Pada Tahun 1840 Wedana Rongga mendapat perintah dari Regent Residen Priangan untuk menciptakan perlintasan dimana kewedanaan Rongga akan dibuat sebagai sebagai obyek perkebunan kopi dalam rangka Culturstelsel. Dimana warga pada waktu itu masih kuat dengan bergotong royong maka terwujudlah perlintasan pekebunan kopi dimulai dari lokasi: Kamp Kaca-kaca, Loji dan Tangsi Gununghalu, surat perintah menciptakan perlintasan dengan Bahasa Belanda"uit tuin lijn weg"
Dengan jangka waktu yang cukup lama mencapai 10 tahun dan banyak makan korban jiwa, pengerjaan pembuatan perlintasan tersebut sangat memuaskan Pemerintah Hindia Belanda, sehingga Resident Priangan atas nama Koningklijck Nederland Indie menganugrahkan bintang jasa kepada Raksanegara I berupa piagam perunggu dengan garis tengah 20 cm suatu kehormatan yang sangat akbar pada waktu itu dan masih jarang didapat, yang sangat kita rasakan adalah faedahnya mencapai sekarang oileh kita semua.
Dengan melihat sejarah sebutan Cililin dikaitkan dengan Bahasa Belanda adalah pembuatan perlintasan dikatanya "elina"sehingga dengankata ini maka timbul nama "Cililin"[1]
^Basis Data Pembangunan Kabupaten Bandung Barat Tahun 2018(PDF). Bandung Barat: Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Kabupaten Bandung Barat. Desember 2018. hlm. 18. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2022-06-19. Diakses tanggal 2023-05-21.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)