Muhammad Jamaluddin an-Naqib al-'Uraidhi (Muhammad bin Ali bin Ja'far), adalah putra ketiga Ali al-Uraidhi. Beliau lahir di Madinah, lalu ikut ayahnya ke desa 'Uraidh. Kemudian beliau sendiri pindah menetap lagi di Basra[1]. Pada 200 H, ada dugaan beliau bersama rombongan Imam Ali al-Ridha, dalam perjalanannya ke Khurasan. Perjalanan itu terjadi atas undangan khalifah al-Ma’mun bin al-Rasyid kepada Imam Ali al-Ridha untuk diangkat menjadi putera mahkota. Menurut al-Isfahani, al-Ma’mun mengundang segolongan Bani Abi Thalib dan memerintahkan agar mereka dibawa menghadapnya dari Madinah. Al-Ma’mun memerintahkan agar mereka dikawal sepanjang jalan melalui Basra sampai mereka tiba ke hadapannya[2]. Sampai di Basra, Muhammad al-Naqib menetap di kota itu sedangkan Imam 'Ali al-Ridha melanjutkan perjalanan ke Ahwaz, Syiraz hingga tiba di Merv, ibukota Khurasan[1].
Nasab
Muhammad an-Naqib bin Ali bin Ja'far bin Muhammad bin Ali bin Husain bin Fatimah binti Rasulullah bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr[4] bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Ismail bin Ibrahim[5][6][7].
Keturunan
Berikut puteranya:
- 'Isa al-Rumi an-Naqib, kebanyakan keturunan Muhammad an-Naqib diketahui melalui beliau, terutama cabang Ba 'Alawi di Hadramaut.
- Yahya
- Hasan
- Musa
- Ja'far
- Ibrahim
- Ishaq
- 'Ali
Referensi
- ^ a b al-Hamid, ;Abdul Qadir (20-9-2012). "Al-Imam Muhammad An-Naqib bin Ali Al-'Uraidhi ra | Sejarah Ahlulbait Rasulullah". Diakses tanggal 2021-11-11.
- ^ al-Isfahani, Abul Faraj. Maqat al-Thalibiyin.
- ^ https://id.rodovid.org/wk/Orang:359676
- ^ Zad al-Ma'ad karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah; Quraisy adalah julukan bagi salah satu di antara Fihr atau an-Nadhr (Raudhatul Anwar karya Shafiyyurahman al-Mubarakfuri).
- ^ Siyar Alamin Nubala karya Adz-Dzahabi
- ^ Al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir
- ^ Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani