Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Batalyon Azov

Detasemen Operasi Khusus Azov
Azov Special Operations Unit
Підрозділ спеціального призначення «Азов»
Logo Azov
Aktif5 Mei 2014 – sekarang
NegaraUkraina Ukraina
Cabang Garda Nasional Ukraina
Tipe unitInfanteri
PeranGendarmeri, keamanan nasional.
Jumlah personeldivisi
MarkasUrzuf, Oblast Donetsk, Ukraina. Markas dan detasemen lainnya di Kiev, Berdyansk dan Mariupol
Warna seragamBiru dan emas
Ulang tahun5 Mei
PertempuranDonbass
Tokoh
Komandan saat iniDenys Prokopenko
Kepala staf saat iniIhor Klymenko
Tokoh berjasaKomandan terdahulu
  • Maksym Zhorin (Agustus 2016 – Maret 2017)
  • Ihor Mykhailenko (Oktober 2014 – Agustus 2016)
  • Andriy Biletsky (Mei–Oktober 2014)

Lainnya

Dmytro Linko, Ihor Mosiychuk, Igor Tcherkass, Vadym Troyan
Relawan Azov

Detasemen Operasi Khusus Azov (bahasa Ukraina: Окремий загін спеціального призначення «Азов») dikenal juga sebagai Divisi Azov atau Resimen Azov (bahasa Ukraina: Полк Азов) adalah kelompok ekstremis sayap kanan[1] dan unit Garda Nasional (National Guard) berideologi neo-Nazi,[2][3][4][5][6][7] yang berbasis di Mariupol, di wilayah pesisir Laut Azov, Ukraina.[8] Pertempuran pertama mereka terlihat ketika merebut kembali Mariupol dari pasukan separatis pro-Rusia pada Juni 2014.[4] Azov awalnya dibentuk sebagai milisi sukarela pada 5 Mei 2014 selama krisis Ukraina di Odessa.[9] Pada 12 November 2014, Azov dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina, dan sejak itu semua anggotanya adalah tentara kontrak yang bertugas untuk Garda Nasional Ukraina.[10]

Pada tahun 2014, divisi tersebut menjadi terkenal setelah munculnya tuduhan penyiksaan dan kejahatan perang serta simpati kepada gerakan neo-Nazi dan penggunaan simbol oleh divisi itu, seperti yang terlihat pada logo mereka yang menampilkan Wolfsangel, salah satu simbol yang digunakan oleh Resimen ke-2 Divisi Panzer SS Das Reich. Perwakilan Batalyon Azov mengatakan bahwa simbol tersebut merupakan singkatan dari slogan Ідея Нації (Bahasa Ukraina untuk "Ide Nasional" atau "National Idea") dan menyangkal berhubungan dengan Nazisme.[11] Pada tahun 2018, sebuah RUU yang disahkan oleh Kongres AS memutuskan untuk memblokir bantuan militer ke Azov dengan alasan ideologi supremasi kulit putihnya; namun, pada tahun 2015, larangan serupa atas bantuan kepada kelompok tersebut dibatalkan oleh Kongres.[6][7] Anggota resimen tersebut berasal dari 22 negara dan dari berbagai latar belakang.[12][13]

Sejarah

Polisi Patroli Khusus

Batalyon Azov berawal dari kelompok pendukung beraliran ultras FC Metalist Kharkiv yang bernama "Sect 82" (82 berasal dari tahun 1982 yang merupakan tahun berdirinya grup tersebut).[14] "Sect 82" (hingga kurang lebih September 2013) mempunyai relasi baik dengan ultras FC Spartak Moskwa.[14] Akhir Februari 2014, selama krisis Ukraina tahun 2014 ketika gerakan separatis aktif di Kharkiv, "Sect 82" menduduki gedung administrasi regional Oblast Kharkiv di Kharkiv dan bertindak sebagai pasukan "pertahanan" lokal.[14] Setelah itu, "Sect 82" dibentuk menjadi korps Polisi Patroli Khusus yang disebut "Korps Timur".[14]

Seorang prajurit dari Batalyon Azov dengan senapan mesin berat[butuh rujukan]

Pada 13 April 2014 Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov mengeluarkan dekrit yang mengizinkan pembentukan pasukan paramiliter baru dari warga sipil.[15] Batalyon Azov dibentuk pada 5 Mei 2014 di Berdyansk[16] oleh seorang nasionalis kulit putih.[17] Azov memulai sebagai unit Polisi Patroli Khusus (batalyon sukarela dibawah Kementerian Dalam Negeri).

Banyak anggota Patriot Ukraina (organisasi ultranasionalis yang beraliran politik neo-Nazi dan sudah mati sejak 2014) bergabung dengan Azov.[14] Di antar pendukung awalnya adalah anggota Verkhovna Rada, Oleh Lyashko, seorang ultra-nasionalis Dmytro Korchynsky, dan politisi Serhiy Taruta.[14][18] Batalyon itu kemudian mendapat pelatihan di dekat Kiev oleh para instruktur yang berpengalaman dari Angkatan Bersenjata Georgia.[14] Kemudian, Batalyon Azov dikerahkan dan terlibat pertempuran di Mariupol.[19]

Pada tanggal 11 Agustus 2014, batalyon Azov, yang didukung oleh pasukan terjun payung Ukraina, merebut Marinka dari pemberontak pro-Rusia dan memasuki pinggiran kota Donetsk untuk bertempur melawan pejuang Republik Rakyat Donetsk.[20]

Pada awal September 2014, batalyon Azov terlibat dalam Pertempuran Mariupol Kedua.[21] Mengenai gencatan senjata yang disepakati pada 5 September, Biletskiy menyatakan:

If it was a tactical move there is nothing wrong with it ... if it's an attempt to reach an agreement concerning Ukrainian soil with separatists then obviously it's a betrayal.[22]

Garda Nasional

Seragam Batalyon Azov

Pada bulan September 2014, batalyon Azov diubah dari batalion menjadi resimen dan didaftarkan ke Garda Nasional Ukraina (National Guard).[16][23] Pada saat ini, unit tersebut mendepolitisasi dirinya sendiri: pemimpin sayap kanannya pergi dan mendirikan partai politik Korps Nasional,[24] yang bekerja dengan organisasi aktivis terkait, Korps Sipil Azov.

Kira-kira pada saat itu juga, mereka mulai menerima pasokan senjata berat.[23] Batalyon Azov menerima dana dari Menteri Dalam Negeri Ukraina dan sumber lain (diyakini oligarki Ukraina).[23] Para sukarelawan secara resmi dibayar 6.000 hryvnia ($316) per bulan,[23] mereka yang benar-benar tergabung menerima sekitar 10.000 hryvnia ($526) per bulan. Situs sosialis nasional "Patriot Ukraina" ditutup atau dibatasi aksesnya.[23]

Dalam pemilihan parlemen Ukraina pada 26 Oktober 2014, Biletsky, komandan batalyon Azov, memenangkan kursi Parlemen Ukraina sebagai kandidat independen dari daerah pemilihan Obolon Raion (distrik di Kiev) meskipun Biletsky bersal dari Kharkiv.[25][26][27] Di parlemen, Biletsky tidak bergabung dengan faksi mana pun.[28] Anggota batalyon lainnya, Oleh Petrenko juga merupakan anggota parlemen untuk Blok Petro Poroshenko setelah memenangkan kursi di daerah pemilihan Cherkasy di pemilihan yang sama.[29]

Pada 11 November 2014 Batalyon Azov secara resmi dimasukkan ke dalam Garda Nasional Ukraina.[16]

Azov merilis publikasi di situsnya pada 20 November 2017 bahwa pada 16 November, mereka bertemu dengan delegasi asing perwira Angkatan Bersenjata Amerika Serikat dan Angkatan Bersenjata Kanada.[30]

Pada Oktober 2019, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat dari Partai Demokrat meminta agar Batalyon Azov dan dua kelompok sayap kanan lainnya diklasifikasikan sebagai Organisasi Teroris Asing oleh Departemen Luar Negeri AS. Hal ini memicu protes pendukung Azov di Ukraina.[31][32][33]

Pelanggaran HAM dan kejahatan perang

Laporan yang diterbitkan oleh Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) menghubungkan Batalyon Azov dengan kejahatan perang seperti penjarahan massal, penahanan yang tidak sah, dan penyiksaan.[34][35] Laporan OHCHR dari Maret 2016 menyatakan bahwa organisasi tersebut telah:

collected detailed information about the conduct of hostilities by Ukrainian armed forces and the Azov regiment in and around Shyrokyne (31km east of Mariupol), from the summer of 2014 to date. Mass looting of civilian homes was documented, as well as targeting of civilian areas between September 2014 and February 2015.[34]

Laporan OHCHR lainnya mendokumentasikan contoh pemerkosaan dan penyiksaan, yang tertulis:

A man with a mental disability was subject to cruel treatment, rape and other forms of sexual violence by 8 to 10 members of the 'Azov' and 'Donbas' (another Ukrainian battalion) battalions in August–September 2014. The victim's health subsequently deteriorated and he was hospitalized in a psychiatric hospital.[35]

Sebuah laporan dari Januari 2015 menyatakan bahwa seorang pendukung Republik Donetsk ditahan dan disiksa dengan listrik dan waterboarding, yang mengharuskan dia mengaku mata-mata untuk militan pro-Rusia.[35]

Ideologi

Neo-Nazisme

Emblem yang menampilkan Wolfsangel dan Black Sun, dua simbol yang terkait dengan Nazisme

Batalyon Azov dikenal sebagai milisi sayap kanan[21] yang memiliki hubungan dengan neo-Nazisme, dengan anggota yang mengenakan simbol dan tanda kebesaran neo-Nazi dan SS serta mengekspresikan pandangan neo-Nazi.[36][37] Lambang kelompok menampilkan Wolfsangel[38][39] dan Matahari Hitam,[40][41][42] dua simbol neo-Nazi.

Tentara Azov terlihat mengenakan simbol terkait Nazi di seragam mereka.[43] Pada tahun 2014, jaringan televisi Jerman ZDF menunjukkan gambar pasukan Azov yang mengenakan helm dengan simbol swastika dan "tanda SS dari korps elit berseragam hitam Hitler yang terkenal".[44] Pada tahun 2015, Marcin Ogdowski, seorang koresponden perang Polandia, memperoleh akses ke salah satu pangkalan Azov yang terletak di bekas resor liburan Majak; Pejuang Azov menunjukkan kepadanya tato Nazi serta lambang Nazi di seragam mereka.[45]

Shaun Walker menulis di The Guardian bahwa "banyak anggota [Azov] memiliki hubungan dengan kelompok neo-Nazi, dan bahkan mereka menertawakan gagasan bahwa mereka adalah neo-Nazi, tidak memberikan penolakan yang meyakinkan", mengutip tato swastika di antara pejuang dan orang yang mengaku sebagai "nasional sosialis". Menurut The Daily Beast, beberapa anggota kelompok adalah "neo-Nazi, supremasi kulit putih, dan mengaku anti-Semit", dan:

banyak tato swastika dari para anggota dan kecenderungan mereka untuk berperang dengan lambang swastika atau SS yang tergambar di helm mereka membuat sangat sulit untuk secara masuk akal menyangkal afiliasi neo-Nazi.[46]

Lev Golinkin menulis di The Nation bahwa "Ukraina Pasca Maidan adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki formasi neo-Nazi dalam angkatan bersenjatanya."[47] Michael Colborne dari Foreign Policy menyebut "gerakan ekstremis neo-Nazi yang berbahaya" dengan "ambisi global", mengutip kesamaan antara ideologi dan simbolisme kelompok itu dengan penembak masjid Christchurch 2019, bersamaan dengan upaya kelompok itu untuk merekrut ekstrimis sayap kanan Amerika.[33]

Seorang juru bicara untuk Azov menyatakan "hanya 10-20%" dari rekrutannya adalah neo-Nazi, dengan seorang komandan membimbing ideologi neo-Nazi kepada pemuda yang salah arah.[48] Anggota unit telah menyatakan bahwa Wolfsangel terbalik, bukan terhubung ke Nazisme, melainkan kata-kata Ukraina untuk "bangsa persatuan"[37][49] atau "ide nasional" (bahasa Ukraina: Ідея Nації, Ideya Natsii).[37][39]

Gerakan Azov

Partai politik Korps Nasional

Pada September 2016, pendiri dan mantan komandan Batalyon Azov Andriy Biletsky mengatakan bahwa dia akan memimpin sebuah partai politik baru.[16] Pada awal Oktober 2016, Biletsky menyatakan bahwa partai baru tidak akan menggunakan nama atau simbol Batalyon Azov.[50] Pada 14 Oktober 2016, partai politik bernama Korps Nasional (Natsionalnyi Korpus) menggelar kongres pertamanya.[51][52]

Partai menyarankan penguatan kekuasaan Presiden Ukraina dengan memberinya wewenang untuk menjadi Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina serta kepala pemerintahan.[51] Korps Nasional mendukung pemulihan status tenaga nuklir Ukraina dan nasionalisasi perusahaan yang dimiliki pemerintah ketika Ukraina merdeka pada tahun 1991.[51] Partai ingin Ukraina memutuskan semua hubungan dengan Rusia (hubungan diplomatik, perdagangan, dan budaya).[51] Mereka menentang bergabungnya Ukraina dengan Uni Eropa dan menentang Ukraina untuk bergabung dengan NATO.[14] Mereka ingin menciptakan "Persatuan Intermarium" dengan negara-negara Baltik dan Laut Hitam (Ukraina, Belarus, Polandia, Lithuania, Latvia, Estonia, Republik Ceko, Slovakia, dan sebagainya[14]).[51]

Milisi Nasional

Pada tahun 2017 sebuah kelompok paramiliter yang disebut Milisi Nasional (Natsionalni Druzhyny), yang terkait erat dengan gerakan Azov, dibentuk. Tujuan dibentuknya adalah untuk membantu lembaga penegak hukum, yang diperbolehkan di bawah hukum Ukraina, dan telah melakukan patroli jalanan.[53][54]

Referensi

  1. ^ Upchurch, H. E. (22 December 2021). Cruickshank, Paul; Hummel, Kristina, ed. "The Iron March Forum and the Evolution of the "Skull Mask" Neo-Fascist Network" (PDF). CTC Sentinel. West Point, New York: Combating Terrorism Center. 14 (10): 27–37. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 27 December 2021. Diakses tanggal 19 January 2022. 
  2. ^ Golinkin, Lev (22 February 2019). "Neo-Nazis and the Far Right Are On the March in Ukraine". The Nation. Diakses tanggal 2 April 2021. Post-Maidan Ukraine is the world's only nation to have a neo-Nazi formation in its armed forces. The Azov Battalion was initially formed out of the neo-Nazi gang Patriot of Ukraine. Andriy Biletsky, the gang’s leader who became Azov's commander, once wrote that Ukraine’s mission is to 'lead the White Races of the world in a final crusade...against the Semite-led Untermenschen.' 
  3. ^ Newman, Dina (16 July 2014). "Ukraine conflict: 'White power' warrior from Sweden". BBC News. 
  4. ^ a b Pancevski, Bojan (11 May 2014). "Kiev lets loose Men in Black"Perlu mendaftar (gratis). The Sunday Times. London. Diakses tanggal 12 April 2018. 
  5. ^ "The Rise of Far-Right Extremism in the United States". csis.org. 2018-11-07. Azov Battalion, a paramilitary unit of the Ukrainian National Guard, which the FBI says is associated with neo-Nazi ideology 
  6. ^ a b Carden, James (2016-01-14). "Congress Has Removed a Ban on Funding Neo-Nazis From Its Year-End Spending Bill". The Nation (dalam bahasa Inggris). ISSN 0027-8378. Diakses tanggal 2021-05-27. neo-Nazi groups, such as the Azov Battalion. 
  7. ^ a b Kheel, Rebecca (2018-03-27). "Congress bans arms to Ukraine militia linked to neo-Nazis". The Hill (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-05-27. Ro Khanna: the recently passed omnibus prevents the U.S. from providing arms and training assistance to the neo-Nazi Azov Battalion 
  8. ^ "The separatists fired on a bus with fighters of the "AZOV" special police battalion". National Police of Ukraine. 7 May 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 April 2018. Diakses tanggal 12 April 2018. 
  9. ^ Lazaredes, Nicholas (23 March 2015). "Ukraine crisis: Inside the Mariupol base of the controversial Azov battalion". ABC News. Sydney. 
  10. ^ Роз'яснення щодо статусу спецпідрозділу "Азов" [Clarification as to the status of Special Forces "Azov"]. ngu.gov.ua (dalam bahasa Ukraina). 23 April 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2015. Diakses tanggal 23 June 2016. 
  11. ^ РБК-Україна (22 June 2015), Комбат "Азова" заперечує зв'язок символіки батальйону з нацизмом. (dalam bahasa tidak diketahui)
  12. ^ Peterson, Nolan (10 August 2015). "How a Swedish Sniper Found Redemption in the Ukraine War". dailysignal.com. Diakses tanggal 11 April 2018. But the overwhelming majority of Azov soldiers say they're fighting for Ukraine's sovereignty and to repel what they call a "Russian invasion" of their homeland. Those with far-right convictions live and fight side-by-side soldiers from 22 countries and various backgrounds, including Arabs, Russians, and Americans—as well as Christians, Muslims, and Jews. 
  13. ^ Червоненко, Виталий (14 May 2018). "Антисемитизм или манипуляция: усиливается ли притеснение евреев в Украине?". BBC. Diakses tanggal 19 October 2019. 
  14. ^ a b c d e f g h i (dalam bahasa tidak diketahui) "We are trying to come to power through elections, but we have all sorts of possibilities" – as "Azov" becomes party, Hromadske.TV (13 October 2016)
  15. ^ (dalam bahasa Rusia) Для урегулирования ситуация на Юго-Востоке МВД создает спецподразделения по охране общественного порядка Diarsipkan 2016-03-04 di Wayback Machine., Arena.in.ua, 15 April 2014.
  16. ^ a b c d "Azov regiment announces creation of own party". UNIAN. 16 September 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 September 2016. Diakses tanggal 16 November 2016. 
  17. ^ Hoyle, Ben (5 September 2014). "Neo-Nazis give Kiev a last line of defence in the east"Perlu langganan berbayar. The Times. Mariupol. 
  18. ^ Nemtsova, Anna (27 May 2014). "War and Murder in Eastern Ukraine". The Daily Beast. Diakses tanggal 16 November 2016. 
  19. ^ Azov Battalion announced signing of new warriors, TSN News, May 20, 2014.
  20. ^ Parfitt, Tom (11 August 2014). "Ukraine crisis: the neo-Nazi brigade fighting pro-Russian separatists". The Daily Telegraph. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 11, 2014. Diakses tanggal 14 August 2014. 
  21. ^ a b Fergal Keane (5 September 2014). "Ukraine crisis: Heavy shelling in hours before ceasefire". BBC. Diakses tanggal 7 September 2014. 
  22. ^ "Ukraine crisis: Ceasefire is 'largely holding'". BBC. 6 September 2014. Diakses tanggal 7 September 2014. 
  23. ^ a b c d e Baczynska, Gabriela (25 March 2015). "Ukrainian battalion gears up for more fighting". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 January 2016. Diakses tanggal 15 June 2015.  .
    This gives an exchange rate of 19.0000 hryvnia = $1.
  24. ^ Shekhovtsov, Anton (2020-02-24). "Why Azov should not be designated a foreign terrorist organization". Atlantic Council (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-06-01. 
  25. ^ Steve Rosenberg (24 October 2014). "Ukraine election: Land of chaos and courage". BBC. Diakses tanggal 24 October 2014. 
  26. ^ Sonne, Paul; Shchetko, Nick (24 October 2014). "Ukraine Government Heralds Election, But Not All Voters Feel Inspired"Perlu langganan berbayar. wsj.com. Diakses tanggal 23 June 2016. 
  27. ^ Ishchenko, Volodymyr (13 November 2014). "Ukraine has ignored the far right for too long – it must wake up to the danger". theguardian.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 November 2014. 
  28. ^ (dalam bahasa tidak diketahui) profile, on the official website of the Ukrainian parliament
  29. ^ (dalam bahasa tidak diketahui) Full list of newly elected People's Deputies, Televiziyna Sluzhba Novyn (12 November 2014)
  30. ^ "До полку АЗОВ завітала багатонаціональна інспекційна група". 20 November 2017. Diakses tanggal 14 April 2018. 
  31. ^ Owen, Tess (16 October 2019). "House Democrats Just Demanded These Neo-Nazi Groups Be Prosecuted as International Terrorists". Vice News. 
  32. ^ Nemtsova, Anna; Dickey, Christopher (15 November 2019). "Ukraine's Anti-Russia Azov Battalion: 'Minutemen' or Neo-Nazi Terrorists?". The Daily Beast. 
  33. ^ a b Colborne, Michael (1 November 2019). "U.S. Congress Accidentally Boosted Ukraine's Far-Right". Foreign Policy. 
  34. ^ a b "Report on the human rights situation in Ukraine 16 November 2015 to 15 February 2016" (PDF). Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights. February 2016. Diakses tanggal 16 November 2016. 
  35. ^ a b c "Report on the human rights situation in Ukraine 16 February to 15 May 2016" (PDF). Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights. May 2016. Diakses tanggal 16 November 2016. 
  36. ^ Parfitt, Tom (11 August 2014). "Ukraine crisis: the neo-Nazi brigade fighting pro-Russian separatists". Telegraph.co.uk. Diarsipkan dari versi asliPerlu langganan berbayar tanggal 2022-01-12. Diakses tanggal 23 June 2016. 
  37. ^ a b c Walker, Shaun (10 September 2014). "Azov fighters are Ukraine's greatest weapon and may be its greatest threat". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2014. 
  38. ^ Golinkin, Lev (9 November 2017). "The reality of neo-Nazis in Ukraine is far from Kremlin propaganda". The Hill. 
  39. ^ a b Miller, Christopher (14 November 2018). "Azov, Ukraine's Most Prominent Ultranationalist Group, Sets Its Sights On U.S., Europe". RadioFreeEurope/RadioLiberty. Prague. 
  40. ^ Luhn, Alec (30 August 2014). "Preparing for War With Ukraine's Fascist Defenders of Freedom". Foreign Policy. 
  41. ^ lądowe, Wojska (13 June 2015). "USA nie będą szkolić batalionu Azow". Altair.com.pl (dalam bahasa Polski). Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 June 2015. Diakses tanggal 27 June 2015. 
  42. ^ Hinz, Linda (14 August 2014). "Schmutziger Kampf in der Ukraine: Neonazis im Dienst der Regierung" [Dirty war in Ukraine: neo-Nazis in service of the government]. Focus Online (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 23 June 2016. 
  43. ^ "Ukrainian soldiers seen wearing helmets with Nazi swastika and SS symbols". Haaretz. 9 September 2014. Diakses tanggal 21 June 2015. 
  44. ^ "German TV Shows Nazi Symbols on Helmets of Ukraine Soldiers". NBC News. 9 September 2014. Diakses tanggal 23 June 2016. 
  45. ^ "Chłopcy z 'Azowa' bronią Mariupola. Ukrainy, Europy i… białej rasy" [The boys from 'Azov' defend Mariupol. Ukraine, Europe and… the white race]. Interia (dalam bahasa Polski). 8 July 2015. 
  46. ^ Cathcart, Will; Epstein, Joseph (14 April 2017). "How Many Neo-Nazis Is the U.S. Backing in Ukraine?". The Daily Beast. 
  47. ^ Golinkin, Lev (22 February 2019). "Neo-Nazis and the Far Right Are On the March in Ukraine". The Nation. Diakses tanggal 2 April 2021. Post-Maidan Ukraine is the world’s only nation to have a neo-Nazi formation in its armed forces. The Azov Battalion was initially formed out of the neo-Nazi gang Patriot of Ukraine. Andriy Biletsky, the gang’s leader who became Azov’s commander, once wrote that Ukraine’s mission is to “lead the White Races of the world in a final crusade…against the Semite-led Untermenschen.” 
  48. ^ Dorell, Oren (10 March 2015). "Volunteer Ukrainian unit includes Nazis". USA Today. Diakses tanggal 25 June 2015. Andriy Diachenko, a spokesman for the Azov Brigade, said only 10% to 20% of the group's members are Nazis 
  49. ^ Ian Bateson; Kyiv Post staff (3 December 2014). "Former Azov battalion leader works to clean up Kyiv regional police, his image". Kyiv Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-12-03. Diakses tanggal 30 October 2015. 
  50. ^ (dalam bahasa Rusia) Ukrainian battalion "Azov" created his own political party, RBC Information Systems (12 October 2016)
  51. ^ a b c d e Volunteer battalion Azov members and former members create National Corps political party, Interfax-Ukraine (14 October 2016)
  52. ^ (dalam bahasa tidak diketahui) "Azov" creates a political party, Ukrayinska Pravda (12 October 2016)
  53. ^ Bennetts, Marc (13 March 2018). "Ukraine's National Militia: 'We're not neo-Nazis, we just want to make our country better'". The Guardian. Diakses tanggal 13 March 2018. 
  54. ^ Fisher, Jonah (4 April 2018). "Ukraine: On patrol with the far-right National Militia". BBC News. Diakses tanggal 11 April 2018. 
Kembali kehalaman sebelumnya