Prof. Dr.rer.nat. Muh Aris Marfai, M.Sc. (lahir 13 Januari 1976)[2] adalah seorang geografer Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) sejak 27 Januari 2021. Aris Marfai dilantik menggantikan Kepala BIG sebelumnya yaitu Hasanuddin Zainal Abidin.[3]
Kehidupan awal
Aris Marfai lahir di Klaten, Jawa Tengah tahun 1976. Pada tahun 1998, ia menamatkan studi sarjana sainsnya di Jurusan Geografi Fisik, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada sebelum kemudian mengambil studi magister sains dalam bidang kajian bencana alam di International Institute for Geo-Information Science and Earth Observation (ITC Enschede), Enschede, Belanda dan lulus pada tahun 2003.[2] Aris Marfai kemudian melanjutkan studi doktornya di Justus-Liebig-Universität Giessen di Giessen, Jerman dan lulus pada tahun 2008 dengan predikat magna cum laude dengan lama waktu studi 2 tahun 8 bulan.Fokus studi di bidang bencana alam dan geomorfologi terapan.[4] Disertasinya meneliti mengenai risiko kenaikan muka air laut dan penurunan tanah terhadap banjir rob di Semarang.[1][5][6]
Pada Bulan Septermber 2013 mendapat amanah sebagai guru besar/profesor Geografi-Geomorfologi pada usia 37 tahun.[7]
Karier
Aris Marfai bekerja sebagai staf pengajar di Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada sejak tahun 1999. Di sana, ia menjabat sebagai ketua untuk program strata-2 Magister Perencanaan dan Pengelolaan Pesisir dan Daerah Aliran Sungai (MPPDAS) pada tahun 2008 hingga 2016 serta sebagai kepala biro kerja sama luar negeri di fakultasnya pada tahun 2012 hingga 2016.
Aris Marfai kemudian menjabat sebagai wakil dekan bidang penelitian dan kerjasama di fakultas yang sama Tahun 2013-2016, menjadi dekan difakultas tersebut tahun 2017 hingga pelantikannya sebagai Kepala BIG pada tahun 2021.[8][9][10] Pelantikan Aris Marfai sebagai Kepala BIG dilakukan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa tanggal 27 Januari 2021 di kantor Kementerian PPN, Jakarta.[3]
Sebagai kepala BIG, Aris menjadi ketua delegasi Indonesia dalam pertemuan rutin tahunan PBB, di United Nations Global Geospatial Information Management (UN-GGIM) dan ketua delegasi Indonesia dalam pertemuan 2 tahunan PBB di United Nations Group of Experts on Geographical Names (UNGEGN)[11]. Sebagai kepala BIG, Aris menjadi anggota dewan pengarah kebijakan satu data Indonesia dan menjadi ketua pelaksana tim percepatan kebijakan satu peta Indonesia. Sebagai Kepala BIG,Aris terus mengawal kebijakan pemetaan dasar skala besar untuk mendukung proses perizinan usaha dan investasi, mendukung penyusunan Rencana Detil Tata Ruang (RDTR), data dukung dalam mitigasi bencana dan monitoring perubahan lahan dalam kerangka perubahan iklim. Aris membuat kebijakan untuk percepatan dan perapatan jaring kontrol pemetaan di dalam area IKN untuk memfasilitasi penataan ruang dan kawasan di IKN, termasuk pembuatan dan pengelolaan pilar titik O km IKN sebagai bagian dari jaring kontrol. Aris mendorong dibangunnya stasiun CORS (continuosly Operating Reference Station) di IKN untuk memberikan kemudahan dan layanan referensi pada pekerjaan-pekerjaan survey, pemetaan dan keteknikan di IKN. User dapat mengunduh data stasiun CORS yang diperlukan via web srgi.big.go.id secara gratis.
Aris Marfai sebagai ketua sekretariat Kebijakan Satu Peta (KSP) mendorong Percepatan Pelaksanaan KSP terhadap 158 peta tematik dari 24 Kementerian dan Lembaga di 34 Propinsi. KSP telah mampu mengidentifikasi lebih kurang 43 juta Ha tumpang tindih pemanfaatan lahan[12]. Penyelesaian tumpang tindih terus dilakukan dengan memperhatikan informasi geospasial (IG) melalui instrumen peraturan kementerian koordinator perekonomian. Sebagai Anggota Dewan Pengarah satuan tugas (satgas) tatakelola industri perkebunan kelapa sawit sesuai Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2023, Aris terus mendorong pemanfaatan IG untuk membantu optimalisasi penerimaan Negara.
Sebagai Kepala BIG Aris aktif mengikuti kegiatan internasional, menjadi keynote speaker di geo-connect asia di Singapura [13], keynote dalam The International Association of Oil & Gas Producers (IOGP) summit-geomatic industry day[14], mengikuti Plenary meeting UN-GGIM di Heiderabad India, Expert Meeting of the Working Group on Marine Geospatial Information, UN-GGIM, Asia pasific Geospatial Forum, dan pembicara pada froum Geospatial World Forum, Rotterdam[15]
Aris Marfai terlibat dalam perumusan Rancangan Undang-Undang Landasan Kontinen yang bermaksud untuk memperluas batas landas kontinen Indonesia hingga 350 mil laut di bawah perjanjian UNCLOS.[16]
Aris dinobatkan sebagai penerima UGM Award tahun 2023 pada Puncak Dies ke-74 UGM, penghargaan dalam bidang pengembangan IPTEKS, khususnya dedikasi dan penyelenggaraan terkait informasi geospasial. Penghargaan ini menunjukkan arti peran BIG dalam pengembangan informasi geo-spasial di Indonesia sangat besar sekali dan penghargaan ini merupakan satu bentuk apresiasi serta dukungan untuk lebih mengembangkan informasi geo-spasial di Indonesia [17].
Aris Marfai merupakan salah satu dari tiga dosen Universitas Gajah Mada selain Abdul Rohman dan Ahmad Maryudi yang masuk dalam daftar Top 2% World Ranking Scientists 2021.[18][19]
Tahun 2023 dan 2021 Aris masuk dalam top 100 engineering & technology scientists in Indonesia 2023 oleh AD Scientific index[20]). Aris mewakili ahli geomorfologi Indonesia dalam ikatan ahli geomorfologi internasional (IAG). Tahun 2010-2020 menjadi perwakilan Indonesia dalam Centers for Natural Resources and Development (CNRD), jejaring internasional dalam pendidikan dan kerjasama pengelolaan sumberdaya air, lahan dan ekosistem yang didukung oleh exceed program DAAD Jerman[21]. Menjadi tim ahli perubahan iklim dalam program USAID 2015 tentang City Links Climate Adaptation Partnership Program (CAPP) Semarang, Indonesia – Gold Coast Australia. Tahun 2017 menjadi reviewer program The Sustainable Higher Education Research Alliances (USAID SHERA) kerjasama dengan U.S. Agency for International Development (USAID). Tahun 2020 menjadi scientific council for integrated water resources management in Joint Funding Scheme EU-Southeast Asia, Indonesian Science Fund (DIPI). Tahun 2015 – 2018 aris mengelola program Community Resilience and Economic Development (CaRED) Program didukung oleh New Zealand Aids [22]) dan Tahun 2017 – 2019 mengelola program Development of Climate Adaptation Tools: Towards Cities Resilient in Java Island Indonesia dari National Geographic Foundation for Science and Exploration Program.
Aris menulis lebih dari 230 publikasi baik dalam bentuk buku, buku chapter, artikel, dan makalah, termasuk yang dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional, terindeks di Google Scholar[23], dengan H indeks 32. Lebih dari 100 publikasi internasional terindeks di Scopus [24], dengan H indeks 18. Menjadi dosen di Fakultas Geografi UGM sejak tahun 1999 dengan jumlah bimbingan program doktor lebih dari 25 mahasiswa dari dalam maupun luar negeri, jumlah bimbingan program master lebih dari 120 mahasiswa dan program sarjana lebih dari 40 mahasiswa.
Referensi
- ^ a b "Miscellaneous". Justus-Liebig-Universität Gießen. Diakses tanggal 2021-04-02. [pranala nonaktif permanen]
- ^ a b "Muh. Aris Marfai". UGM Press. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-10-30. Diakses tanggal 2021-04-02.
- ^ a b Martha Herlinawati S (2021-01-27). "Menteri PPN lantik Kepala BIG baru". Antara News. Diakses tanggal 2021-04-02.
- ^ "Dr. rer. nat. Muh Aris Marfai". Justus-Liebig-Universität Gießen. Diakses tanggal 2021-04-02. [pranala nonaktif permanen]
- ^ "Risk assessment of tidal inundation under the scenarios of sea level rise and land subsidence The case study Semarang City, Central Java, Indonesia". staff.ugm.ac.id. Diakses tanggal 2021-04-02.
- ^ GIS modelling of river and tidal flood hazards in a waterfront city : case study, Semarang City, Central Java, Indonesia
- ^ satuharapan.com, PT Satu Harapan Media |. "Indonesia Bertambah Profesor Geomorfologi Kebencanaan - Satu Harapan". satuharapan.com. Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ "Muh. Aris Marfai". UGM Press. Diakses tanggal 2021-04-02.
- ^ Utantoro, Agus (2016-10-07). "Rektor UGM Lantik 18 Dekan Baru". Media Indonesia. Diakses tanggal 2021-04-02.
- ^ "Profil Kepala Badan Informasi Geospasial". Badan Informasi Geospasial. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-02. Diakses tanggal 2021-04-02.
- ^ "UNSD — United Nations Group of Experts on Geographical Names". unstats.un.org. Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ KOMINFO, PDSI. "Jadi Acuan Pembangunan Berbasis Spasial, Pemerintah Dorong Akselerasi Kebijakan Satu Peta". Website Resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI. Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ Chia, Katherine. "MARINE & HYDRO ASIA CONFERENCE". Geo Connect Asia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ "IOGP & Pertamina 12th Geomatics Industry Day & Exhibition". IOGP (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ "Speaker Profiles - Geospatial World Forum 2024". geospatialworldforum.org. Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ "Legislator Soroti UNCLOS 1982 dengan Perjanjian Bilateral". Dewan Perwakilan Rakyat. 2021-09-16. Diakses tanggal 2021-09-28.
- ^ agungnoe (2023-12-19). "Tiga Insan Terbaik Menerima UGM Award 2023 - Universitas Gadjah Mada". Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ Media, Kompas Cyber (2021-10-29). "Tiga Peneliti UGM Masuk Daftar 2 Persen Peneliti Teratas Dunia 2021 Halaman 2". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2022-12-25.
- ^ Muhtarom, Iqbal (2021-11-02). "Profil 3 Dosen UGM yang Masuk Daftar Ilmuwan Paling Berpengaruh di Dunia". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-12-25.
- ^ "World Top 100 World Scientist and University Engineering in Rankings 2024 - AD Scientific Index 2024". www.adscientificindex.com. Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ "CNRD - Centers for Natural Resources and Development". Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ Administrator (2015-05-12). "UGM dan Selandia Baru Pererat Kerjasama bidang Penelitian - Universitas Gadjah Mada". Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ "MA Marfai (Prof.Dr.rer.nat Muh Aris Marfai)". scholar.google.co.id. Diakses tanggal 2024-03-21.
- ^ "Scopus preview - Marfai, Muh Aris - Author details - Scopus". www.scopus.com. Diakses tanggal 2024-03-21.
Pranala luar