Pada Mei 2018, Partai Demokrat Liberal mengumumkan mereka mendukung konversi JS Izumo untuk mengoperasikan pesawat sayap tetap.[1] Konversi tersebut dikonfirmasi pada Desember 2018 ketika Jepang mengumumkan perubahan pedoman pertahanannya. Setelah menyelesaikan proses tersebut, JS Izumo akan menjadi kapal angkatan laut Jepang pertama yang mengoperasikan pesawat sayap tetap sejak Perang Dunia II.[2]
Desain
Kapal perusak kelas Izumo didesain dengan panjang 248 meter dengan lebar 50 meter. Kapal ini memiliki tinggi 33,5 meter dan kedalaman bagian kapal di dalam air 7,5 meter. Saat tidak diisi beban sama sekali, berat kapal sebesar 19.500 ton. Pada saat terisi penuh dengan beban, bobot kapal seberat 27.000 ton. Izumo memiliki daya angkut hingga 500 awak kapal dengan lima tingkatan pengangkutan. Izumo didesain untuk dapat mengangkut Bell-Boeing V-22 Osprey and Lockheed Martin F-35 Lightning II[3] dan lima buah helikopter dapat dioperasikan secara bersamaan pada dek Izumo. Hanggar dapat menampung 14 helikopter. Total helikopter yang dapat diangkut apabila dek pasir turut difungsikan adalah 25 helikopter. Kecepatan maksimum Izumo dapat mencapai 30 knot menggunakan kombinasi turbin gas dan uap sebagai suplai daya. Persenjataan pertahanan Izumo berupa SeaRam dan Phalanx CIWS. Sistem tempurnya adalah ATECS. Sistem ini memiliki beberapa jenis radar, yaitu radar AESA OPS-50, radar OPS-28 sebagai pelacak objek permukaan, radar OPS-20 sebagai radar navigasi. Izumo juga dilengkapi dengan beberapa sonar, yaitu sonar OQQ-23, sonar NOLQ 3D-1 untuk perang elektronik, dan berbagai sistem komunikasi yang lainnya. Kapal juga dilangkapi dengan peluncur torpedo sebanyak enam unit dengan model Mk 137. Sistem anti-torpedo yang dipakai adalah sistem OLQ-1.[4] Senjata penyerangan yang utama berupa sayap penerbangan yang besar berjenis helikopter transportasi dan helikopter serang.[5]
Sejarah operasional
Mulai ditugaskan di pelabuhan Yokosuka di Jepang pada Maret 2015, Izumo mulai beroperasi saat mengambil bagian dalam pelatihan bencana pada Agustus 2015 di Tokyo, bersama kapal patroli Penjaga Pantai Jepang, JS Izu.[6]
Pada Mei 2017, Izumo dikerahkan untuk mengawal USNS Richard E. Byrd, sebuah kapal pasokan AS ke daerah lepas pantai Shikoku. Misi Richard E. Byrd adalah mengisi bahan bakar kapal perang AS lainnya yang bertahan melawan misil Korea Utara. Ini adalah pertama kalinya kapal Jepang dikerahkan untuk mengawal kapal AS sejak undang-undang keamanan diberlakukan pada Maret 2016. Kapal perusak JS Sazanami juga bergabung dalam misi tersebut.[7]
Pada tahun 2020, Izumo memulai konversi agar dapat mengoperasikan pesawat tempur F-35B.[8] Modifikasi ini dilakukan dalam dua tahap, pertama memperkuat ketahanan panas dek dan memasang peralatan catu daya untuk memungkinkan lepas landas dan pendaratan F-35B. Modifikasi untuk mengubah bentuk haluan menjadi segi empat untuk pengoperasian F-35B yang aman serta pemeliharaan kompartemen interior dijadwalkan akan dilakukan pada tahap kedua, mulai akhir tahun 2024. Tidak ada rencana untuk memasang katapel atau landasan pacu bersudut.[9]
Pada September 2021, JS Izumo bergabung dengan kapal induk Britania Raya HMS Queen Elizabeth dan kapal lainnya untuk latihan di Pasifik.[10] Pada awal Oktober 2021, pesawat tempur F-35B milik Korps Marinir Amerika Serikat beroperasi dari Izumo untuk pertama kalinya.[11]