Guillaume Cliton (25 Oktober 1102 – 28 Juli 1128), merupakan seorang Comte Flandria yang keempat belas dan Tituler Adipati Normandia. Nama keluarganya adalah "Cliton" yang berasal dari bahasa Latin yang istilahnya sama seperti Bahasa Inggris Kuno "Aetheling", dan Jermanik "Adelinus" (yang digunakan oleh sepupu pertamanya, Guillaume Adelin, putra Henri I). Baik "Cliton" dan "Atheling" berarti "pria berdarah biru", atau bahasa modernnya sama artinya dengan "pangeran".
Sejarah dan Keluarga
Masa Muda
Guillaume merupakan putra Robert Curthose, Adipati Normandia dan Sibilla dari Conversano, putri Goffredo, Comte Conversano.[1] Setelah ayahandanya ditangkap dan ditawan oleh Henry I dari Inggris di Pertempuran Tinchebrai (1106), Robert Curthose menemani saudaranya Henry I ke Falaise dimana Henry bertemu dengan keponakannya Guillaume Cliton muda untuk yang pertama kalinya.[2] Henry menempatkan keponakannya di dalam asuhan Helias dari Saint Saens, Comte Arques, menikahi putri kandung Adipati Robert, yang merupakan sahabat dan pelindungnya.[3] Guillaume kecil diasuh oleh saudarinya dan Helias sampai Agustus 1110, ketika raja tiba-tiba mengirim agen untuk menuntut anak itu diserahkan kepadanya.[4] Helias tidak berada ditempat pada saat hal itu terjadi, sehingga orang rumahnya menyembunyikan anak itu dan menyeludupkannya ke guru mereka yang melarikan diri dari kabupaten tersebut dan berlindung di antara musuh-musuh Henry.[4]
Pemberontakan Norman Pertama, 1118–19
Pengungsian pertama Guillaume dengan musuh bebuyutan Raja Henry, Robert de Bellême, yang memiliki wilayah yang luas di bagian selatan dari kadipaten tersebut.[5] Pada penawanan Robert pada tahun 1112, Guillaume dan Helias melarikan diri ke istana Comte muda Baudouin VII, Comte Flandria, sepupu Guillaume. Pada tahun 1118 sebuah koalisi yang kuat dari sekelompok Comte Norman dan baron yang membenci Raja Henry bersekutu dengan Comte Baudouin dan memberontak.[6]
Para comte di perbatasan Norman dan Comte Baudouin di antara mereka terlalu kuat bagi raja dan menyita banyak bagian utara dari kabupaten tersebut.[6] Namun sebuah kampanye yang menjanjikan tiba-tiba berakhir dengan cederanya Baudouin yang cukup serius di dalam serangan Arques (September 1118). Tahun berikutnya penyebab Guillaume Cliton diambil oleh Louis VI dari Prancis. Ia menyerang kadipaten di pesisir sungai Seine, dan pada tanggal 20 Agustus 1119 bertemu dengan pasukan Raja Henry di Pertempuran Brémule, dimana Prancis kalah dengan telak.
Guillaume berkuda sebagai ksatria baru di antara para penjaga raja pada hari itu, dan nyaris lolos dari penangkapan. Sepupunya, putra Raja Henry, William Adelin, pada hari berikutnya mengirimnya kembali kudanya yang hilang di dalam pertempuran bersama dengan "keperluan" lainnya di dalam sikap santun. Pemberontakan itu dapat diredakan namun Guillaume terus mencari dukungan di istana Prancis. Louis membawa kasusnya kepada paus pada Oktober 1119 di Reims, dan mendesak Henry I untuk membenarkan perlakuan terhadap anak yang diasingkan itu.
Pemberontakan Norman Kedua, 1123–24
Dengan kematian William Atheling yang tenggelam, putra tunggal Raja Henry yang sah, pada tanggal 25 November 1120 mengubah nasib Guillaume Cliton.[7] Ia sekarang merupakan ahli waris laki-laki yang sah untuk Inggris dan Normandia, dan partai aristokrat Norman mengakuinya.[7] Masalah Henry menjadi semakin buruk, karena putranya William Atheling telah dijodohkan dengan Mathilde dari Anjou, putri Foulques, Raja Yerusalem dan Foulques menginginkan sejumlah maskawin yang terdiri dari beberapa kastil dan kota di Maine dikembalikan, yang ditolak oleh Henry.[7] Foulques sebaliknya menjodohkan putrinya Sybille dengan Guillaume Cliton dan memberikannya kabupaten Maine, di antara Normandia dan Anjou, sebagai mas kawinnya.[7] Raja Henry dengan cerdik mengimbau hukum kanon, yang bagaimanapun pernikahan tersebut akhirnya dibatalkan pada bulan Agustus 1124 dengan alasan bahwa pasangan itu masih merupakan kerabat dekat.[8]
Sementara itu, pemberontakan aristokrat pecah di Normandia yang mendukung Guillaume, tetapi dapat dikalahkan oleh jaringan intelijen Henry dan kurangnya pengorganisasian dari para pemimpin, yang dikalahkan di dalam pertempuran Bourgtheroulde pada bulan Maret 1124. Louis VI terganggu dari intervensi aktif Henry I yang membuat menantunya, Heinrich V, Kaisar Romawi Suci, mengancam Louis dari timur.
Comte Flandria
Louis VI melakukan upaya besar demi Guillaume pada tahun 1127.[9] Di bulan Januari ia memberikan tanah kerajaan di Vexin, Prancis sebagai basis untuk menyerang Seine ke Normandia, dan ia menikah dengan saudari tiri ratu, Joanna dari Montferrat.[9] Pembunuhan Comte Charles yang Baik pada tanggal 2 Maret 1127 memberikan Raja Louis sebuah peluang untuk menjamin masa depan Guillaume.[9] Ia berbaris ke Flandria sebagai komandan pasukan dan pada tanggal 30 Maret membuat para baron di provinsi tersebut mengakui Guillaume sebagai comte mereka yang baru.[9]
Awalnya Guillaume melakukan tugasnya dengan baik, ia mengamankan sebagian besar wilayah ini pada akhir Mei. Namun keuangan Inggris dan munculnya saingan Thierry dari Alsace menyebabkan penurunan di dalam posisinya. Pada bulan Februari 1128 Saint-Omer dan Ghent menentangnya, dan juga di Bruges pada bulan Maret. Pada bulan Mei 1128 Lille juga menyambut Thierry, meninggalkan Guillaume yang hanya mengendalikan sedikit lebih dari pinggiran selatan Flandria. Namun ia memukul mundur di Bruges dan pada pertempuran Axspoele bagian selatan kota pada tanggal 21 Juni, Guillaume mengalahkan Thierry dengan sekelompok ksatria Norman dan sekutu Prancisnya.
Pada titik ini ia bergabung dengan ayah mertuanya, Adipati Godefroid Brabant, dan bersama-sama mereka menyerang Aalst pada tanggal 12 Juli, dengan maksud kemungkinan terjadi dari sana untuk mengurangi Ghent. Namun selama penyerangan ia terluka di bagian lengan ketika bertempur dengan prajurit kaki. Lukanya menjadi serius dan mengakibatkannya tidak tertolong lagi, Guillaume meninggal pada usia dua puluh lima tahun pada tanggal 28 Juli 1128, yang didampingi oleh saudara iparnya yang setia, Helias dari Saint Saens. Jenazah Guillaume dibawa ke biara St Bertin di St Omer untuk dimakamkan. Ia tidak memiliki keturunan dan mendahului ayahandanya yang dipenjara enam tahun.
Referensi
- ^ Detlev Schwennicke, Europäische Stammtafeln: Stammtafeln zur Geschichte der Europäischen Staaten, Neue Folge, Band II (Verlag von J. A. Stargardt, Marburg, Germany, 1984), Tafel 81
- ^ C. Warren Hollister, Henry I (Yale University Press, New Haven & London, 2003), pp. 204-6
- ^ C. Warren Hollister, Henry I (Yale University Press, New Haven & London, 2003), p. 206
- ^ a b David Crouch, The Normans; The History of a Dynasty (Hambledon Continuum, New York, 2007), p. 185
- ^ Kathleen Thompson, 'Robert of Bellême Reconsidered', Anglo-Norman Studies XIII; Proceedings of the Battle Conference 1990, Ed. Marjorie Chibnall (The Boydell Press, Woodbridge, 1991), p. 278
- ^ a b David Crouch, The Normans; The History of a Dynasty (Hambledon Continuum, New York, 2007), p. 187
- ^ a b c d Sandy Burton Hicks, 'The Anglo-Papal Bargain of 1125: The Legatine Mission of John of Crema', Albion, Vol. 8, No. 4, (Winter, 1976), p. 302
- ^ Edward Augustus Freeman, The History of the Norman Conquest of England, Its Causes and Its Results, Vol V (Oxford, at the Clarendon Press, 1876), p. 199
- ^ a b c d Henry I and the Anglo-Norman World; Studies in memory of C. Warren Hollister, Ed. Donald F. Fleming, Janet M. Pope (Boydell Press, UK, 2007), pp. 318-19
Referensi Tambahan
- Galbert of Bruges, The Murder of Charles the Good, trans. J.B. Ross (repr. Toronto, 1982)
- Sandy Burton Hicks, "The Impact of William Clito upon the Continental Policies of Henry I of England," Viator 10 (1979), 1–21.
- J.A. Green Henry I (Cambridge, 2006)