Korps Kavaleri Kerajaan (bahasa Melayu: Kor Armor Diraja disingkat (KAD)) adalah pasukan tempur utama yang dimiliki Angkatan Darat Malaysia dengan alat persenjataan utama kendaraan lapis baja. Kesatuan ini dibentuk ketika terjadinya Kedaruratan Malaya pada tahun 1948.
Sejarah
Pembentukan Korps Kavaleri Kerajaan berawal dari dua satuan tentara berbeda didalam pasukan tentara persekutuan Malaya, kedua satuan itu adalah Resimen Persekutuan dan Resimen mobil lapis baja persekutuan. Korps baru ini diresmikan oleh pemerintah tertinggi koloni Inggris di Malaya, Jenderal Sir Gerald Templer pada 1 September 1952. Pembentukan kesatuan ini sendiri tidak lepas dari peristiwa Kedaruratan Malaya dimana pihak Inggris merasa perlu membentuk kesatuan tentara baru guna menghadapi ancaman komunis di Malaya waktu itu.
Setelah resmi dibentuk, dua kesatuan tentara yang membentuk korps ini diberi nama Resimen Ke-1 Korps Peninjau Persekutuan (disebut juga Recce 1) dan Resimen Ke-2 Korps Peninjau Persekutuan (disebut juga Recce 2). Pada 23 Maret 1963, setelah kemerdekaan Malaysia, korps ini berganti nama Resimen Pengintai Malaysia. Kemudian pada tanggal 20 Mei 1972, korps ini mendapat anugerah gelar Royal sehingga namanya berganti lagi menjadi Resimen Pengintai Kerajaan.[2]
Dengan melihat peran dan persenjataan yang dimiliki kesatuan ini kembali berganti nama menjadi Korps Kavalery Kerajaan pada 22 September 1979 dan pada tahun 1986 diubah sekali lagi menjadi Korps Armour Kerajaan.
Korps Kavaleri memiliki 5 resimen yang terbagi menjadi 3 skuadron tempur, 1 skuadron markas dan 1 skuadron bantuan. Komandan tertinggi untuk korps kavaleri berpangkat Letnan Kolonel.
Skuadron para adalah skuadron berkualifikasi penerjun (para) yang dibentuk pada tahun 12 September 1992 dan merupakan salah satu komponen yang membentuk pasukan Brigade 10 Para ,salah satu Pasukan Elit Malaysia saat ini.[1]
Skuadron istiadat berkuda
Skuadron Istiadat Berkuda adalah skuadron berkuda yang dibentuk pada 13 Mei 1997 yang tugas utamanya adalah melaksanakan pengawalan di Istana Negara dan mengawal iring-iringan pembesar kerajaan yang melibatkan Sultan Yang di-Pertuan Agong.
Ketika masih bernama Korps Peninjau Persekutuan, Resimen ke-1 dan Resimen ke-2 bersama-sama dengan pasukan khusus Malaysia lainya berangkat ke Kongo dibawah misi perdamaian PBB[3]
Bosnia dan Herzegovina
Setelah pecahnya Perang Yugoslavia pada tahun 1992, Korps Kavaleri mengirimkan Resimen ke-3 sebagai bagian dari Malaysia Battalion I (MALBATT I) dibawah misi perdamaian PBB, UNPROFOR dan SFOR di Bosnia dan Herzegovina dengan tugas utamanya melucuti senjata-senjata para pihak yang bertikai dan mengawasi gencatan senjata pada tahun 1993 hingga tahun 1994. Kemudian dilanjutkan dengan misi-misi berikut.
1994-1995, Resimen ke -2 sebagai bagian dari Malaysia Battalion II (MALBATT II) dibawah misi UNPROFOR
1997, Resimen ke-4 sebagai bagian dari Malaysia Battalion IV (MALBATT IV) dibawah misi IFOR
1998, Resimen ke-2 sebagai bagian dari Contingent Malaysia I (MALCON I) dibawah misi IFOR[4]