Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Keamanan komputer

Keamanan komputer atau keamanan digital (bahasa Inggris: computer security) merupakan keamanan informasi yang terdapat pada komputer atau jaringan. Keamanan komputer juga dikenal dengan sebutan keamanan siber (bahasa Inggris: cybersecurity) atau IT security.[1] Keamanan siber merupakan kumpulan, alat, kebijakan, konsep keamanan, perlindungan keamanan, pedoman, pendekatan manajemen risiko, tindakan, pelatihan, praktik terbaik, jaminan, dan teknologi yang dapat digunakan untuk melindungi lingkungan cyber dan organisasi serta aset pengguna yang disimpan di lingkungan siber.[2] Keamanan komputer bertujuan membantu pengguna agar dapat mencegah penipuan atau mendeteksi adanya usaha penipuan di sebuah sistem yang berbasis informasi. Informasinya sendiri memiliki arti non fisik. Keamanan komputer adalah suatu cabang teknologi yang dikenal dengan nama keamanan informasi yang diterapkan pada komputer. Sasaran keamanan komputer mencakup perlindungan informasi dari pencurian, kerusakan, atau manipulasi, serta pemeliharaan ketersediaan informasi, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan keamanan.

Sistem keamanan komputer merupakan sebuah upaya yang dilakukan untuk mengamankan kinerja dan proses komputer.[3] Penerapan computer security dalam kehidupan sehari-hari berguna sebagai penjaga sumber daya sistem agar tidak digunakan, modifikasi, interupsi, dan diganggu oleh orang yang tidak berwenang. Keamanan bisa diindentifikasikan dalam masalah teknis, manajerial, legalitas, dan politis.computer security akan membahas 2 hal penting yaitu Ancaman (threats) dan Kelemahan sistem (vulnerabillity).[4]

Keamanan komputer memberikan persyaratan terhadap komputer yang berbeda dari kebanyakan persyaratan sistem karena sering kali berbentuk pembatasan terhadap apa yang tidak boleh dilakukan komputer. Ini membuat keamanan komputer menjadi lebih menantang karena sudah cukup sulit untuk membuat program komputer melakukan segala apa yang sudah dirancang untuk dilakukan dengan benar. Persyaratan negatif juga sukar untuk dipenuhi dan membutuhkan pengujian mendalam untuk verifikasinya, yang tidak praktis bagi kebanyakan program komputer. Keamanan komputer memberikan strategi teknis untuk mengubah persyaratan negatif menjadi aturan positif yang dapat ditegakkan.

Pendekatan yang umum dilakukan untuk meningkatkan keamanan komputer antara lain adalah dengan membatasi akses fisik terhadap komputer, menerapkan mekanisme pada perangkat keras dan sistem operasi untuk keamanan komputer, serta membuat strategi pemrograman untuk menghasilkan program komputer yang dapat diandalkan.

Definisi

Keamanan komputer (Computer Security) merupakan suatu cabang teknologi yang dikenal dengan nama keamanan informasi yang diterapkan pada komputer. Pengertian tentang keamanan komputer ini beragam-ragam, sebagai contoh dapat kita lihat beberapa defenisi keamanan komputer menurut para ahlinya, antara lain:

Menurut John D. Howard dalam bukunya “An Analysis of security incidents on the internet” menyatakan bahwa: “Keamanan komputer adalah tindakan pencegahan dari serangan pengguna komputer atau pengakses jaringan yang tidak bertanggung jawab”.[5] Menurut Gollmann pada tahun 1999 dalam bukunya “Computer Security” menyatakan bahwa: “Keamanan komputer adalah berhubungan dengan pencegahan diri dan deteksi terhadap tindakan pengganggu yang tidak dikenali dalam system komputer”.[5]

Contoh Keamanan Komputer

  • Firewalls

Firewalls mencegah pengguna yang tidak sah mengakses jaringan pribadi. Firewall adalah kombinasi perangkat keras dan lunak yang mengontrol aliran lalu lintas jaringan yang masuk dan keluar. Biasanya ditempatkan di antara internal pribadi organisasi jaringan dan jaringan eksternal yang tidak dipercaya, seperti Internet, meskipun firewall juga dapat digunakan untuk melindungi satu bagian dari jaringan perusahaan dari sisa jaringan.

  • Intrusion Detection System

vendor keamanan komersial sekarang menyediakan alat dan layanan deteksi intrusi untuk melindungi terhadap lalu lintas dan upaya jaringan yang mencurigakan untuk mengakses file dan basis data. Bernama Intrusion Detection System fitur alat pemantauan penuh waktu ditempatkan di titik-titik yang paling rentan atau hot spot jaringan perusahaan untuk mendeteksi dan mencegah penyusup secara terus menerus. Sistem menghasilkan alarm jika ditemukan peristiwa yang mencurigakan atau anomali. Perangkat lunak pemindaian mencari pola yang mengindikasikan metode serangan komputer yang dikenal seperti kata sandi buruk, memeriksa untuk melihat apakah file penting telah dihapus atau dimodifikasi, dan mengirimkan peringatan vandalisme atau kesalahan administrasi sistem. Alat deteksi intrusi juga dapat disesuaikan untuk mematikan bagian jaringan yang sangat sensitif jika menerima lalu lintas yang tidak sah.

  • Software Antivirus dan Anti Spyware

Paket teknologi defensif untuk individu dan bisnis harus mencakup perlindungan antimalware untuk setiap komputer. Perangkat lunak antivirus mencegah, mendeteksi, dan menghapus malware, termasuk virus komputer, worm komputer, Trojan horse, spyware, dan adware. Namun, sebagian besar perangkat lunak antivirus hanya efektif terhadap malware diketahui kapan perangkat lunak itu ditulis. Agar tetap efektif, perangkat lunak antivirus harus terus diperbarui. Meski begitu itu tidak selalu efektif karena beberapa malware bisa menghindari deteksi antivirus. Organisasi perlu menggunakan deteksi malware tambahan alat untuk perlindungan yang lebih baik.

Metode

Berdasarkan level, metode pengamanan komputer dibedakan berdasarkan level keamanan, dan disusun seperti piramida, yaitu:

  1. Keamanan Level 0, merupakan keamanan fisik (Physical Security) atau keamanan tingkat awal. Apabila keamanan fisik sudah terjaga maka keamanan di dalam computer juga akan terjaga.
  2. Keamanan Level 1, terdiri dari database security, data security, dan device security. Pertama dari pembuatan database dilihat apakah menggunakan aplikasi yang sudah diakui keamanannya. Selanjutnya adalah memperhatikan data security yaitu pendesainan database, karena pendesain database harus memikirkan kemungkinan keamanan dari database. Terakhir adalah device security yaitu adalah yang dipakai untuk keamanan dari database tersebut.
  3. Keamanan Level 2, yaitu keamanan dari segi keamanan jaringan. Keamanan ini sebagai tindak lanjut dari keamanan level 1.
  4. Keamanan Level 3, merupakan information security. Informasi – informasi seperti kata sandi yang dikirimkan kepada teman atau file – file yang penting, karena takut ada orang yang tidak sah mengetahui informasi tersebut.
  5. Keamanan Level 4, keamanan ini adalah keseluruhan dari keamanan level 1 sampai level 3. Apabila ada satu dari keamanan itu tidak terpenuhi maka keamanan level 4 juga tidak terpenuhi.

Berdasarkan sistem, metode pengamanan komputer terbagi dalam beberapa bagian antara lain:

Sebuah jaringan komputer dapat dibagi atas kelompok jaringan eksternal (Internet atau pihak luar) kelompok jaringan internal dan kelompok jaringan eksternal diantaranya disebut DeMilitarized Zone (DMZ). - Pihak luar: Hanya dapat berhubungan dengan host-host yang berada pada jaringan DMZ, sesuai dengan kebutuhan yang ada. - Host-host pada jaringan DMZ: Secara default dapat melakukan hubungan dengan host-host pada jaringan internal. Koneksi secara terbatas dapat dilakukan sesuai kebutuhan. - Host-host pada jaringan Internal: Host-host pada jaringan internal tidak dapat melakukan koneksi ke jaringan luar, melainkan melalui perantara host pada jaringan DMZ, sehingga pihak luar tidak mengetahui keberadaan host-host pada jaringan komputer internal.

Salah satu alat bantu yang dapat digunakan oleh pengelola jaringan komputer adalah Security Information Management (SIM). SIM berfungsi untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan pengamanan jaringan komputer secara terpusat. Pada perkembangannya SIM tidak hanya berfungsi untuk mengumpulkan data dari semua peralatan keamanan jaringan komputer tetapi juga memiliki kemampuan untuk analisis data melalui teknik korelasi dan query data terbatas sehingga menghasilkan peringatan dan laporan yang lebih lengkap dari masing-masing serangan. Dengan menggunakan SIM, pengelola jaringan komputer dapat mengetahui secara efektif jika terjadi serangan dan dapat melakukan penanganan yang lebih terarah, sehingga organisasi keamanan jaringan komputer tersebut lebih terjamin.

Intrusion detection system (IDS) dan Intrusion Prevention system (IPS) adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi dan melindungi sebuah sistem keamanan dari serangan pihak luar atau dalam. Pada IDS berbasiskan jaringan komputer, IDS akan menerima kopi paket yang ditujukan pada sebuah host untuk selanjutnya memeriksa paket-paket tersebut. Jika ditemukan paket yang berbahaya, maka IDS akan memberikan peringatan pada pengelola sistem. Karena paket yang diperiksa adalah salinan dari paket yang asli, maka jika ditemukan paket yang berbahaya maka paket tersebut akan tetap mancapai host yang ditujunya. Sebuah IPS bersifat lebih aktif daripada IDS. Bekerja sama dengan firewall, sebuah IPS dapat memberikan keputusan apakah sebuah paket dapat diterima atau tidak oleh sistem. Apabila IPS menemukan paket yang dikirimkan adalah paket berbahaya, maka IPS akan memberitahu firewall sistem untuk menolak paket data itu. Dalam membuat keputusan apakah sebuah paket data berbahaya atau tidak, IDS dan IPS dapat memnggunakan metode

  • Signature based Intrusion Detection System: Telah tersedia daftar signature yang dapat digunakan untuk menilai apakah paket yang dikirimkan berbahaya atau tidak.
  • Anomaly based Intrusion Detection System: Harus melakukan konfigurasi terhadap IDS dan IPS agar dapat mengetahui pola paket seperti apa saja yang akan ada pada sebuah sistem jaringan komputer. Paket anomaly adalah paket yang tidak sesuai dengan kebiasaan jaringan komputer tersebut.
  • Port Scanning

Metode Port Scanning biasanya digunakan oleh penyerang untuk mengetahui port apa saja yang terbuka dalam sebuah sistem jaringan komputer. Cara kerjanya dengan cara mengirimkan paket inisiasi koneksi ke setiap port yang sudah ditentukan sebelumnya. Jika port scanner menerima jawaban dari sebuah port, maka ada aplikasi yang sedang bekerja dan siap menerima koneksi pada port tersebut.

Dengan melakukan packet fingerprinting, kita dapat mengetahui peralatan apa saja yang ada dalam sebuah jaringan komputer. Hal ini sangat berguna terutama dalam sebuah organisasi besar di mana terdapat berbagai jenis peralatan jaringan komputer serta sistem operasi yang digunakan.

Jenis Ancaman jaringan

Probe atau yang biasa disebut probing adalah usaha untuk mengakses sistem dan mendapatkan informasi tentang sistem

Scan adalah probing dalam jumlah besar menggunakan suatu tool

Meliputi User compromize dan root compromize

Adalah sebuah program yang menangkap data dari paket yang lewat di jaringan. (username, password, dan informasi penting lainnya)

Hacking adalah tindakan memperoleh akses ke komputer atau jaringan komputer untuk mendapatkan atau mengubah informasi tanpa otorisasi yang sah

Serangan Denial-of-service (DoS) mencegah pengguna yang sah dari penggunaan layanan ketika pelaku mendapatkan akses tanpa izin ke mesin atau data. Ini terjadi karena pelaku membanjiri jaringan dengan volume data yang besar atau sengaja menghabiskan sumber daya yang langka atau terbatas, seperti process control blocks atau koneksi jaringan yang tertunda. Atau mereka mengganggu komponen fisik jaringan atau memanipulasi data yang sedang dikirimkan, termasuk data terenkripsi.

Malicious code adalah program yang menyebabkan kerusakan sistem ketika dijalankan. Virus, worm dan Trojan horse merupakan jenis-jenis malicious code.[6] Virus komputer adalah sebuah program komputer atau kode program yang merusak sistem komputer dan data dengan mereplikasi dirinya sendiri melalui penyalinanan ke program lain, boot sector komputer atau dokumen. Worm adalah virus yang mereplikasi dirinya sendiri yang tidak mengubah file, tetapi ada di memory aktif, menggunakan bagian dari sistem operasi yang otomatis dan biasanya tidak terlihat bagi pengguna. Replikasi mereka yang tidak terkontrol memakan sumber daya sistem, melambatkan atau menghentikan proses lain. Biasanya hanya jika ini terjadi keberadaan worm diketahui. Trojan horse adalah program yang sepertinya bermanfaat dan/atau tidak berbahaya tetapi sesungguhnya memiliki fungsi merusak seperti unloading hidden program atau command scripts yang membuat sistem rentan gangguan.

Sekumpulan teknik untuk memanipulasi orang sehingga orang tersebut membocorkan informasi rahasia. Meskipun hal ini mirip dengan permainan kepercayaan atau penipuan sederhana, istilah ini mengacu kepada penipuan untuk mendapatkan informasi atau akses sistem komputer. Beberapa jebakan yang dapat dilakukan diantaranya dengan: - Memanfaatkan kepercayaan orang dalam bersosialisasi dengan komputer - Memanfaatkan kesalahan orang secara manusiawi misal: kesalahan ketik dll - Bisa dengan cara membuat tampilan Login yang mirip (teknik fake login)

Tindakan pemalsuan terhadap data atau identitas resmi.[7]

Implementasi

Ada tiga macam Computer security yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari antara lain:

1. Keamanan eksternal / external security

Berkaitan dengan pengamanan fasilitas komputer dari penyusup dan bencana seperti kebakaran /kebanjiran.

2. Keamanan interface pemakai / user interface security

Berkaitan dengan indentifikasi pemakai sebelum pemakai diijinkan mengakses program dan data yang disimpan.

3. Keamanan internal / internal security

Berkaitan dengan pengamanan beragam kendali yang dibangun pada perangkat keras dan sistem operasi yang menjamin operasi yang handal dan tak terkorupsi untuk menjaga integritas program dan data.

Dari berbagai macam jenis implementasi computer security ada hal yang perlu untuk diperhatikan dalam menjaga keamanan komputer. Di bawah ini adalah dua masalah penting di kehidupan sehari-hari yang harus diperhatikan dalam keamanan komputer:

Masalah data loss dapat disebabkan oleh:

  • Bencana
  • Kesalahan perangkat lunak dan perangkat keras
  • Kesalahan manusia / human error

Penyusup bisa dikategorikan kedalam dua jenis:

  • Penyusup pasif yaitu membaca data yang tidak terotorisasi ( tidak berhak mengakses ).
  • Penyusup aktif yaitu mengubah susunan sistem data yang tidak terotorisasi.

Selain itu ancaman lain terhadap sistem keamanan komputer bisa dikategorikan dalam empat macam:

Sumber daya sistem komputer dihancurkan sehingga tidak berfungsi. Contohnya penghancuran harddisk atau pemotongan kabel. Ini merupakan ancaman terhadap ketersediaan.

Orang yang tak diotorisasi dapat masuk / mengakses ke sumber daya sistem. Contohnya menyalin file yang terotorisasi. Ini merupakan ancaman terhadap kerahasiaan.

Orang yang tak diotorisasi tidak hanya dapat mengakses tetapi juga mengubah,merusak sumber daya. Contohnya mengubah isi pesan, atau mengacak program. Ini merupakan ancaman terhadap integritas.

Orang yang tak diotorisasi menyisipkan objek palsu ke dalam sistem. Contohnya memasukkan pesan palsu, menambah data palsu. Dari kategori yang ada diatas dan jika dikaitkan dalam kehidupan sehari-hari pasti kita akan menemukan masalah dalam komputer.

Ancaman sistem keamanan komputer

Dibawah ini merupakan nama-nama ancaman yang sering dilihat dalam sistem keamanan komputer.

Jenis Ancaman keamanan komputer

Berikut ini adalah contoh ancaman-ancaman yang sering dilihat:

Manfaat

Kegunaan sistem keamanan computer yaitu menjaga suatu sistem komputer dari pengaksesan seseorang yang tidak memiliki hak untuk mengakses sistem komputer tersebut. Sistem keamanan komputer semakin dibutuhkan saat ini seiring dengan meningkatnya penggunaan komputer di seluruh penjuru dunia. Selain itu makin meningkatnya para pengguna yang menghubungkan jaringan LANnya ke internet, namun tidak di imbangi dengan SDM yang dapat menjaga keamanan data dan infomasi yang dimiliki. Sehingga keamanan data yang ada menjadi terancam untuk diakses dari orang-orang yang tidak berhak. Keamanan komputer menjadi penting karena ini terkait dengan Privacy, Integrity, Autentication, Confidentiality dan Availability. Beberapa ancaman keamanan komputer adalah virus, worm, trojan, spam dan lain-lain.[8][9] Masing-masingnya memiliki cara untuk mencuri data bahkan merusak sistem komputer. Ancaman bagi keamanan sistem komputer ini tidak dapat dihilangkan begitu saja, namun kita dapat meminimalkan hal ini dengan menggunakan perangkat lunak (software) keamanan sistem diantaranya antivirus, antispam dan sebagainya.

Faktor

Beberapa hal yang menjadikan kejahatan komputer terus terjadi dan cenderung meningkat adalah sebagai berikut:

  • Meningkatnya penggunaan komputer dan internet.
  • Banyaknya software yang pada awalnya digunakan untuk melakukan audit sebuah system dengan cara mencari kelemahan dan celah yang mungkin disalahgunakan untuk melakukan scanning system orang lain.
  • Banyaknya software untuk melakukan penyusupan yang tersedia di Internet dan bisa di download secara gratis.
  • Meningkatnya kemampuan pengguna komputer dan internet.
  • Kurangnya hukum yang mengatur kejahatan komputer.
  • Semakin banyaknya perusahaan yang menghubungkan jaringan LAN mereka ke Internet.
  • Meningkatnya aplikasi bisnis yang menggunakan internet.
  • Banyaknya software yang mempunyai kelemahan (bugs).

Dampak

Dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan sistem keamanan komputer yaitu.

  • Menurunnya nilai transaksi melalui internet terhadap E-Commerse.
  • Menurunnya tingkat kepercayaan dalam melakukan komunikasi dan transaksi melalui media online.
  • Merugikan secara moral dan materi bagi korban yang data-data pribadinya dimanipulasi.
  • Hilangnya properti intelektual.[10]

Seperti juga masalah yang ada di Indonesia yang menurut saya bisa dijadikan salah satu contoh dampak negative dari penggunaan sistem keamanan komputer yaitu;

  • Pencurian dan penggunaan account Internet milik orang lain. Salah satu kesulitan dari sebuah ISP (Internet Service Provider) adalah adanya account pelanggan mereka yang “dicuri” dan digunakan secara tidak sah. Berbeda dengan pencurian yang dilakukan secara fisik, pencurian account cukup menangkap user id dan password saja. Hanya informasi yang dicuri. Sementara itu orang yang kecurian tidak merasakan hilangnya benda yang dicuri. Pencurian baru terasa efeknya jika informasi ini digunakan oleh yang tidak berhak. Akibat dari pencurian ini, pengguna dibebani biaya penggunaan account tersebut. Kasus ini banyak terjadi di ISP. Membajak situs web. Salah satu kegiatan yang sering dilakukan oleh cracker adalah mengubah halaman web, yang dikenal dengan istilah deface. Pembajakan dapat dilakukan dengan meng[eksploitasi lubang keamanan.
  • Probing dan port scanning. Salah satu langkah yang dilakukan cracker sebelum masuk ke server yang ditargetkan adalah melakukan pengintaian. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan port scanning atau probing untuk melihat servis-servis apa saja yang tersedia di server target. Sebagai contoh, hasil scanning dapat menunjukkan bahwa server target menjalankan program web server Apache, mai server Sendmail, dan seterusnya. Analogi hal ini dengan dunia nyata adalah dengan melihat-lihat apakah pintu rumah anda terkunci, merek kunci yang digunakan, jendela mana yang terbuka, apakah pagar terkunci menggunakan (firewall atau tidak) dan seterusnya. Yang bersangkutan memang belum melakukan kegiatan pencurian atau penyerangan, akan tetapi kegiatan yang dilakukan sudah mencurigakan.

Berbagai program yang digunakan untuk melakukan probing atau portscanning ini dapat diperoleh secara gratis di Internet. Salah satu program yang paling populer adalah nmap (untuk sistem yang berbasis UNIX, Linux) dan Superscan (untuk sistem yang berbasis Microsoft Windows). Selain mengidentifikasi port, nmap juga bahkan dapat mengidentifikasi jenis operating system yang digunakan.

  • Virus. Seperti halnya di tempat lain, virus komputer pun menyebar di Indonesia. Penyebaran umumnya dilakukan dengan menggunakan email. Seringkali orang yang sistem emailnya terkena virus tidak sadar akan hal ini. Virus ini kemudian dikirimkan ke tempat lain melalui emailnya.
  • Denial of Service (DoS) dan Distributed DoS (DDos) attack. DoS attack merupakan serangan yang bertujuan untuk melumpuhkan target (hang, crash) sehingga dia tidak dapat memberikan layanan. Serangan ini tidak melakukan pencurian, penyadapan, ataupun pemalsuan data. Akan tetapi dengan hilangnya layanan maka target tidak dapat memberikan servis sehingga ada kerugian finansial. Bayangkan bila seseorang dapat membuat ATM bank menjadi tidak berfungsi. Akibatnya nasabah bank tidak dapat melakukan transaksi dan bank (serta nasabah) dapat mengalami kerugian finansial. DoS attack dapat ditujukan kepada server (komputer) dan juga dapat ditargetkan kepada jaringan (menghabiskan bandwidth). Tools untuk melakukan hal ini banyak tersebar di Internet.

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Hardiyansah, Herru (7 Desember 2017), Keamanan Komputer dan Jaringan, Badan Kepegawaian & Pengembangan SDM Daerah Bangka Belitung, diakses tanggal 11 November 2021 
  2. ^ Sulistyowati, Indri (2022). MSIM4405 – Keamanan Sistem Informasi (PDF). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. hlm. 1.23. ISBN 9786234802177. 
  3. ^ Nidhom, Ahmad Mursyidun (2019-04-29). Pedoman Perawatan dan Perbaikan Komputer dalam Pendidikan Kejuruan. Ahlimedia Book. hlm. 180. ISBN 978-623-90596-2-0. 
  4. ^ I.G.N Mantra, M.Kom, MM (2020). "Kesimpulan dari KEAMANAN TEKNOLOGI INFORMASI". elearning.teknik.univpancasila.ac.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-11-12. Diakses tanggal 2021-11-12. 
  5. ^ a b Sari, Ika Yusnita; Muttaqin, Muttaqin; Jamaludin, Jamaludin; Simarmata, Janner; Rahman, M. Arif; Iskandar, Akbar; Pakpahan, Andrew Fernando; Sugianto, Abdul Karim; Giap, Yo Ceng (2020-12-03). Keamanan Data dan Informasi. Yayasan Kita Menulis. hlm. 3. ISBN 978-623-6761-80-9. 
  6. ^ Aryanto, Vincent Didiek Wiet (2020). Marketing Digital: Solusi Bisnis Masa Kini dan Masa Depan. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 209. ISBN 9789792165890. 
  7. ^ Zam, Efvy (2014). Phising: Cara Mudah Menyadap Password dan Pencegahannya. Jakarta: Media Kita. hlm. 2–5. ISBN 9789797944520. 
  8. ^ Anwar, Ilham Choirul. "Apa Saja Dampak Positif-Negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi?". tirto.id. Diakses tanggal 2021-12-01. 
  9. ^ "Keamanan Informasi Tanggung Jawab Kita Bersama". www.djkn.kemenkeu.go.id. Diakses tanggal 2021-12-01. 
  10. ^ Yustanti, Wiyli (2018). Keamanan Sistem Informasi. Sidoarjo: Zifatama Jawara. hlm. 147. ISBN 9786025815294. 

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya