Bangsa Gibraltar adalah campuran ras dan budaya berbagai imigran yang datang ke Batu Gibraltar dalam kurun tiga ratus tahun. Mereka adalah keturunan migran ekonomi yang datang ke Gibraltar setelah diduduki Britania tahun 1704. Semua kecuali 70 dari populasi 4.000 orang mengungsi ke Campo de Gibraltar.[4] Sejumlah warga Spanyol yang tinggal akhirnya mengungsi pada tahun 1727 ketika Gibraltar menjadi tujuan pengepungan Spanyol kedua.
Kebanyakan nama keluarga Gibraltar berbau Mediterania. Penjabarannya sebagai berikut:
Bangsa Genoa dan Catalonia (yang tiba bersama armada Pangeran George dari Hesse-Darmstadt, kemungkinan berjumlah dua ratusan) menjadi inti penduduk sipil pertama Gibraltar di bawah kekuasaan Habsburg. Yahudi Sefardim dari Tetouan di Maroko, yang sebelumnya menjadi penyuplai teritori Tangier Britania, mulai mengirimkan barang-barang segar ke Gibraltar pada tahun 1704.
Yahudi Gibraltar dan Genoa pada tahun 1755 membentuk setengah populasi sipil di teritori ini (saat itu 1.300 jiwa). Tahun 1888, pembangunan pelabuhan baru di Gibraltar dimulai untuk dijadikan tempat pengisian batu bara untuk kapal-kapal Britania yang berlayar ke timur. Hal ini mendorong impor buruh Malta untuk membantu pembangunan ini, dan menggantikan buruh Genoa yang mogok di industri penerangan batu bara lama. Bangsa Malta dan Portugal membentuk mayoritas populasi baru ini. Kelompok masyarakat lain ada yang berasal dari Minorca (karena hubungan antara kedua jajahan Britania ini selama abad ke-18; imigrasi dimulai pada abda itu dan terus berlanjut bahkan setelah orang Minorca pulang ke Spanyol tahun 1802 melalui Perjanjian Amiens),[6][7]Sardinia, Sisilia dan daerah Italia lain, Prancis, Jerman, dan Britania Raya.
Imigrasi dari Spanyol dan pernikahan dengan warga Spanyol dari kota-kota Spanyol di sekitarnya adalah hal biasa dalam sejarah Gibraltar sampai Jenderal Francisco Franco menutup perbatasan dengan Gibraltar, memutuskan banyak warga Gibraltar dari keluarga mereka di Spanyol. Pemerintah Spanyol membuka kembali perbatasan darat, tetapi batasan lain masih diberlakukan.
Perkiraan tahun 2008 memperlihatkan sedikit penurunan pada jumlah penduduk Gibraltar (81.12%), peningkatan besar rasio "Britania lain" (11.09%) dan sedikit penurunan rasio "Lain-lain" (7.79%). Tidak ada data lain yang diberikan dalam tabel.[1]
Bahasa Inggris (dipakai di sekolah dan keperluan resmi) dan Spanyol adalah bahasa utama Gibraltar. Kebanyakan penduduk Gibraltar bercakap dengan bahasa Llanito, sebuah kreol berbasis Spanyol Andalusia. Bahasa ini terdiri dari campuran bahasa Spanyol Andalusia dan bahasa Inggris Britania, serta bahasa-bahasa seperti ItaliaGenoa, Malta, Portugal, dan Haketia. Penduduk Gibraltar yang lebih terdidik bisa melakukan pertukaran kode ke bahasa Inggris. Bahasa Arab dipertuturkan oleh komunitas Maroko, sama seperti Hindi dan Sindhi yang dipertuturkan komunitas India di Gibraltar. Bahasa Malta masih diucapkan oleh sejumlah keluarga keturunan Malta.
^Jackson, William (1990). The Rock of the Gibraltarians. A History of Gibraltar (edisi ke-second). Grendon, Northamptonshire, UK: Gibraltar Books. hlm. 225. ISBN0-948466-14-6.:
The open frontier helped to increase the Spanish share, and naval links with Minorca produced the small Minorcan contingent.