Kebijakan regionalUni Eropa (UE) adalah suatu kebijakan dengan tujuan memeprbaiki keadaan ekonomi region-region UE dan juga menghindari disparitas regional. Lebih dari sepertiga anggaran UE ditujukan untuk kebijakan ini, yang bertujuan menghapus disparitas ekonomi, sosial, dan teritorial di seluruh UE, restrukturisasi kawasan industri yang semakin pudar dan mendiversifikasi kawasan pedesaan yang memiliki industri pertanian yang semakin menghilang. Dalam melakukannya, kebijakan regional UE diarahkan untuk menjadikan daerah-daerah tersebut lebih kompetitif, mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Kebijakan ini juga memiliki peran dalam tantangan yang lebih besar pada masa mendatang, termasuk perubahan iklim, persediaan energi, dan globalisasi.
Kebijakan regional UE mencakup seluruh wilayah UE, meski wilayah UE terbagi menjadi beberapa kategori (disebut tugas), tergantung situasi ekonomi mereka. Pada masa pendanaan 2007-2013, kebijakan regional UE terdiri dari tiga tugas: Konvergensi, Persaingan dan lapangan kerja regional, dan Kerja sama teritori Eropa. Tiga tugas ini menggantikan tiga tugas sebelumnya pada periode 2000-2006, yang hanya dikenal dengan nama Tugas 1, 2, dan 3.
Tugas
Konvergensi
Sejauh ini, pangsa terbesar dari pendanaan kebijakan regional sebesar 81,5% ditujukan kepada daerah-daerah yang jatuh ke dalam tugas Konvergensi. Tugas ini mencakup seluruh wilayah termiskin di Eropa yang produk domestik bruto per kapitanya kurang dari 75% rata-rata UE. Ini meliputi hampir semua daerah negara anggota baru, sebagian besar Italia Selatan, Jerman Timur, Yunani dan Portugal, sebagian besar Spanyol, dan beberapa wilayah Britania Raya.
Dengan penambahan negara-negara anggota baru pada tahun 2004 dan 2007, PDB rata-rata UE menjadi jatuh. Hasilnya, sejumlah daerah di negara-negara anggota "lama" UE, yang pernah mendapatkan pendanaan di bawah tugas Konvergensi, sekarang berada di atas batas 75%. Daerah-daerah ini sekarang menerima dukungan "keluar" transisional hingga tahun 2013. Daerah yang dulunya dibantu oleh kriteria konvergensi sekarang berada di atas batas 75%, bahkan daerah di dalam UE-15 juga menerima dukungan "keluar" melalui tugas persaingan dan lapangan pekerjaan regional.[1]
Tugas Konvergensi bertujuan untuk mengizinkan kawasan yang terkena dampak untuk bekerja sama dengan kawasan termakmur di UE, sehingga mengurangi celah ekonomi di Uni Eropa. Contoh jenis proyek yang didanai tugas ini adalah perbaikan infrastruktur dasar, membantu bisnis, membantun atau memodernisasi fasilitas pengolahan air dan limbah, dan memperbarui akses koneksi Internet berkecepatan tinggi. Proyek kebijakan regional di kawasan Konvergensi didukung oleh tiga dana Eropa: Dana Pembangunan Regional Eropa (ERDF), Dana Sosial Eropa (ESF), dan Dana Kohesi.
Tugas ini mencakup seluruh wilayah Eropa yang tidak tercakup oleh tugas Konvergensi. Dengan 16% anggaran kebijakan regional UE, tujuan utamanya adalah menciptakan lapangan kerja dengan mempromosikan persaingan dan menjadikan kawasan ini lebih menarik pebisnis dan investor. Proyek-proyek yang memungkinkan adalah pengembangan transportasi bersih, mendukung pusat-pusat penelitian, universitas, bisnis dan start-up kecil, menyediakan pelatihan, dan menciptakan pekerjaan. Pendanaan dikelola melalui ERDF atau ESF.
Tugas ini bertujuan untuk mengurangi kepentingan perbatasan di dalam Eropa - baik antarnegara maupun di dalam negara - dengan memperbaiki kerja sama regional. Tugas ini memungkinkan tiga jenis kerja sama, yaitu kerja sama lintas perbatasan, transnasional dan interregional. Tugas ini kurang dipentingkan dalam hal keuangan murni, hanya mewakili 2,5% anggaran kebijakan regional UE. Tugas ini didanai secara eksklusif melalui ERDF.