Goguryeo adalah sebuah kerajaan kuno yang menduduki wilayah Manchuria dan sebelah utara Semenanjung Korea. Goguryeo termasuk ke dalam Tiga Kerajaan Korea bersama Kerajaan Baekje dan Silla dan merupakan kerajaan yang terbesar. Goguryeo berdiri tahun 37 SM dan berakhir pada tahun 668 Masehi.
Berdasarkan Samguk Sagi, seorang pangeran dari kerajaan Buyeo Timur bernama Jumong mengungsi setelah terjadinya perebutan kekuasaan dengan pangeran lain di kerajaan itu, dan ia mendirikan sebuah kerajaan bernama Goguryeo pada tahun 37 SM di sebuah daerah bernama Jolbon Buyeo. Diperkirakan sekarang berlokasi di tengah lembah Sungai Yalu dan Tung-chia di perbatasan Korea Utara dan Manchuria. Beberapa sejarawan meyakini bahwa Goguryeo mungkin didirikan lebih awal, yakni pada abad ke-2 SM. Dalam kitab sejarah kuno Tiongkok, Han Shu, kata Goguryeo dalam aksara Tionghoa (高句麗) pertama kali ditulis pada tahun 113 SM dimana saat itu adalah sebuah negara kecil yang berada dalam kendali distrik Xuantu. Dalam catatan Kitab Kuno Tang, disebutkan bahwa Kaisar Taizong dari Dinasti Tang menyebutkan bahwa sejarah Goguryeo mendekati 900 tahun. Pada tahun 75 SM, sekelompok suku bernama Yemaek, yang diperkirakan merupakan elemen asli warga Goguryeo, melakukan penyerangan terhadap Distrik Xuantu dari sebelah barat lembah Sungai Yalu.
Bagaimanapun, dari bukti-bukti tertulis dari kitab-kitab sejarah Tang, Samguk Sagi, Nihon Shoki dan sebagainya cenderung mendukung tahun 37 SM atau pertengahan abad ke-1 SM untuk pendirian Goguryeo. Pembuktian dari benda-benda arkeologis mungkin mendukung keberadaan suku Yemaek pada abad ke-2 SM, tetapi tiada bukti langsung yang bisa menjelaskan apakah mereka menyebut kelompok mereka sebagai warga Goguryeo. Penyebutan pertama kata Goguryeo sebagai kelompok yang dikait-kaitkan dengan suku Yemaek dapat ditemukan dalam referensi di Han Shu yang menceritakan pemberontakan Goguryeo tahun 12 M, ketika mereka melepaskan diri dari pengaruh Xuantu. Pada saat ini pula para pemimpin Goguryeo mulai mengganti gelarnya menjadi gelar pemimpin Tiongkok, "wang" (Raja; 王).
Pada pendiriannya, kemungkinan warga Goguryeo adalah kombinasi dari orang Buyeo dan Yemaek. Babad Tiongkok San Guo Zhi menyebutkan dalam bagian berjudul Catatan mengenai Barbarian dari Timur, menyebutkan bahwa suku Buyeo dan Yemaek berkaitan secara etnis dan berbicara dalam bahasa yang sama.
Jumong dan mitos pendirian
Penyebutan kata Jumong paling awal dicatat dalam tulisan di Prasasti Raja Gwanggaeto yang Agung yang didirikan pada abad ke-4 Masehi. Nama Jumong dapat dibaca: 朱蒙 (Jumong), 鄒牟 (Chumo), atau 仲牟 (Jungmo).
Prasasti itu menjelaskan bahwa Jumong adalah pemimpin pertama dan nenek moyang orang Goguryeo, dan ia adalah putra dari raja Buyeo dan anak perempuan dewi sungai Habaek. Samguk Sagi dan Samguk Yusa menyebutkan detail dan nama ibu dari Jumong adalah Yuhwa. Ayah kandung Jumong adalah Hae Mosu yang disebut dengan julukan laki-laki perkasa atau pangeran surga. Samguk Sagi menulis bahwa Hae Mosu adalah seorang dewa langit. Lalu Raja Buyeo memberikan tempat perlindungan bagi Yuhwa dan mengangkat Jumong menjadi putranya, kemudian menjadi pangeran. Konon, Jumong sangat berbakat, terutama dalam memanah dan berkuda sehingga membuat putra mahkota cemburu. Putra mahkota berencana membunuh Jumong dan saat mengetahui rencana itu Jumong melarikan diri dari istana. Prasasti dan sumber-sumber sejarah Korea saling berlawanan tentang asal dari Jumong. Prasasti menyebut Jumong berasal dari Buyeo Utara dan babad Samguk Sagi dan Samguk Yusa menyebut ia dari Buyeo Timur. Jumong tiba di konfederasi Jolbon Buyeo dan menikahi putri raja penguasanya. Pada akhirnya ia mendirikan Goguryeo dengan segelintir pengikutnya dari Buyeo.
Nama keluarga Jumong adalah Hae (解), nama pemimpin Buyeo. Menurut Samguk Yusa, Jumong mengubah nama keluarganya menjadi Go (高), berdasarkan asal keturunannya yang berpengaruh. Jumong tercatat menundukkan kerajaan Biryu (沸流國) pada tahun 36 SM, kerajaan Haeng-in (荇人國) pada tahun 33 SM, dan Okjeo Utara pada tahun 28 SM.
Ekspansi dan penggabungan suku
Awalnya Goguryeo terbentuk dari sekelompok suku yang bernama Yemaek menjadi sebuah kerajaan dan secara cepat memperluas wilayah mereka. Goguryeo terkenal suka menyerbu tetangga mereka untuk memperluas wilayah kekuasaannya sehingga sering kali ditakuti.
Pada masa pemerintahan Raja Taejo tahun 53 M, 5 kelompok suku digabungkan kedalam 5 wilayah yang dikuasai Goguryeo. Ia menundukkan suku Okjeo, suku Dongye, dan berbagai suku di Manchuria dan Korea sebelah utara. Goguryeo tidak segan untuk menyerang distrik Lelang, Xuantu dan Liaodong yang merupakan wilayah Dinasti Han. Kekuatan Goguryeo yang semakin kuat menyebabkan mereka terus melakukan ekspansi ke wilayah barat laut Manchuria. Namun, karena tekanan dari Liaodong semakin besar Goguryeo akhirnya memindahkan ibu kota dari lembah Sungai Hun ke lembah Sungai Yalu dekat Gunung Wandu.
Kekacauan dari pemberontakan jajahannya (Komander) menyebabkan jatuhnya dinasti Han. Pada saat yang sama Goguryeo mulai menjalin hubungan dengan Cao Wei yang baru terbentuk. Goguryeo dan Wei akhirnya bergabung menyerang distrik Liaodong yang berontak pada Diansti Han. Ketika Liaodong jatuh ke tangan Wei, Goguryeo berbalik menyerang Liaodong dan Wei kembali berperang dengan Goguryeo tahun 244 M. Goguryeo mengalami kekalahan dan rajanya melarikan diri ke kerajaan Okjeo.
Kebangkitan
Setelah 70 tahun Goguryeo akhirnya bangkit lagi dan kembali membangun ibu kota di gunung Wandu. Goguryeo menumpas distrik Tiongkok terakhir di semenanjung Korea, Lelang. Namun Goguryeo sering menghadapi invasi asing dan membuat statbilitas negara goyah. Pada tahun 342 Dinasti Yan Awal (Qian Yan) menginvasi Goguryeo. Lalu pada tahun 371 Raja Geunchogo dari Baekje menyerbu Goguryeo serta membunuh pemimpinnya, Raja Gogukwon dan merebut ibu kota Pyongyang. Raja Goguryeo ke-17 Sosurim menjalankan kebijakan isolasi dan mulai menyebarkan agama Buddha pada tahun 372
Raja Gwanggaeto
Raja Gwanggaeto (berkuasa dari 391 sampai 412 M) disebut-sebut sebagai raja terkuat Goguryeo karena kekuatannya dalam militer dan melakukan ekspansi.
Dalam tulisan di prasasti yang didirikan oleh putranya, Jangsu), disbutkan bahwa Raja Gwanggaeto berhasil dengan gemilang menaklukkan 64 buah kota dan 1400 desa.
Ia juga untuk pertama kalinya membuat penyatuan Semenanjung Korea dengan menjadikan kerajaan lain di semenanjung Korea seperti Silla, Baekje dan Gaya sebagai protektorat selama 50 tahun.
Dalam masa ini Goguryeo menguasai 3/4 wilayah semenanjung Korea.
Jangsu yang naik tahta tahun 413 menggantikan Gwanggaeto, memindahkan ibu kota ke Pyongyang tahun 427 dan mulai meningkatkan hubungan dengan Silla dan Baekje. Pada masa ini wilayah Goguryeo mencapai batas yang terjauh ke utara yang mencakup sebagian besar Manchuria dan mencapai wilayah Siberia.
Perselisihan dari dalam
Masa keemasan Goguryeo mencapai puncak pada abad ke 6 dan setelah itu mulai melemah akibat konflik internal. Raja Anjang terbunuh tanpa ada penerus dan digantikan oleh saudaranya Raja Anwon. Keadaan Goguryeo semakin goyah saat Yangwon yang merupakan anak tertua raja Anwon yang berusia 8 tahun di angkat jadi raja ke 23. Melemahnya Goguryeo dimanfaatkan suku barbar menyerang perbatasan Goguryeo di sebelah utara tahun 550. Pada tahun 551 gabungan Silla dan Baekje mulai menyerang Goguryeo.
Konflik abad ke 6 dan ke 7
Pada abad ke 6 dan ke 7 Goguryeo mengalami banyak konflik dengan Dinasti Tiongkok seperti Sui dan Tang. Sedangkan dalam relasi dengan Silla dan Baekje, lebih terlibat konflik maupun aliansi.
Lepasnya Lembah Sungai Han
Tahun 551 M Baekje dan Silla bergabung menyerbu Goguryeo dan menduduki lembah Sungai Han yang subur. Silla kemudian mengkhianati perjanjian dengan Baekje dan merebut lembah tersebut pada tahun 553. Pada tahun selanjutnya Raja Seong dari Baekje terbunuh setelah berusaha menyerang batas barat Silla. Hilangnya wilayah yang subur ini menyebabkan Goguryeo jadi semakin lemah.
Dinasti Sui yang tumbuh tahun 581 mulai berkembang kuat di Tiongkok. Ekspansi Goguryeo menyebabkan banyak konflik dengan Sui. Pada tahun 598, Sui menyerang Goguryeo dan berlanjut pada tahun 612, 613, dan 614 tetapi selalu gagal. Perlawanan Sui terbesar terjadi tahun 612 ketika Sui mulai menyerbu Pyongyang dengan tiga ratus ribu tentara. Goguryeo dibawah Jenderal Eulji Mundeok mampu mematahkan invasi pasukan Sui. Goguryeo menggunakan siasat dengan mengumpan tentara Sui ke dalalm perangkap di luar Pyongyang. Pada Pertempuran di Sungai Salsu pasukan Goguryeo membuka bendungan dan menenggelamkan sebagian besar pasukan Sui. Dari 300.000 pasukan Sui hanya 2700 orang yang selamat. Perang tersebut menghabiskan keuangan Sui dan meruntuhkannya tahun 618.
Setelah Sui runtuh, Dinasti Tang di bawah Kaisar Taizong muncul dan mulai berkampanye menentang Goguryeo, tetapi banyak dari penyerangan yang dilakukan gagal.
Tahun 642 raja ke 27 Goguryeo, Raja Yeongnyu terbunuh dalam kudeta jenderal diktator Yeon Gaesomun.
Pada tahun 645 Taizong kembali melakukan penyerangan terhadap Goguryeo. Di bawah pimpinan Jenderal Yeon Gaesomun dan Yang manchun, pasukan Goguryeo kembali berhasil memukul mundur pasukan Tang dalam pertempuran di Benteng Ansi. Setelah kematian kaisar Taizong 649, Tang kembali berusaha menaklukkan Goguryeo pada tahun 661 dan 662, tetapi selama Yeon Gaesomun masih memimpin, tak satupun serangan itu berhasil.
Keruntuhan
Pada tahun 660 sekutu Goguryeo di barat laut, Baekje, berbalik bergabung ke pihak aliansi Tang dan Silla dan terus melakukan serangan selama 8 tahun berikutnya. Sementara itu Jenderal Yeon Gaesomun meninggal tahun 666 dan kepemimpinannya dilanjutkan oleh ke 3 anak laki-lakinya.
Kekalahan mulai dirasakan Goguryeo ketika anak dari Yeon Gaesomun, Yeon Namsaeng kalah dalam pertempuran dan merelakan kota-kota di utara Goguryeo diduduki Tang. Pasukan Tang lalu berhasil merebut ibu kota Pyongyang. Sementara itu dari arah selatan, Jenderal Silla, Kim Yu-shin, juga menyerang dan berhasil menaklukkan pemimpin perang Goguryeo yang merupakan adik dari Yeon Gaesomun, Yeon Jeongto. Tahun 668, raja terakhir Goguryeo, Raja Bojang berhasil ditawan oleh pasukan Tang, dan menandai runtuhnya kerajaan yang memang sudah lemah karena bencana kelaparan dan pemberontakan internal itu.
Pergerakan kebangkitan
Silla mengambil alih semenanjung Korea dan menyatukannya, serta mulai memberontak terhadap Tang. Tang kemudian menjadikan wilayah Goguryeo sebagai "Prektorat Andong" atau "Prektorat yang Mengamankan Wilayah Tmur" yang dipimpin tokoh dari Tang, Xue Rengui, tetapi kekuasaan Silla hanya sampai batas Sungai Taedong yang melewati Pyongyang.
Prektorat Andong yang dipimpin Xue Rengui mengalami kesulitan memerintah wilayahnya dikarenakan keengganan warga Goguryeo mengakui pemerintahan Tang. Tang akhirnya membebaskan Raja Bojang dan menempatkannya sebagai pemimpin Prektorat Andong. Raja Bojang kembali melakukan usaha pemberontakan terhadap Tang. Raja Bojang akhirnya diasingkan ke Sichuan, Tiongkok tahun 681, dan meninggal pada tahun berikutnya.
Mantan jenderal Goguryeo yang memberontak Dae Jungsang dan Dae Joyeong merebut kembali wilayah Goguryeo paling utara setelah kejatuhannya tahun 668 dan mendirikan kerajaan yang disebut Hu-Goguryeo atau "Goguryeo Selanjutnya", lalu setelah kematian Dae Joyeong, diubah menjadi Balhae. Balhae menyatakan bahwa Goguryeo adalah leluhur mereka.
Militer
Goguryeo dikenal sebagai kerajaan yang memiliki militer yang sangat kuat, terutama pada masa keemasan di pemerintahan Raja Gwanggaeto yang Agung. Goguryeo tercatat memiliki tentara berkuda yang banyak, pemanah yang handal dan tentara yang memakai helm, baju besi dan pisau pada sepatunya.
Setiap laki-laki dewasa di Goguryeo diwajibkan ikut dalam militer dan bisa menghindari hanya dengan membayar pajak beras.
Kebudayaan
Tidak banyak yang diketahui mengenai budaya orang Goguryeo karena sedikitnya bukti yang tersisa atau hilang. Bukti-bukti yang ada hanya tersisa pada kuburan-kuburan tua yang berserakan di wilayah provinsi Jilin dan Liaoning di Manchuria dan juga di wilayah Korea Utara. Di kuburan-kuburan tersebut banyak ditemukan lukisan-lukisan dinding yang menggambarkan kepercayaan dan kehidupan bangsa Goguryeo pada saat itu. Bangsa Goguryeo dipercaya para ahli menggunakan bahasa yang digolongkan ke dalam bahasa Altaik-Tungusik serta menggunakan penulisan Tionghoa klasik.
Hubungan politis dan budaya dengan Tiongkok
Berdasarkan Wei Cuncheng, seorang peneliti dari Proyek Timur Laut, menyatakan bahwa dalam hubungan dengan Tiongkok yang sering diwarnai permusuhan, Goguryeo juga punya hubungan politik yang dekat dengan dinasti-dinasti Tiongkok. Mereka memberi upeti dan memiliki gelar serupa dengan gelar penguasa Tiongkok. Sejak lama Goguryeo membayar upeti seperti kuda dan perhiasan, untuk menunjukkan sikap tunduk. Dan pengubahan gelar penguasa sebenarnya juga adalah sikap tunduk terhadap dinasti-dinasti Tiongkok.
Penelitian yang dilakukan oleh sejarawan Jepang menunjukkan bahwa dari tahun 32 Sebelum Masehi sampai 666 Masehi, Goguryeo membayar 205 upeti ke dinasti-dinasti Tiongkok. Dari tahun 32 SM sampai 391 M, Goguryeo hanya membayar 17 upeti. Namun antara tahun 423 M – 666 M, mereka membayar 188 upeti. Berdasarkan analisis dari sejarawan RRT, Goguryeo membayar upeti lebih sedikit pada awalnya dikarenakan mereka dianggap sebagai penguasa lokal oleh Dinasti Han dan tidak perlu membayar upeti.
Baik catatan sejarah Korea dan Jepang menyebutkan bahwa raja-raja Goguryeo secara rutin membayar upeti pada masa-masa belakangan. Menurut Buku Sejarah Jin dan Samguk Sagi, pada tahun 355 M, Dinasti Yan memberi gelar Penguasa Lelang (乐浪公) kepada Raja Gogugwon. Pada tahun 413, Kaisar Jin Timur menggelari Raja Jangsu Raja Goguryeo (高句麗王), Penguasa Lelang (乐浪公), dan Jenderal Ekspedisi Timur (征东大将军). Setelah meninggalnya Raja Jangsu tahun 491 M, Dinasti Wei Utara menggelari Raja Munjamyeong Jenderal Ekspedisi Timur (征东大将军), Penguasa Liaodong (辽东郡开国公), dan Raja Goguryeo (高句麗王).
Pada tahun 520 M, penerus Raja Munjamyong, Raja Anjang digelari dinasti Wei Utara dengan Jenderal Pelindung Timur (安东将军), Raja Goguryeo (高句麗王), dan Penguasa Liaodong (辽东郡开国公). Setelah kematian Raja Anjang tahun 531, pada tahun berikutnya Dinasti Wei Utara memberi Raja Anwon gelar Jenderal Cheji (车骑大将军), Penguasa Liaodong (辽东郡开国公), dan Raja Goguryeo (高句麗王). Pada tahun 550, Dinasti Qi Utara memberi Raja Yangwon gelar Jenderal Cheji (车骑大将军), Penguasa Liaodong (辽东郡开国公), dan Raja Goguryeo (高句麗王). Pada tahun 560 Dinasti Qi Utara menggelari Raja Pyeongwon Penguasa Liaodong (辽东郡开国公), dan Raja Goguryeo (高句麗王). Pada tahun 590 Dinasti Sui meggelari Raja Yeongyang Penguasa Liaodong (辽东郡开国公). Setelah berdirinya Dinasti Tang, Raja Yeongnyu diberi gelar Penguasa Liaodong dan Raja Goryeo (高麗王).
Gelar terakhir yang diberikan pada Raja Goguryeo adalah pada tahun 643 oleh Kaisar Tang Taizong. Ia memberi gelar Penguasa Liaodong (辽东郡开国公) dan Raja Goryeo (高麗王) pada Raja Bojang. Catatan sejarah baik dari Korea maupun Tiongkok menunjukkan bahwa pemberian gelar tersebut adalah cara dari para penguasa Tiongkok untuk mengenakan peraturan tidak langsung kepada Goguryeo, dan hal itu telah diinstitusionalkan sejak Dinasti Jin Timur sampai Dinasti Tang, dengan tiap Raja Goguryeo dari Raja Jangsu sampai Bojang menerima gelar dari dinasti-dinasti Tiongkok.
Politik modern
Secara tradisional Goguryeo dipandang sebagai salah satu Tiga Kerajaan Korea dan secara etnis adalah bangsa Korea oleh sumber-sumber yang bukan berasal RRT. (Britannica, Encarta 2007, CIA World Factbook 2007, dan Columbia Encyclopedia 2005)
RRT yang saat ini menganggap Goguryeo sebagai salah satu dinasti kuno Tiongkok telah menciptakan sengketa panas antara RRT dan kedua Korea. Masalah kontroversi yang sebenarnya adalah apakah Goguryeo adalah bagian dari dinasti Tiongkok atau kerajaan Korea yang independen.
RRT lebih memandang Goguryeo sebagai bagian dari sejarah regional Tiongkok bukannya Korea. Sejarawan RRT Sun Jinji pada tahun 1986 menyebutkan bahwa Goguryeo tidak memiliki hubungan apapun dengan sejarah kerajaan-kerajaan di semenanjung Korea. Ia menekankan bahwa “suku Buyeo dan Goguryeo adalah masyarakat yang masih memiliki hubungan dengan suku-suku di Manchuria, sementara orang Korea berasal dari Silla.”(Sun 1986, Yonson 2006). Pandangan ini didukung oleh beberapa sejarawan besar RRT. Bagaimanapun juga tidak semua sejarawan RRT sependapat. Adapula dari mereka yang menyatakan bahwa sejarah Goguryeo dimiliki bersama antara kedua pihak, RRT dan Korea dalam “kerangka 2 elemen dari sebuah sejarah” (一史两用论, yishi liangyong lun).(Sun 2004a). Baru-baru ini Akadaemi China untuk Ilmu Pengetahuan Sosial (Chinese Academy of Social Sciences) memunculkan kontroversi baru melalui Proyek Timur Laut-nya di provinsi-provinsi timur laut. Argumen warga RRT atas warisan sejarah Goguryeo didasarkan pada 2 hal: pertama Goguryeo berkembang dari komander Xuantu Dinasti Han; lalu mereka menganggap Goguryeo dan Balhae didirikan oleh suku Mohe, nenek moyang bangsa Manchu, pendiri Dinasti Qing (Sun 2004b, Yonson 2006). Analisis ini telah menimbulkan ketegangan hubungan RRT-Korea Selatan.
Dalam pernyataanya, Mark Byington, sejarawan AS yang mendalami sejarah Korea di Korea Institute, suatu fakultas terpisah di Universitas Harvard memandang posisi klaim RRT sangat lemah hanya karena wilayah Goguryeo sekarang mencakup wilayah negara RRT maka ia dianggap sebagai warisan dari sejarah Tiongkok kuno (Byington 2004a).
Graptophyllum Graptophyllum excelsum Klasifikasi ilmiah Domain: Eukaryota Kerajaan: Plantae Divisi: Magnoliophyta Kelas: Magnoliopsida Ordo: Lamiales Famili: Acanthaceae Subfamili: Acanthoideae Tribus: Justicieae Genus: GraptophyllumNees, 1832 Spesies Lihat teks Graptophyllum adalah salah satu genus tumbuhan dalam famili acanthaceae (suku jeruju-jerujuan). Di dalam famili ini terdapat 21 spesies tumbuhan,[1] salah satunya adalah daun ungu (Graptophyllum pictum) yang biasa dijadikan ta...
Painting by Peter Paul Rubens Venus and Adonis (c. 1614) by Rubens Venus and Adonis is an oil on canvas painting by Peter Paul Rubens and his studio, executed c. 1614, now in the Hermitage Museum, in Saint Petersburg.[1] It is a version of an autograph work from 1609 now in the Museum Kunstpalast in Düsseldorf, replacing its rocky background with Venus's attribute of a golden chariot. A third version was in the Kaiser-Friedrich-Museum in Berlin until being destroyed during World War ...
Cimeliidae Axia margarita (en) TaksonomiKerajaanAnimaliaFilumArthropodaKelasInsectaOrdoLepidopteraUpaordoGlossataInfraordoHeteroneuraSuperfamiliDrepanoideaFamiliCimeliidae Chrétien, 1916 Tata namaNama zoologis ini berkoordinasi denganCimelioidea lbs Cimeliidae (sebelumnya dikenal sebagai Axiidae) adalah salah satu famili dari ordo Lepidoptera yang terdiri dari 6 spesies dari daerah Mediterania. Famili dari serangga ini memiliki ukuran 2,3-3 cm. Serangga ini merupakan serangga nokturnal dan l...
Vincenzo VannutelliKepala Dewan KardinalKardinal difoto pada 1913.GerejaGereja Katolik RomaPenunjukan6 Desember 1915Masa jabatan berakhir9 Juli 1930PendahuluSerafino VannutelliPenerusGennaro Granito Pignatelli di BelmonteJabatan lainImam Agung Basilika Santa Maria Maggiore (1896–1930)Kardinal-Uskup Palestrina (1900–30)Dataria Apostolik (1914–30)Kardinal-Uskup Ostia (1915–30)Prefek Kongregasi Upacara (1915–30)ImamatTahbisan imam23 Desember 1860Tahbisan uskup2 Februari 1880oleh G...
Silsilah Bani Hawazin Bani Hawazin adalah salah satu kabilah Arab keturunan Qais 'Ailan, yaitu suku bangsa Arab yang menetap di wilayah sekitar Tha'if di Arabia. Keturunan Bani Hawazin tersebar di Timur Tengah dan Afrika Utara sebab anggota mereka banyak terlibat dalam penaklukan Muslim ke Suriah, Irak, Mesir, Afrika Utara (terutama Bani Hilal atau Bani Sulaim)[1] dan Spanyol. Keturunan mereka di Suriah umumnya adalah Muslim Sunni, sedangkan keturunan mereka di Arabia saat ini dikenal...
This article needs additional citations for verification. Please help improve this article by adding citations to reliable sources. Unsourced material may be challenged and removed.Find sources: The Henry Rollins Show – news · newspapers · books · scholar · JSTOR (July 2023) (Learn how and when to remove this template message) American TV series or program The Henry Rollins ShowCreated byHenry RollinsStarringHenry RollinsCountry of originUnited St...
إنتاج الحمضيات الفواكة الحمضية (بالإنجليزية: Citrus fruits) هي الأعلى قيمة من بين محاصيل الفاكهة في التجارة العالمية. ويوجد سوقان رئيسيان وهما: سوق الفاكهة الطازجة سوق المنتجات مثل عصير البرتقال و يعتبر البرتقال المصدر الرئيسي لهذه التجارة، إلا أن كميات لا يستهان بها تأتي من ا�...
Ця стаття містить перелік посилань, але походження тверджень у ній залишається незрозумілим через практично повну відсутність внутрішньотекстових джерел-виносок. Будь ласка, допоможіть поліпшити цю статтю, перетворивши джерела з переліку посилань на джерела-виноски у...
Territory (or part of one) entirely surrounded by the territory of one other state Enclave redirects here. For other uses, see Enclave (disambiguation). Explicative diagram of territorial discontinuities: Enclaves and exclavesDifferent territories (countries, states, counties, municipalities, etc.) are represented by different colours and letters; separated parts of the same territory are represented by the same colour and letter, with a different number added to each smaller part of that ter...
Not to be confused with Loving in Stereo. 2013 single by R.I.O.Living in StereoSingle by R.I.O.Released15 March 2013Recorded2012–2013Length3:10LabelKontor RecordsSongwriter(s)Andres BallinasYann PeiferManuel ReuterR.I.O. singles chronology Summer Jam (2012) Living in Stereo (2013) Ready or Not (2013) Living in Stereo is a song by German dance band R.I.O., released for digital download in Germany on 15 March 2013. Living in Stereo achieved minor commercial success, peaking at number 41 on th...
Heritage-listed war memorial in Brisbane, Queensland Anzac Square, BrisbaneANZAC Square—the statue in the centre of the photo is a memorial to Queenslanders who fought during the Second Boer War—1899–1902Location228 Adelaide Street, Brisbane City, City of Brisbane, Queensland, AustraliaCoordinates27°27′59″S 153°01′36″E / 27.4665°S 153.0266°E / -27.4665; 153.0266Design period1919–1930s (interwar period)Built1928–1988OwnerBrisbane City Council Queen...
John Kennedy Jr. redirects here. For other people named John Kennedy Jr., see John Kennedy (disambiguation). American publisher, son of President JFK John F. Kennedy Jr.Kennedy in 1999BornJohn Fitzgerald Kennedy Jr.(1960-11-25)November 25, 1960Washington, D.C., U.S.DiedJuly 16, 1999(1999-07-16) (aged 38)Atlantic Ocean, near Martha's Vineyard, Massachusetts, U.S.Cause of deathPlane crashAlma materBrown University (AB)New York University (JD)OccupationsJournalistattorneymagazine ...
2002-2003 Hong Kong film series This article includes a list of general references, but it lacks sufficient corresponding inline citations. Please help to improve this article by introducing more precise citations. (November 2022) (Learn how and when to remove this template message) Infernal Affairs film seriesInfernal Affairs trilogy Hong Kong Blu-ray box setChinese nameTraditional Chinese無間道系列Simplified Chinese无间道系列TranscriptionsStandard MandarinHanyu PinyinWú Jiā...
Bánh tai heo trong khay mứt ngày tết.jpg Một phần của loạt bài vềẨm thực Kỹ thuật chuẩn bị và nấu Dụng cụ nấu • Kỹ thuật nấu • Đo lường Thành phần và chủng loại thức ăn Gia vị • Rau thơm • Xốt • Xúp • Nguyên liệu • Các công thức nấu • Món khai vị • Món chính • Món tráng miệng Ẩm thực quốc gia Vi�...
Eastern Catholic church Not to be confused with Catholic Church in Ethiopia. Ethiopian Catholic ChurchCathedral of the Holy Saviour, AdigratClassificationOriental CatholicOrientationOriental ChristianityTheologyCatholic theologyPolityEpiscopalGovernanceMetropolitanatePopeFrancisArchbishopCardinal Berhaneyesus Demerew Souraphiel[1][2]RegionEthiopiaLiturgyAlexandrian RiteHeadquartersAddis AbabaFounderSaint Mark the Evangelist, by traditionCongregations207 (2010)Members70,832 (20...
Fernsehserie Titel The L Word – Wenn Frauen Frauen lieben Originaltitel The L Word Produktionsland Vereinigte Staaten Originalsprache Englisch Genre Drama Erscheinungsjahre 2004–2009 Länge 50 Minuten Episoden 70 in 6 Staffeln Idee Ilene Chaiken Musik Dan Gagnon,Damien Rice,Elizabeth Ziff (ab 2005) Erstausstrahlung 18. Jan. 2004 auf Showtime DeutschsprachigeErstausstrahlung 30. Mai 2006 auf ProSieben → Besetzung & Synchronisation → The L Word – Wenn Frauen Frauen ...
Neighborhood community in San Bernardino, California, United StatesDel Rosa, San Bernardino, CaliforniaNeighborhood communityLocation of Del Rosa in CaliforniaCoordinates: 34°08′48″N 117°14′37″W / 34.14667°N 117.24361°W / 34.14667; -117.24361CountryUnited StatesStateCaliforniaCitySan BernardinoElevation[1]1,291 ft (393 m)Time zoneUTC-8 (PST) • Summer (DST)UTC-7 (PDT)[2] Del Rosa (corruption of de la Rosa, Spanish for of...