Jika Anda ingin memeriksa artikel ini, Anda boleh menggunakan mesin penerjemah. Namun ingat, mohon tidak menyalin hasil terjemahan tersebut ke artikel, karena umumnya merupakan terjemahan berkualitas rendah.
"Al Ghazali" beralih ke halaman ini. Untuk pemeran Indonesia, lihat Al Ghazali (pemeran).
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i (bahasa Arab: ابو حامد محمد بن محمد الغزالي الطوسي الشافعي) (1058 (umur -54–-53)) adalah seorang filsuf dan teolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia Barat abad Pertengahan.[1][2][3]
Ia berkuniah Abu Hamid karena salah seorang anaknya bernama Hamid.[butuh rujukan] Gelar dia al-Ghazali ath-Thusi berkaitan dengan ayahnya yang bekerja sebagai pemintal bulu kambing dan tempat kelahirannya yaitu Ghazalah di Bandar Thus, Khurasan, Persia (kini Iran). Sedangkan gelar asy-Syafi'i menunjukkan bahwa dia bermazhab Syafi'i. Ia berasal dari keluarga yang miskin. Ayahnya mempunyai cita-cita yang tinggi yaitu ingin anaknya menjadi orang alim dan saleh. Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama, ahli pikir, ahli filsafat Islam yang terkemuka yang banyak memberi sumbangan bagi perkembangan kemajuan manusia.[4][5][6] Ia pernah memegang jabatan sebagai Naib Kanselor di Madrasah Nizhamiyah, pusat pengajian tinggi di Baghdad. Imam Al-Ghazali meninggal dunia pada 14 Jumadil Akhir tahun 505 Hijriah bersamaan dengan tahun 1111 Masehi di Thus. Jenazahnya dikebumikan di tempat kelahirannya.
Ia dianggap sebagai Mujaddid abad ke-5, seorang pembaru iman; yang, menurut hadis kenabian, muncul setiap 100 tahun sekali untuk memulihkan iman Komunitas Islam. Karya-karyanya sangat diakui oleh orang-orang sezamannya sehingga al-Ghazali dianugerahi gelar kehormatan "Bukti Islam" (Hujjat al-Islam).[7][8]
Al-Ghazali percaya bahwa tradisi spiritual Islam telah hampir mati dan bahwa ilmu-ilmu spiritual yang diajarkan oleh generasi pertama umat Islam telah dilupakan. Keyakinan ini mendorongnya untuk menulis magnum opusnya yang berjudul Ihya Ulumuddin (translit.Kebangkitan Ilmu Pengetahuan Agama). Di antara karya-karyanya yang lain, Tahafut al-Falasifah (Incoherence of the Philosopherstranslit.Inkohorensi Para Filsuf) adalah tengara dalam sejarah filsafat, karena memajukan kritik terhadap sains Aristotelian yang dikembangkan kemudian di Eropa abad ke-14.[9]
Pelafalan Nama Al-Ghazali
Yang lebih tepat sebenarnya adalah melafalkannya Al-Ghozali ( الْغَزَالِيُّ ), yakni dengan tidak mentasydidkan huruf zay. Alasannya, lafaz Al-Ghazali berasal dari kata Ghaza ( الْغَزَ ) nama sebuah desa kecil di thus. Al-Ghozali dinisbatkan pada kampung kelahiranya Ghaza, kota Thus. Laqob ini sama seperti orang yang diberi gelar Al-Bukhari yang berarti Kota bukhara Dan lain sebagainya. Putrinya berkata berkata:
Sungguh celaka orang yang memberikan gelar Al-Ghazzali kepada ayah kami.[10]”
Kelahiran
Al-Ghazali lahir di Tus, Khurasan. Wilayah kelahirannya dekat dengan Meshded. Pada masa lalu, wilayah ini merupakan bekas Kekaisaran Persia. Al-Ghazali hidup dalam masa pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah yang memerintah daerah ini sejak abad ke-8 Masehi. Wilayah tempat tinggal al-Ghazali merupakan tempat berkumpul dari para penyair, dan penulis sekaligus pengajar keagamaan.[11] Masa kelahiran al-Ghazali sudah dikategorikan dalam masa kemunduran kekuatan Islam dalam pemerintahan Kekhalifahan Abbasiyah. Pada masa ini banyak terjadi konflik internal yang berlangsung lama dan terus berlanjut.[12]
Tus yang menjadi tempat kelahiran dari al-Ghazali merupakan sebuah kota yang berukuran besar. Kota ini memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan tata ruang bangunan yang rapi. Jumlah penduduknya lebih banyak dari dua kota di dekatnya, yaitu Thabaristan dan Nawqan. Lingkungan kota Tus dikelilingi oleh pepohonan yang tumbuh dengan subur. Sekeliling kota merupakan wilayah pengunungan yang mengandung banyak mineral.[11]Perkampungan tempat kelahiran al-Ghazali bernama Ghazaleh. Al-Ghazali lahir pada tahun 450 Hijriah atau sekitar tahun 1059 Masehi.[13]
Keluarga
Ayah dari al-Ghazali bekerja sebagai pemintal dan penjual wol. Ayahnya dikenal sebagai orang yang memiliki pengabdian dalam menuntu ilmu agama. Ketika memiliki waktu luang sehabis bekerja, ia selalu mendatangai para tokoh agama dan para ahli fikih untuk mendengarkan nasihat-nasihat. Sifat dan kepribadian ayahnya kurang diketahui. Ketika masih dalam usia anak-anak, ayahnya wafat. Ia meninggalkan al-Ghazali bersama saudara kandung laki-lakinya yang bernama Ahmad.[14]
Al-Ghazali mempunyai daya ingat yang kuat. Dalam memberikan argumentasi, ia bersikap bijak. Karena kemampuan tersebut, ia diberi gelar sebagai Hujjatul Islam. Ia sangat dihormati di dua pusat kekuasaan Islam pada masanya, yaitu Dinasti Seljuk dan Dinasti Abbasiyah. Imam al-Ghazali sangat mencintai ilmu dan pengetahuan sehingga ia menguasai banyak bidang ilmu. Dalam menuntu ilmu, ia melakukan kegiatan pengembaraan dengan meninggalkan seluruh kesenangan hidup yang dimilikinya.[15] Sebelum dia memulai pengembaraan, dia telah mempelajari karya ahli sufi ternama seperti al-Junaid Sabili dan Bayazid Busthami. Imam al-Ghazali telah mengembara selama 10 tahun. Ia telah mengunjungi tempat-tempat suci di daerah Islam yang luas seperti Mekkah, Madinah, Jerusalem dan Mesir. Ia terkenal sebagai ahli filsafat Islam yang telah mengharumkan nama ulama di Eropa melalui hasil karyanya yang sangat bermutu tinggi. Sejak kecil lagi dia telah dididik dengan akhlak yang mulia. Hal ini menyebabkan dia benci kepada sifat riya, megah, sombong, takabur dan sifat-sifat tercela yang lain. Ia sangat kuat beribadat, wara', zuhud dan tidak gemar kepada kemewahan, kepalsuan, kemegahan dan mencari sesuatu untuk mendapat ridhaAllah SWT.
Pendidikan
Pendidikan dari al-Ghazali sangat diperhatikan oleh ayahnya. Ayahnya sendiri tidak dapat membaca dan keluarganya hidup dalam kemiskinan. Sebelum kematian ayahnya, al-Ghazali dititipkan kepada salah seorang sahabatnya agar mengurus persoalan pendidikan dari al-Ghazali dan saudaranya yang bernama Ahmad.[16]
Al-Ghazali menempuh pendidikan dasar di kota Tus.[13] Ia mulai belajar ilmu agama tingkat dasar dari seorang guru bernama Ahmad bin Muhammad Razkafi.[16] Pada tingkat dasar, dia mendapat pendidikan secara gratis dari beberapa orang guru karena kemiskinan keluarganya. Pendidikan yang diperoleh pada peringkat ini membolehkan dia menguasai Bahasa Arab dan Parsi dengan fasih. Oleh sebab minatnya yang mendalam terhadap ilmu, dia mula mempelajari ilmu ushuluddin, ilmu mantiq, usul fiqih,filsafat, dan mempelajari segala pendapat keeempat mazhab hingga mahir dalam bidang yang dibahas oleh mazhab-mazhab tersebut. Selepas itu, dia melanjutkan pelajarannya dengan Ahmad ar-Razkani dalam bidang ilmu fiqih, Abu Nasr al-Ismail di Jarajan, dan Imam Harmaim di Naisabur. Oleh sebab Imam al-Ghazali memiliki ketinggian ilmu, dia telah dilantik menjadi mahaguru di Madrasah Nizhamiyah (sebuah universitas yang didirikan oleh perdana menteri) di Baghdad pada tahun 484 Hijrah. Kemudian dia dilantik pula sebagai Naib Kanselor di sana. Ia telah mengembara ke beberapa tempat seperti Mekkah, Madinah, Mesir dan Jerusalem untuk berjumpa dengan ulama-ulama di sana untuk mendalami ilmu pengetahuannya yang ada. Dalam pengembaraan, dia menulis kitab Ihya Ulumuddin yang memberi sumbangan besar kepada masyarakat dan pemikiran manusia dalam semua masalah.
Tasawuf
Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu-Ilmu Agama),[17] merupakan karyanya yang terkenal
Mihakk al-Nazar fi al-Manthiq (The Touchstone of Proof in Logic)
Pemikiran tentang teologi
Ilmu kalam
Pengetahuan awal dari al-Ghazali berasal dari gurunya yang bernama al-Juwaini. Karena pengajaran dari gurunya, ia menjadi ragu-ragu dengan ilmu kalam. Pada masa hidupnya, terdapat banyak aliran pemikiran mengenai ilmu kalam. Masing-masing aliran ini memiliki pemikiran yang bertentangan. Hal inilah yang membuat al-Ghazali ragu mengenai kebenaran ilmu kalam dari masing-masing aliran pemikiran tersebut. Keraguan dan pencarian kebenaran ini dikemukakannya dalam kitabnya yang berjudul al-Munqiz min al-Dalal. Ia menyebutkan di dalam kitabnya ini bahwa kebenaran yang dicarinya adalah kebenaran mutlak. Kebenaran ini diumpamakannya seperti hasil mutlak dari angka yang sudah pasti memiliki kedudukan yang lebih tinggi dengan angka lain yang nilainya lebih kecil.[20]
Tasawuf
Al-Ghazali merupakan salah satu penganut sufisme pada abad ke-5 Hijriah. Kecenderungannya kepada sufisme didasari oleh kehidupannya yang terbagi menjadi dua gaya hidup. Pada masa mudanya, al-Ghazali menekuni ilmu dengan semangat yang tinggi hingga akhirnya menjadi pengajar di Perguruan Nizamiyah. Kehidupannya saat itu diliputi dengan kekayaan. Setelah ia memperoleh kekayaan dan jabatan, ia mulai meragukan keadaannya tersebut. Al-Ghazali mengalami perubahan kehidupan setelah ia mengalami pengalaman tasawuf. Gaya hidup keduanya diliputi oleh ketenangan dan ketenteraman dengan menjadi penulis. Pada gaya hidup keduanya ini, ia banyak menulis tentang tasawuf.[20][21]
Al-Ghazali membagi perjalanan untuk menjadi sufi menjadi enam tahap. Tahap pertama adalah pertobatan. Persyaratan yang perlu dipenuhi untuk pertobatan adalah adanya ilmu, sikap, dan tindakan. Ilmu berupa pengetahuan tentang bahaya yang diakibatkan oleh dosa besar. Ilmu ini kemudian mengakibatkan sikap penyesalan dan kesedihan yang kemudian berubah menjadi tindakan untuk bertobat. Pertobatan ini dilakukan dengan kesadaran yang disertai tekad untuk todak mengulangi perbuatan dosa. Tahap kedua adalah kesabaran. Al-Ghazali membagi jiwa manusia menjadi tiga daya, yaitu daya nalar, daya berbuat baik, dan daya berbuat jahat. Kesabaran dicapai oleh seseorang jika daya berbuat baik dapat mempengaruhi daya berbuat jahat. Tahapan ketiga adalah kefakiran. Ia mengartikannya sebagai usaha untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang diperlukan. Setiap keperluan yang merupakan kebutuhan harus diteliti dengan seksama mengenai kehalalan, keharaman dan kemubahannya. Kebutuhan yang haram atau meragukan harus ditinggalkan meskipun diperlukan. Tahapan keempat adalah zuhud. Zuhud diartikan sebagai upayameninggalkan kesenangan duniawi dan hanya mengharapkan kesenangan ukhrawi. Tahapan kelima adalah tawakal. Tahapan ini dapat dicapai dengan meyakini secara teguh bahwa Allah adalah Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Pemurah serta Maha Adil. Pencapaian tahapan ini dilakukan dengan berserah diri sepenuhnya kepada keputusan Allah terhadap manusia. Tahapan keenam adalah makrifat. Pada tahapan ini, manusia diyakini telah mengetahui rahasia Allah dan mengetahui peraturan-peraturan-Nya tentang segala yang ada. Tingkat pengetahuan makrifat lebih tinggi dibandingkan pengetahuan yang diperoleh oleh akal. Puncak dari makrifat adalah timbulnya perasaan mencintai Tuhan.[22]
Pemikiran tentang filsafat
Filsafat alam
Al-Ghazali merupakan salah satu filsuf muslim klasik. Ia menolak pernyataan dari filsuf muslim klasik lainnya yang mengatakan bahwa alam itu tidak berawal. Pernyataan ini dikemukakan oleh Ibnu Sina dan al-Farabi. Pandangan ini membuat al-Ghazali menganggap kedua tokoh ini telah kafir. Al-Ghazali menyampaikan hal ini dalam Tahafut al-Falasifah disertai dengan argumentasi dan dalil yang kuat.[23]
Pemikiran tentang pendidikan
Pendidikan dan pengajaran
Dalam pemikiran al-Ghazali, pengajaran dan pendidikan merupakan penyebab manusia memperoleh derajat yang tinggi di antara makhluk ciptaan lainnya di Bumi. Manusia menjadi terhormat karena memiliki ilmu dan amal.[24]
Kurikulum
Al-Ghazali menyusun sebuah organisasi dalam kurikulum yang disebut kurikulum inti. Kurikulum ini berlaku bagi keagamaan maupun keduniawian. Dalam pandangan Al-Ghazali, mata pelajaran di dalam kurikulum bersifat terpisah. Masing-masing mata pelajaran memiliki subjek yang berbeda dengan mata pelajaran lain. Namun, masing-masing tetap memiliki hubungan satu sama lain. Al-Ghazali menganggap bahwa ilmu merupakan bagian-bagian yang terpisah yang tersusun menjadi sebuah kesatuan. Ia membagi ilmu fardu kifayah, ilmu fardu ain dan ilmu mubah. Tujuan pembagian ilmu ini sebagai bentuk pemilihan pengetahuan yang dibutuhkan oleh masyarakat muslim dan pengatahuan yang menjadi syarat untuk mempelajari dan melengkapinya.[25]
Al-Ghazali menetapkan ilmu-ilmu pokok keagamaan sebagai ilmu fardu ain. Ilmu ini menjadi pusat perhatian utama dalam pendidikan. Ilmu fardu ain ini menjadi pengarah dan pengendali bagi pengembangan bidang keilmuan yang lainnya. Sedangkan ilmu fardu kifayah dan ilmu mubah menjadi dasar bagi pengembangan ilmu yang lainnya.[26]
Pendidikan karakter
Al-Ghazali merupakan salah satu tokoh Islam yang sangat memperhatikan pendidikan karakter. Ia menyatakan bahwa pendidikan Islam harus mengaktifkan potensi rohani dari peserta didik bersama dengan potensi jasmani yang dimilikinya. Pemikiran-pemikiran dari al-Ghazali mengenai pendidikan karakter dikemukakannya dalam karya-karyanya, antara lain yaitu Ihya Ulumuddin dan Ayyuha al-Walad. Pembahasan yang lengkap mengenai pendidikan karakter disampaikannya dalam Ayyuha al-Walad.[27]
Al-Ghazali meyakini bahwa pendidikan karakter merupakan inti dari pendidikan. Ia memperingatkan kepada para pendidik agar tidak berucap sesuatu yang tidak sesuai dengan tindakannya. Al-Ghazali mengutamakan pendidikan akhlak yang mulai dan penghindaran akhlak yang buruk. Teladan dalam pendidikan akhlak ini adalah Nabi Muhammad.[27]
Al-Ghazali meyakini bahwa perbuatan anak-anak ditentukan oleh kebiasaan yang diajarkan kepadanya. Bila ia dibiasakan untuk berbuat baik, maka ia akan melakukan perbuatan baik. Sebaliknya, jika ia dibiasakan berbuat buruk, maka ia akan melakukan perbuatan buruk.[28]
Pendidikan aqidah
Menurut al-Ghazali, pendidikan akidah harus dicegah dari timbulnya kesesatan. Karenanya. pendidikan harus memiliki strategi pembelajaran yang tepat. Al-Ghazali menolak pendapat dari mazhab Muktazilah mengenai kewajiban semua orang untuk berdebat mengenai akidah dalam konteks ilmu kalam. Hal ini ditolaknya karena al-Ghazali meyakini bahwa ilmu kalam yang dikaji oleh orang awam akan menimbulkan kebingungan bagi dirinya sendiri. Al-Ghazali tidak mengharamkan ilmu kalam, karena menurutnya ilmu ini dapat mengarahkan akidah seseorang dalam pencegahan dari kelompok ahli bid'ah atau kelompok pemikiran selain Islam.[29]
Dalam pembelajaran akidah, al-Ghazali memberikan sebuah metode khussu bagi anak kecil dan bagi orang awam. Ia mengajarkan akidah dengan menggunakan ayat Al-Qur’an dan hadis yang penyampaiannya dilakukan dengan retorika yang tepat. Ia melarang pembelajaran ilmu kalam bagi orang yang tidak memenuhi persyaratan keilmuan untuk mempelajarinya.[30]
Karya
Ayyuha al-Walad
Ayyuha al-Walad merupakan karya dari al-Ghazali yang berisi nasihat dalam membedakan jenis ilmu yang bermanfaat dan yang tidak bermanfaat. Nasihat ini khususnya ditujukan kepada para pelajar.[31]
Karya besar al-Ghazali lainnya adalah Ihya Ulumuddin (Kebangkitan Ilmu Agama). Ini mencakup hampir semua bidang ilmu Islam: fikih (yurisprudensi Islam), ilmu kalam (teologi) dan tasawuf.
Karya ini berisi empat bagian utama: Tindakan ibadah (Rub' al-'ibadat), Norma Kehidupan Sehari-hari (Rub' al-'adatat), Jalan menuju Kebinasaan (Rub' al-muhlikat), dan Jalan Menuju Keselamatan (Rub' al-munjiyat). Ihya menjadi teks Islam yang paling sering dibaca setelah Al-Qur'an dan hadis. Prestasi besarnya adalah menyatukan teologi ortodoks Suni dan mistisisme Sufi dalam panduan yang bermanfaat dan komprehensif untuk setiap aspek kehidupan dan kematian Muslim.[32] Buku ini diterima dengan baik oleh para cendekiawan Islam seperti al-Nawawi yang menyatakan bahwa: “Seandainya kitab-kitab Islam akan hilang, kecuali hanya Ihya', cukuplah untuk menggantikan semuanya.”[33]
^Hermawan (1997). Al-Ghazali. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. vii. ISBN979-902-308-4.Parameter |coauthors= yang tidak diketahui mengabaikan (|author= yang disarankan) (bantuan); Parameter |Location= yang tidak diketahui mengabaikan (|location= yang disarankan) (bantuan)
^Djamaludin, Mahbub (2018). Imam Al-Ghazali Sang Ensiklopedia Zaman. Sukmajaya: Penerbit Senja. hlm. 27–29. ISBN978-602-71822-1-9.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Nuruddin, Muhammad (2021). Ilmu Maqulat dan Esai-Esai Pilihan Seputar Logika, Kalam dan Filsafat. Depok: Keira. hlm. 33. ISBN978-623-7754-24-4.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
1979 aviation incident For the 1974 bombing with the same flight number, see TWA Flight 841 (1974). TWA Flight 841N840TW, the aircraft involved, seen at St. Louis Lambert International Airport, on 1 August 1984, five years after the incident.AccidentDateApril 4, 1979SummaryUncontrolled descent Cause disputed: • Leading edge slat failure (NTSB) • Yaw damper induced lower rudder hardover (ALPA)SiteOver Saginaw, Michigan, United StatesAircraftAircraft typeBoeing 727-31OperatorTrans Worl...
Balai Kota dan Balaikota dialihkan ke halaman ini. Untuk halte bus Transjakarta, lihat Balai Kota (Transjakarta). Untuk halte bus Trans Semarang, lihat Balaikota (Trans Semarang). Balai kota Samarinda. Balai, ruang dewan di pantai barat Sumatera. Circa 1895 Balai kota merupakan bangunan administratif utama bagi pemerintahan kota dan biasanya memuat dewan kota, departemen terkait dan para pegawainya. Di sinilah, wali kota menjalankan fungsinya. Dahulu, hingga pertengahan abad ke-19, sebuah bil...
Cinta SMUGenre Drama Roman PembuatRapi FilmsPemeran Nabila Syakieb Hessel Steven Zaskia Adya Mecca Raeshard Octaviansha Faisal Hisyam Asmirandah Romeo Mandala Shoji Alice Norin Natalie Sarah Novi Aulia Penggubah lagu temaLembu Wiworo JatiLagu pembukaGejolak Kawula Muda — Club 80'sLagu penutupGejolak Kawula Muda — Club 80'sPenata musikTommy P. Utomo (penata ilustrasi musik)Negara asalIndonesiaBahasa asliBahasa IndonesiaJmlh. musim2Jmlh. episode176 (daftar episode)ProduksiProduserGope...
En schweizisk armékniv är en fällkniv som dessutom innehåller allehanda mindre verktyg. De första knivarna av denna typ tillverkades under 1800-talet. Begreppet schweizisk armékniv är kopplat till den schweiziska lanseringen av en förbättrad officersmodell 1896 och dess framgångsrika utveckling under 1900-talet, i första hand via tillverkaren Victorinox. Historia Bakgrund Redan i mitten av 1800-talet fanns tillverkning av fällknivar, där själva kniven kompletterades med andra ve...
هذه المقالة عن هولاند باتينت (نيويورك). لمعانٍ أخرى، طالع هولاند (توضيح). هولاند باتينت الإحداثيات 43°14′31″N 75°15′25″W / 43.2419°N 75.2569°W / 43.2419; -75.2569 تاريخ التأسيس 1797 تقسيم إداري البلد الولايات المتحدة[1] التقسيم الأعلى مقاطعة أونيدا، نيويور�...
Tadeu Amat i Brusi Información religiosaOrdenación sacerdotal 23 de diciembre de 1837 por Hyacinthe-Louis de QuélenOrdenación episcopal 12 de marzo de 1854 por Giacomo Filippo FransoniCongregación Congregación de la MisiónIglesia Iglesia católicaInformación personalNombre Tadeo Amat BrusiNacimiento 31 de diciembre de 1810Barcelona, España napoleónicaFallecimiento 12 de mayo de 1878 Los Ángeles, California, Estados Unidos de América[editar datos en Wikidata]Tadeu Amat y ...
Lowry kan verwijzen naar: Lowry (Minnesota), een plaats) in de Amerikaanse staat Minnesota Lowry (South Dakota), een plaats in de Amerikaanse staat South Dakota Lowry City, een plaats in de Amerikaanse staat Missouri Malcolm Lowry, en Engelse dichter en schrijver Thomas Lowry, een Brits scheikundige Porter Lowry, een Amerikaanse botanicus Shane Lowry, een Iers golfer Bekijk alle artikelen waarvan de titel begint met Lowry of met Lowry in de titel. Dit is een doorverwi...
هذه المقالة تحتاج للمزيد من الوصلات للمقالات الأخرى للمساعدة في ترابط مقالات الموسوعة. فضلًا ساعد في تحسين هذه المقالة بإضافة وصلات إلى المقالات المتعلقة بها الموجودة في النص الحالي. (يوليو 2023) هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة �...
Charles-Hallgarten-Schule Haupthaus der Charles-Hallgarten-Schule Schulform Förderschule (Förderschwerpunkt Lernen) Gründung 1913 Adresse Am Bornheimer Hang 1060386 Frankfurt Ort Frankfurt am Main Land Hessen Staat Deutschland Koordinaten 50° 7′ 58″ N, 8° 43′ 14″ O50.1327777777788.7205555555556Koordinaten: 50° 7′ 58″ N, 8° 43′ 14″ O Träger Stadt Frankfurt am Main Schüler 120 (Stand: 2023) Lehrkräfte 60 ...
French serial killer (1942–2021) Michel FourniretFourniret c. 1992BornMichel Paul Fourniret(1942-04-04)4 April 1942Sedan, FranceDied10 May 2021(2021-05-10) (aged 79)Paris, FranceOther namesOgre of the ArdennesSpouseMonique Olivier (1989–2010)[1]Conviction(s)Murder (8 counts)Criminal penaltyLife imprisonment without the possibility of paroleDetailsVictims8–12+Span of crimes1987–2003CountryFrance, BelgiumDate apprehended26 June 2003 Michel Paul Fourniret (4 April ...
Belgian collaborator with Nazi Germany Pierre Daye with Force Publique during World War I Pierre Daye (24 June 1892, Schaerbeek, Belgium – 24 February 1960, Buenos Aires, Argentina) was a Belgian journalist and Nazi collaborator. As supporter of the Rexist Party, Daye exiled himself to Juan Peron's Argentina after World War II. Biography In World War I Daye served in the Belgian Army on the Yser Front and in East Africa. In 1918 he published a book about his experiences in the Battle of...
Боксна летней Универсиаде 2013 до 49 кг до 52 кг до 56 кг до 60 кг до 64 кг до 69 кг до 75 кг до 81 кг до 91 кг свыше 91 кг Соревнования по боксу в весовой категории до 91 килограмма среди мужчин на XXVII Всемирной Летней Универсиаде прошли с 5 по 10 июля 2013 года. Приняли участие 11 спортсменов из...
Lifting force due to light Optical lift is an optical analogue of aerodynamic lift, in which a cambered refractive object with differently shaped top and bottom surfaces experiences a stable transverse lift force when placed in a uniform stream of light.[1] Discovery Optical lift is a component of force imparted from uniform light. First CP1 fabricated flying carpets The ability of light to apply pressure to objects is known as radiation pressure, which was first postulated in 1619 an...
The Whispers The Whispers en Gardner's Basin (Atlantic City) el 24 de agosto de 2013.Datos generalesOrigen Los Ángeles, Estados UnidosInformación artísticaGénero(s) Boogie, Soul, FunkPeríodo de actividad 1963 - presenteDiscográfica(s) Soul Clock Janus Records Solar Records Capitol RecordsArtistas relacionados CollageMiembros Wallace Scott Walter Scott Leaveil DegreeExmiembros Marcus Hutson † Don Otis Cooper † Gordy Harmon Nicholas Caldwell †[editar datos en Wikidata...
1944 film by John Farrow The Hitler GangTheatrical release posterDirected byJohn FarrowWritten by Frances Goodrich Albert Hackett Produced by B. G. DeSylva(executive producer) Joseph Sistrom(associate producer) CinematographyErnest LaszloEdited byEda WarrenMusic byDavid ButtolphProductioncompanyParamount PicturesRelease date April 26, 1944 (1944-04-26) Running time101 min.CountryUnited StatesLanguageEnglish The Hitler Gang is a 1944 American pseudo-documentary film directed by ...
Specialized public high school in Baloi, Lanao del Norte, PhilippinesPhilippine Science High School Central Mindanao CampusAddressNangkaBaloi, Lanao del NortePhilippinesCoordinates8°08′38.92″N 124°12′06.27″E / 8.1441444°N 124.2017417°E / 8.1441444; 124.2017417InformationTypeSpecialized Public High SchoolEstablishedJuly 1, 1998Campus DirectorMr. Franklin L. SalisidGrades7 to 12SongPSHS - HymnNicknamePisayAffiliationDepartment of Science and TechnologyWebsite...
Medical specialty For the journal, see Family Practice (journal). Family medicineFocusPrimary care, preventive healthcareSignificant diseasesHypertension, URTI, arthritis, diabetes, mental health, pneumonia, AOM, back pain, dermatitis[1]SpecialistFamily physician Family medicine physicianFamily physician (right) reviewing a case with nurse (left) in clinicOccupationNamesPhysicianSynonymFamily doctorOccupation typeSpecialtyActivity sectorsMedicineDescriptionEducation required Doctor of...
Lichen, sometimes called reindeer lichen Cladonia rangiferina Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Fungi Division: Ascomycota Class: Lecanoromycetes Order: Lecanorales Family: Cladoniaceae Genus: Cladonia Species: C. rangiferina Binomial name Cladonia rangiferina(L.) Weber ex F.H.Wigg. (1780) Synonyms[1] Lichen rangiferinus L. (1753) Cladina rangiferina (L.) Nyl. (1866) Top view of C. rangiferinaThe underside of C. rangiferina Cladonia rangiferina, also known as r...