Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Bezaleel

Portret Bezaleel lukisan James Tissot.

Bezaleel bin Uri bin Hur (Ibrani: בְּצַלְאֵל, juga ditulis sebagai Betzalel atau Bəṣalʼēl; bahasa Inggris: Bezalel) adalah seorang laki-laki Israel yang ditunjuk oleh Allah untuk bekerja sebagai arsitek utama pembangunan Kemah Suci dan peralatannya,[1] sebagaimana dicatat dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, terutama dalam Kitab Keluaran. Tuhan juga telah menetapkan pembantu utamanya, yaitu Aholiab bin Ahisamakh.

Nama

Nama "Bezalel" berarti "dalam bayangan [perlindungan] El (= Allah)".

Catatan Alkitab

Kitab Keluaran

Dalam kitab Keluaran pasal 31 Tuhan menetapkan pembuat utama dan pembantu utama pembuatan Kemah Suci tersebut:

Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Lihat, telah Kutunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah Kupenuhi dia dengan Roh Allah, dengan keahlian dan pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan. Juga Aku telah menetapkan di sampingnya Aholiab bin Ahisamakh, dari suku Dan; dalam hati setiap orang ahli telah Kuberikan keahlian. Haruslah mereka membuat segala apa yang telah Kuperintahkan kepadamu: Kemah Pertemuan, tabut untuk hukum, tutup pendamaian yang terletak di atasnya, dan segala perabotan kemah itu, yakni meja dengan perkakasnya, kandil dari emas murni dengan segala perkakasnya, mezbah pembakaran ukupan, mezbah korban bakaran dengan segala perkakasnya, bejana pembasuhan dengan alasnya, pakaian jabatan, baik pakaian kudus kepunyaan imam Harun, maupun pakaian anak-anaknya, untuk memegang jabatan imam, minyak urapan dan ukupan dari wangi-wangian untuk tempat kudus; tepat seperti yang telah Kuperintahkan kepadamu haruslah mereka membuat semuanya."[2]

Musa kemudian menyampakan kepada umat Israel dalam Keluaran 35:30-35:

Berkatalah Musa kepada orang Israel: "Lihatlah, TUHAN telah menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur, dari suku Yehuda, dan telah memenuhinya dengan Roh Allah, dengan keahlian, pengertian dan pengetahuan, dalam segala macam pekerjaan, yakni untuk membuat berbagai rancangan supaya dikerjakan dari emas, perak dan tembaga; untuk mengasah batu permata supaya ditatah; untuk mengukir kayu dan untuk bekerja dalam segala macam pekerjaan yang dirancang itu.'Dan TUHAN menanam dalam hatinya, dan dalam hati Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar. Ia telah memenuhi mereka dengan keahlian, untuk membuat segala macam pekerjaan seorang tukang, pekerjaan seorang ahli, pekerjaan seorang yang membuat tenunan yang berwarna-warna dari kain ungu tua, kain ungu muda, kain kirmizi dan lenan halus, dan pekerjaan seorang tukang tenun, yakni sebagai pelaksana segala macam pekerjaan dan perancang segala sesuatu.[3]

Secara khusus dalam Keluaran 35:34 dikatakan bahwa: "TUHAN menanam dalam hatinya [Bezaleel] dan dalam hati Aholiab bin Ahisamakh dari suku Dan, kepandaian untuk mengajar" para pekerja yang membuat Kemah Suci,[4] juga Bezaleel dan rekan-rekan sekerjanya "telah dikaruniai TUHAN keahlian dan pengertian, sehingga ia tahu melakukan segala macam pekerjaan untuk mendirikan tempat kudus, tepat menurut yang diperintahkan TUHAN."[5]

Dalam Keluaran 36, setelah mendapatkan petunjuk dari Tuhan mengenai pembangunan Kemah Suci, maka "Musa memanggil Bezaleel dan Aholiab dan setiap orang yang ahli, yang dalam hatinya telah ditanam TUHAN keahlian, setiap orang yang tergerak hatinya untuk datang melakukan pekerjaan itu."[6]

Kitab 1 Tawarikh

Dalam kitab 1 Tawarikh pasal 2 tercantum silsilah leluhur Bezaleel sebagai berikut:

Hur memperanakkan Uri dan Uri memperanakkan Bezaleel.[7]

Sebelumnya pada pasal yang sama tertulis bahwa ayah Hur adalah Kaleb bin Hezron bin Peres bin Yehuda bin Yakub (Israel).[8]

Dalam Sastra Rabinik

Tradisi rabinik mengisahkan ketika Allah menentukan Bezaleel sebagai arsitek Kemah Suci di padang gurun, Ia menanyai Musa apakah menyetujui pilihan ini, dan mendapatkan jawaban: "Tuhan, jika dia baik untuk-Mu, tentunya ia baik bagiku!" Namun, atas perintah Allah, pilihan itu diberikan kepada umat untuk disetujui dan mendapatkan persetujuan. Maka Musa memerintahkan Bezaleel mulai membuat Kemah Pertemuan, Tabut kudus, dan perkakas kudus lainnya. Patut dicatat bahwa Musa menyebutkan semuanya itu dalam urutan terbalik, menempatkan Kemah Pertemuan paling akhir (bandingkan Keluaran 25:10, 26:1 dst., dengan Keluaran 31:1–10). Bezaleel dengan bijak mengusulkan kepadanya bahwa orang biasanya membangun rumahnya dulu baru menyediakan perkakas; tetapi karena Musa menyuruh membangun Kemah Pertemuan terakhir, kemungkinan ada kesalahan dan perintah Allah tentunya berbeda.[9]

Bezaleel memiliki hikmat begitu tinggi sehingga ia dapat mengkombinasi huruf-huruf abjad dengan mana langit dan bumi diciptakan; ini adalah makna pernyataan (Keluaran 31:3): "Aku telah memenuhinya . . . dengan hikmat dan pengetahuan," yang bermakna dengan apa Allah menciptakan dunia ini, sebagaimana dinyatakan dalam Kitab Amsal 3:19, 20.[10] Dengan hikmatnya yang tinggi itu Bezaleel berhasil mendirikan Kemah Suci yang patut untuk tempat tinggal Allah, yang sangat diagungkan dalam waktu dan ruang.[11] Kandil (Menorah) dalam Kemah Suci begitu rumit bentuknya sehingga Musa tidak dapat memahaminya, meskipun Allah dua kali menunjukkan kepadanya model di sorga; tetapi ketika ia menggambarkannya kepada Bezaleel, Bezaleel segera memahaminya, dan membuatnya saat itu juga; karenanya Musa menyampaikan kekagumannya atas hikmat Bezaleel yang cepat, berkata lagi bahwa ia pastilah "di dalam bayang-bayang Allah" (bahasa Ibrani: "beẓel El") ketika model di sorga itu ditunjukkan kepada Musa.[12] Bezaleel dikatakan baru berusia tiga belas tahun ketika ia menyelesaikan pekerjaan agungnya;[13] hikmatnya dikatakan berasal dari kesalehan orang tuanya; kakeknya adalah Hur dan neneknya adalah Miryam, sehingga ia adalah cucu keponakan Musa.[14]

Zaman modern

Tradisi pertukangan dihidupkan kembali oleh Boris Schatz yang mendirikan Bezalel Academy di Yerusalem.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ BEZALEL - Jewish Encyclopedia article
  2. ^ Keluaran 31:1–11
  3. ^ Keluaran 35:30–35
  4. ^ Keluaran 35:34
  5. ^ Keluaran 36:1
  6. ^ Keluaran 36:2
  7. ^ 1 Tawarikh 2:20
  8. ^ 1 Tawarikh 2:1,4,5,9,18–19 TB - Sabda.org
  9. ^ Bandingkan juga Filo, "Leg. Alleg."
  10. ^ Berakhot 55a.
  11. ^ Exodus Rabba 34:1; Numbers Rabba 12:3; Midrash Teh. 91.
  12. ^ Numbers R. 15:10; bandingkan Exodus R. 1. 2; Berakhot l.c.
  13. ^ Sanhedrin 69b
  14. ^ Exodus R. 48:3, 4.

Pustaka

  • Sed-Rajna, G., “From Bezalel to Bezalel,” in Bianca Kuhnel (ed), The Real and Ideal Jerusalem in Jewish, Christian and Islamic Art/Jewish Art: Studies in Honor of Bezalel Narkiss on the Occasion of His 70th Birthday, (Jerusalem: Centre for Jewish art, 1998).

Artikel ini memadukan teks dari Jewish Encyclopedia 1901–1906 , sebuah terbitan yang kini berada di ranah publik.

Kembali kehalaman sebelumnya