Negeri Para Ketua adalah sebuah film drama komedi Indonesia tahun 2024 yang disutradarai oleh Agustinus Sitorus. Film tersebut menampilkan Arif Muhammad, Leony Vitria, Ivana Meylanda, Fahira Almira, Bang Tigor, Van Jhoov, Adi Sudirja, Wanda Vandow, dan Vito Sinaga. Film tersebut dirilis pada 27 November 2024.[1]
Sinopsis
Film ini mengisahkan perseteruan lima kubu besar dari wilayah berbeda di Kota Medan. Lima kubu besar di kota itu antara lain Kubu Jawa di Medan Selatan, Kubu Melayu di Medan Utara, Kubu Batak di Medan Tengah, Kubu India di Medan Timur, dan Kubu Tionghoa di Medan Barat. Masing-masing kubu dipimpin oleh satu ketua yang berlatar etnis dan budaya berbeda-berbeda.
Konflik bermula saat Ketua Kubu Tionghoa bernama Acong berencana menjodohkan Kenzo dengan Anjali untuk memperluas wilayah kekuasaan. Anjali merupakan adik kesayangan Ketua Kubu India bernama Rakesh yang dikenal memiliki paras yang cantik dan rupawan. Namun siapa sangka ia telah menjalin hubungan asmara secara diam-diam dengan Binsar, Ketua Kubu Batak. Hal itu membuat kakaknya, Rakesh marah hingga berniat mendatangi wilayah Ketua Kubu Batak untuk melakukan peperangan.
Binsar tidak takut dengan ancaman Rakesh lantaran memiliki banyak anak buah, sehingga memilih untuk mempertahankan wilayah kekuasannya di Medan bagian tengah. Sementara itu Ketua Kubu Melayu bernama Malik melakukan pendekatan secara diam-diam dengan Gayatri. Gayatri adalah adik Ketua Kubu Jawa yang masih menganyam pendidikan di perguruan tinggi. Joko sebagai ketua kubu tersebut tidak ingin adik satu-satunya terbawa arus pergaulan negatif dengan Malik. Oleh karena itu, ia selalu mengawasi sang adik agar fokus menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu. Bahkan ia tidak segan-segan menghajar siapa saja yang berniat mengganggunya secara mental maupun fisik.
Di satu sisi Rakesh bersikeras untuk memperluas wilayah kekuasaannya di Medan bagian tengah. Sayangnya wilayah itu dikuasai oleh Ketua Binsar. Menyadari bahwa dirinya tidak cukup memiliki anak buah seperti Ketua Binsar ia berencana mengadakan rapat dengan para ketua dari kubu lain. Dalam rapat itu Rakesh mengajak Ketua Kubu Tionghoa dan Ketua Kubu Jawa untuk bersatu melawan Ketua Kubu Batak, Binsar. Ia beranggapan jika kubu-kubu itu bersatu maka peluang untuk memenangkan wilayah kekuasaan makin besar. Puncak ketegangan pun mulai meningkat tatkala lima kubu yang ada di Medan mengadakan peperangan hingga titik darah penghabisan untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya.
Referensi