Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Keindahan matematis

Contoh "keindahan metode", yaitu bukti teorema Pythagoras yang sederhana dan elegan.

Keindahan matematis adalah gagasan bahwa beberapa matematikawan dapat merasakan kesenangan estetis dari matematika secara umum. Mereka mendeskripsikan kesenangan ini dengan menyebut matematika (atau aspek matematika) sebagai sesuatu yang "indah." Kadang-kadang, matematikawan mendeskripsikan matematika sebagai suatu seni atau kegiatan kreatif yang dapat disandingkan dengan musik dan puisi.

Bertrand Russell mendeskripsikan rasa keindahan matematis sebagai berikut:

Matematika, jika dilihat dengan benar, tidak hanya mengandung kebenaran, tetapi juga keindahan tertinggi - keindahan yang dingin dan sederhana, seperti pahatan, tanpa daya tarik untuk sifat dasar kita yang lemah, tanpa ornamen yang cantik seperti lukisan atau musik, tetapi murni dan dapat mencapai kesempurnaan seperti yang hanya dapat ditunjukkan oleh seni teragung. Semangat kesenangan yang sejati, peninggian derajat, perasaan menjadi sesuatu yang lebih dari sekadar manusia, yang merupakan sentuhan kesempurnaan tertinggi, dapat ditemui dalam matematika seperti puisi.[1]

Paul Erdős mengungkapkan pandangannya mengenai keindahan matematika: "Mengapa angka itu indah? Itu sama seperti menanyakan mengapa Simfoni No. 9) itu indah. Jika Anda tidak mengerti mengapa, orang lain juga tak dapat memberi tahu. Saya tahu angka itu indah. Jika mereka tidak indah, maka tidak ada yang indah."[2]

Catatan kaki

  1. ^ Russell, Bertrand (1919). "The Study of Mathematics". Mysticism and Logic: And Other Essays. Longman. hlm. 60. Diakses tanggal 2008-08-22. 
  2. ^ Devlin, Keith (2000). "Do Mathematicians Have Different Brains?". The Math Gene: How Mathematical Thinking Evolved And Why Numbers Are Like Gossip. Basic Books. hlm. 140. ISBN 978-0-465-01619-8. Diakses tanggal 2008-08-22. 

Bacaan lanjutan

Pranala luar


Kembali kehalaman sebelumnya