Nya Abbas Akup (22 April 1927 – 14 Februari 1991) adalah seorang sutradara senior Indonesia yang terkenal akan karya-karyanya yang bernada komedi dan fenomenal.
Biografi
Dalam perfilman nasional nama Nya' Abbas Akup tak bisa dilupakan walaupun sineas kelahiran Malang, berdarah Aceh ini tak pernah mendapatkan Piala Citra. Satu-satunya penghargaan yang pernah diraihnya adalah Piala Antemas untuk film terlaris 1978, Inem Pelayan Sexy dan Piala Bing Slamet untuk film komedi terbaik 1991, Boneka dari Indiana.
Meski piala untuk Akup adalah penghargaan khusus — mirip sineas Alfred Hitchcock, raja film horor Hollywood, yang sepanjang kariernya juga tak pernah mendapat Piala Oscar — anak didik Usmar Ismail yang mengawali kariernya sebagai asisten sutradara dalam film Kafedo (1953) ini seperti kurang diakui juri Piala Citra, lantaran penghargaan ini kebanyakan diraih oleh film-film drama. Walau filmnya berbobot dan sukses menghasilkan laba, sosok pendiam yang jauh dari kesan lucu ini seperti tenggelam dibandingkan nama besar Usmar Ismail, Sjumandjaja, Teguh Karya, Wim Umboh, Arifin C. Noer, dan Asrul Sani.
Salim Said, pengamat politik yang juga kritikus film, menjulukinya "tukang ejek nomor wahid" atas kiprahnya "menampilkan sesuatu yang baru di tengah sejumlah komedi konyol gaya sandiwara" (Pantulan Layar Putih, Pustaka Sinar Harapan, 1991). Bila untuk "Bapak Film Nasional" kita dapat menyebut Usmar Ismail, maka Nya' Abbas Akup, pria berdarah Aceh kelahiran Malang, 1932, dan wafat pada 1991 ini menyandang julukan "Bapak Film Komedi Indonesia".
Ia memang pantas menyandangnya, lantaran generasi film komedi yang dipelopori pelawak kondang Bing Slamet, Benyamin S., Jalal, Ateng, sampai duet Kadir-Doyok — yang pertama kali dipertemukan dalam film Cintaku di Rumah Susun (1987) — lahir dari tangannya. Akup juga dinilai menyegarkan aspek bertutur film komedi di tengah komedi konyol slapstick.
Hampir semua sub-genre film komedi juga disentuh Akup. Sebutlah Drakula Mantu (1974, a.ka. Benyamin Kontra Drakula) yang menyajikan horor komedi. Dalam Tiga Buronan (1957) ada black comedy dan komedi aksi. Sedangkan di Bing Slamet Koboi Cengeng (1974) ada parodi ketika pada masa itu Indonesia sedang tergila-gila pada popularitas film koboi Django, Lone Ranger, dan Bonanza. Lalu ada komedi musikal Dunia Belum Kiamat (1971) sampai kritik sosial dalam Inem Pelayan Sexy (1976) yang menjadi masterpiece-nya.
Tak hanya itu, Akup pun punya penerus. Ia adalah Ucik Supra, sutradara film Rebo dan Robby dan Badut-Badut Kota yang dapat disebut sebagai penerus film komedi sarat kritik sosial. Sayang Ucik muncul pada zaman terpuruknya perfilman nasional sehingga ia kurang produktif. Film terbarunya, Panggung Pinggir Kali (2004), yang meski bukan komedi, masih sedikit menyimpan greget dengan kritiknya.
Karier
- Asisten Sutradara di Perfini (1952)
- Penulis Skenario Film di Perfini (1954)
- Sutradara Film (1954 - 1991)
Filmografi
Penghargaan dan nominasi
Pranala luar
|
---|
1950-an | |
---|
1960-an | |
---|
1970-an | |
---|
1980-an | |
---|
1990-an | |
---|