Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Masih Ada Waktu (seri televisi)

Masih Ada Waktu
GenreDrama
PembuatMultivision Plus
SutradaraMuchyar Syamas
PemeranSarah Azhari
Dian Nitami
Gunawan
Eksanti
Adam Jordan
Deddy Rizaldi
Dominique Sanda
Bob Sadino
Nungki Kusumastuti
Pong Hardjatmo
Sinta Bella
Ikranagara
Herman Pero
Dana Christina
Ami Prijono
Alvin Adam
Cut Yanthi
Egi Fedly
Penggubah lagu temaAnang Hermansyah
Lagu pembuka"Masih Ada Waktu" oleh Krisdayanti
Lagu penutup"Masih Ada Waktu" oleh Krisdayanti
Penata musikIrwan Nasution
Negara asalIndonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode20
Produksi
Produser eksekutifDhamoo Punjabi
Gobind Punjabi
ProduserRaam Punjabi
Lokasi produksiJakarta
Durasi1 Jam (09.00-10.00 WIB)
Rilis asli
JaringanTPI
Format audioStereo
Rilis28 Oktober 1997 –
5 Maret 1998

Masih Ada Waktu merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan di TPI pada 28 Oktober 1997 hingga 1998. Pemain utama di sinetron ini ialah Dian Nitami, Gunawan, Eksanti, Adam Jordan, Deddy Rizaldi, Dominique Sanda dan masih banyak lagi.

Sinetron ini diproduksi oleh Multivision Plus, dan merupakan sinetron produksi pertama untuk TPI.[1] Selain produksi pertama, sinetron ini merupakan sinetron produksi Multivision Plus yang tayang pada pagi hari, yaitu pukul 09.00 WIB.[2]

Sinopsis

Burhan (Ikranagara) dan Karsih (Nungky Kusumastuti), pasangan suami-istri yang hidup pas-pasan. Mereka mempunyai 4 orang anak. Donny (Deddy Rizaldi), anak sulung, masih kuliah di fakultas hukum, semester akhir. Marni (Shinta Bella), anak kedua, sudah berumah tangga. Iwan (Gunawan) duduk di kelas dua SMU, dan si bungsu Mira (Sarah Azhari) membantu mengurus rumah.

Burhan bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan swasta. Sedang Karsih bekerja sebagai pembantu rumah tangga di keluarga kaya, Fuad (Al Qarana). Pasangan ini menggantungkan masa depannya kepada Donny. Maklum, selain cerdas Donny juga mempunyai semangat tinggi. Menjelang semester akhir, Donny membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Burhan dan Karsih dibuat kelabakan mencarikan biaya. Mereka sudah mencoba mencari uang pinjaman kepada majikannya, namun tidak berhasil. Terpaksa sepeda motor kesayangannya harus rela dijual.[3]

Pemain

Referensi

  1. ^ Tabloid Pos Film Edisi No.1277, Minggu 26 Oktober 1997 Hal.20 : Lintas Sinema - Multivision Menjarah TPI
  2. ^ Harian Kedaulatan Rakyat Edisi Senin (Pon), 20 Oktober 1997 Halaman 8 : Panggung - TPI Mengubah Konsep Siaran, Bukan Teve Pendidikan Tapi Keluarga
  3. ^ "Masih Ada Waktu: Masih Produksi Multivision". Bintang.com. 1 Oktober 1997. Diakses tanggal 3 Juli 2024. 
Kembali kehalaman sebelumnya