5 Astraea[7] atau dalam bahasa Yunani: Αστραία, ditulis sebagai Astræa dalam literatur awal, adalah asteroid dalam sabuk utama yang besar. Permukaannya sangat memantulkan cahaya (terang) dan komposisinya kemungkinan merupakan pencampuran antara besi-nikel dengan magnesium- dan besi-silikat.
Astraea adalah asteroid kelima yang telah ditemukan manusia pada 8 Desember 1845, oleh Karl Ludwig Hencke dan dinamai mengikuti Asteria, seorang dewi keadilan. Astraea merupakan astroid pertama dari dua asteroid yang ia temukan. Yang kedua adalah 6 Hebe. Seorang astronom amatir dan pegawai kantor, Hencke sedang mencari 4 Vesta saat ia menemukan Astraea. Raja Prussia menghadiahkan dia uang tahunan senilai 1,200 Mark atas penemuannya tersebut.[8]
Fotometri menunjukan rotasi prograde, di mana kutub utaranya menghadap ke arah asensio rekta 9 jam 52 menit, deklinasi 73° dengan tingkat ketidakpastian 5°.[3] Dari sini didapatkan kemiringan sumbunya sebesar 33°.
Astraea secara fisik tidak terlalu memiliki ciri khas, namun terkenal karena selama 38 tahun (setelah penemuan Vesta pada tahun 1807), hanya ditemukan dan diperkirakan bahwa hanya ada empat asteroid.[9] Dari segi kecerahan maksimum, Astraea adalah asteroid sabuk utama tercerah urutan ketujuh-belas, lebih redup dari 192 Nausikaa dan bahkan, pada masa oposisi dekat perihelion, dari 324 Bamberga.[1] Astraea akan memiliki magnitudo +8.7 pada masa oposisi pada 15 Februari 2016.
Setelah penemuan Astraea, ribuan asteroid lainnya ditemukan. Penemuan Astraea terbukti menjadi titik mula di mana kepercayaan bahwa hanya ada empat asteroid asli (yang dianggap planet pada saat itu) dipatahkan.[9]
Penutupan benda luar angkasa oleh Astaea pada 6 Juni 2008 menghasilkan diameter efektif (siluet) 115±6 km.[10]
Astraea telah dipelajari dengan radar astronomi.[11] Observatorium Arecibo mengamati Astraea pada bulan Maret 2012.[12][13]