Pemuda kelahiran Coventry, Connecticut, 6 Juni1755 ini pantas dimasukkan dalam catatan sejarah. Dialah mata-mata sukarelawan yang dengan gagah berani rela dihukum dalam usia yang sangat muda, 21 tahun.
Menjadi mata-mata sebenarnya bukanlah cita-cita Hale. Didorong oleh rasa cinta untuk negaranya Amerika, dia mau melakukannya. Semasa itu Amerika memang membutuhkan seorang mata-mata untuk memperoleh informasi tentang Inggris, lawannya, untuk memenangkan peperangan, baik tentang kekuatan maupun rencananya. Lowongan menjadi mata-mata terbuka bagi seluruh pasukan, tetapi hanya Hale-lah yang bersedia.
Pria pintar dan atletis lulusan Yale College tahun 1773 yang pernah menjadi guru dan kapten ini kemudian ditugaskan ke behind enemy lines Inggris yang berada di Long Island. Minimnya peralatan maupun ketrampilan dalam penyelidikan tidak membuatnya gentar. Dia tetap menjalankan tugasnya dengan menyamar sebagai school master asal Belanda.
Beberapa informasi yang dibutuhkan Amerika memang berhasil didapatkannya. Tetapi, sayang, Hale tertangkap oleh Inggris hanya sekitar 4,8 km dari daerah perbatasan netral malam 21 September1776. Tanpa diadili, keesokan harinya Hale dihukum mati di New York atas perintah Jendral William Howe. Sebelum menuju tiang gantungan, dia sempat mengucapkan kata-kata terakhir yang terkenal, "I only regret that I have but one life to lose for my country" (Sayang, aku hanya punya satu nyawa yang bisa diberikan untuk negaraku).
Sampai kini Nathan Hale tetap dikenang warga Amerika. Namanya dipakai untuk nama salah satu sekolah dasar sampai lanjutan atas di Amerika. Monumen megah juga telah berdiri untuk mengenang jasa kepahlawanannya, dan sejak 1985 gelar Pahlawan dari Connecticut diberikan kepadanya.