Antibodi M (bahasa Inggris: Immunoglobulin M, IgM, macroglobulin)[1] adalah antibodi dasar yang berada pada plasma B. Dengan rasio serum 13%, IgM merupakan antibodi dengan ukuran paling besar, berbentuk pentameris 10 area epitop pengikat, dan teredar segera setelah tubuh terpapar antigen[2] sebagai respon imunitas awal (en:primary immune response) pada rentang waktu paruh sekitar 5 hari. Bentuk monomeris dari IgM dapat ditemukan pada permukaan limfosit-B dan reseptor sel-B.
IgM adalah antibodi pertama yang tercetus pada 20 minggu pertama masa janin kehidupan seorang manusia dan berkembang secara fitogenetik (en:phylogenetic).[3]Fragmen konstan IgM adalah bagian yang menggerakkan lintasan komplemen klasik.
Pada serum normal, IgM sering dijumpai mengikat antigen tertentu, meski tidak terdapat imunisasi sebelumnya. Oleh sebab itu IgM sering disebut sebagai "antibodi alami" (en:natural antibody). Hal ini kemungkinan memang disebabkan karena avidity IgM yang tinggi, sehingga dapat mendeteksi dan mengikat antigen kurang reaktif yang sering dijumpai. Sebagai contoh, IgM yang mengikat sel darah merah yang tercemar antigen A dan B dimungkinkan sebagai akibat dari paparan IgM terhadap substansi A dan B yang terdapat pada bakteri pada awal proses fitogenik. IgM juga bertanggung jawab terhadap penggumpalansel darah merah setelah transfusi darah pada saat sel darah merah donor tidak sesuai dengan tipe sel darah merah penerima.
Antibodi Alami
Manusia dan primata lain diketahui mempunyai antibodi alami yang berada di dalam serum sebelum terjadi infeksi. Antibodi alami adalah antibodi yang diproduksi sebelum terjadinya infeksi, vaksinasi, atau paparan terhadap antigen, maupun imunisasi pasif.