Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Osman Hamdi Bey

Osman Hamdi Bey
Osman Hamdi Bey
LahirOsman Hamdi
1842
Konstantinopel
Meninggal24 Februari 1910 (Usia 68 tahun)
Konstantinopel
KebangsaanTurk Utsmaniyah
Dikenal atasMelukis, arkeologi
Karya terkenalThe Tortoise Trainer

Osman Hamdi Bey (1842 – 24 Februari 1910) adalah seorang administrator, intelektual, ekspert seni rupa dan juga pelukis pelopor dan berpengaruh Utsmaniyah. Ia juga menjadi arkeolog, dan diakui sebagai pelopor profesi kurator museum di Turki. Ia adalah pendiri dari Museum Arkeologi Istanbul dan Akademi Seni Rupa Murni Istanbul (Sanayi-i Nefise Mektebi dalam bahasa Turki), yang sekarang dikenal sebagai Universitas Seni Rupa Murni Mimar Sinan.

Kehidupan awal

Potret diri, Museum Osman Hamdi Bey, Gebze.

Osman Hamdi adalah putra dari İbrahim Edhem Pasha,[1] seorang Vizier Agung Utsmaniyah (menjabat 1877–1878, menggantikan Midhat Pasha) yang aslinya merupakan anak laki-laki Yunani dari pulau Utsmaniyah Sakız (Chios) yang menjadi yatim piatu pada usia yang sangat muda[2] setelah kebangkitan Yunani 1821 disana.[3] He was adopted by Kaptan-ı Derya (Grand Admiral) Hüsrev Pasha[4] dan kemudian naik pangkat menjadi kelas pemerintahan Kesultanan Utsmaniyah.

Osman Hamdi masuk sekolah dasar di perempatan Istanbul terkenal Beşiktaş;[5] setelah itu ia mempelajari Hukum, pertama di Istanbul (1856) dan kemudian di Paris (1860). Namun, ia memutuskan untuk beralih ke bidang melukis, meninggalkan program Hukum, dan berlatih dibawah bimbingan pelukis orientalis Prancis Jean-Léon Gérôme dan Gustave Boulanger.[6] Selama sembilan tahunnya di Paris, ibu kota seni rupa murni internasional pada waktu itu, ia menunjukan ketertarikan terhadap peristiwa-peristiwa artistik pada harinya.

Dua potret buatan Osman Hamdi Bey dari istri kedua Marie, yang kemudian mengambil nama Naile Hanım.[7] Sebenarnya, nama istri pertamanya juga Marie, dan keduanya adalah orang Prancis.[7] Dari istri pertamanya Marie, yang ia temui di Paris, ia mendapatkan dua putri yang bernama Fatma dan Hayriye.[7] Dari istri keduanya Marie (Naile Hanım), yang ia temui di Wina, ia mendapatkan tiga putri yang bernama Melek, Leyla dan Nazlı, dan satu putra yang bernama Edhem.[7] Dua potret buatan Osman Hamdi Bey dari istri kedua Marie, yang kemudian mengambil nama Naile Hanım.[7] Sebenarnya, nama istri pertamanya juga Marie, dan keduanya adalah orang Prancis.[7] Dari istri pertamanya Marie, yang ia temui di Paris, ia mendapatkan dua putri yang bernama Fatma dan Hayriye.[7] Dari istri keduanya Marie (Naile Hanım), yang ia temui di Wina, ia mendapatkan tiga putri yang bernama Melek, Leyla dan Nazlı, dan satu putra yang bernama Edhem.[7]
Dua potret buatan Osman Hamdi Bey dari istri kedua Marie, yang kemudian mengambil nama Naile Hanım.[7] Sebenarnya, nama istri pertamanya juga Marie, dan keduanya adalah orang Prancis.[7] Dari istri pertamanya Marie, yang ia temui di Paris, ia mendapatkan dua putri yang bernama Fatma dan Hayriye.[7] Dari istri keduanya Marie (Naile Hanım), yang ia temui di Wina, ia mendapatkan tiga putri yang bernama Melek, Leyla dan Nazlı, dan satu putra yang bernama Edhem.[7]

Persinggahannya di Paris juga menandai kunjungan pertama oleh seorang sultan Utsmaniyah ke Eropa Barat, ketika Sultan Abdülaziz diundang ke Exposition Universelle (1867) oleh Kaisar Napoleon III. Ia juga menemui beberapa Pemuda Utsmaniyah di Paris, dan meskipun ia memegang gagasan liberal mereka, ia tidak ikut dalam aktivitas politik mereka. Osman Hamdi Bey juga bertemu dengan istri pertamanya Maria, seorang wanita Prancis, di Paris ketika ia menjadi pelajar. Setelah mendapatkan restu ayahnya, ia mengikutinya ke Istanbul (Konstantinopel) ketika ia kembali pada 1869, dimana keduanya menikah dan memiliki dua putri.

Ketika kembali ke Turki, ia dikirim ke provinsi Utsmaniyah Baghdad sebagai bagian dari tim administratif Midhat Pasha, yang kemudian menjadi figur politik utama dan reformer berpengaruh di antara Pemuda Utsmaniyah yang membuat Konstitusi Utsmaniyah Pertama pada 1876.[8] Pada 1871, Osman Hamdi kembali ke Istanbul, sebagai wakil direktur Kantor Protokol Istana.

Lukisan di Museum Pera, Istanbul

Keluarga

Patung dada dan plat peringatan untuk Osman Hamdi Bey yang dibuat oleh Yervant Voskan yang terletak di Museum Arkeologi Istanbul
  • Putrinya Nazlı Hamdi (1893–1958) [9] menikah dengan seorang diplomat Utsmaniyah, Esat Cemil Bey, pada 1912, dan pasangan tersebut memiliki satu putri, Cenan Hamdi Sarç, yang hidup selama 99 tahun dan meninggal pada 2012.[10] Cenan Hamdi menikah pada Ömer Celal Sarç, yang merupakan rektor Universitas Istanbul pada 1932. Ia memiliki satu putra, Faruk Sarç, yang lahir pada 1933.
  • Ia adalah saudara dari Halil Edhem Eldem, yang menjadi Direktur Museum Arkeologi Istanbul setelah kematiannya, dan menjabat sebagai Anggota Parlemen di Mahkamah Nasional Agung Turki selama sepuluh tahun dibawah pemerintahan Republik Turki yang baru didirikan.
  • Ia adalah saudara dari İsmail Galib Bey, yang dianggap menjadikan numismatik sebagai disiplin saintifik di Turki.
  • Ia adalah saudara dari kakeknya Sedad Hakkı Eldem, seorang arsitek Turki terkenal.
  • Ia adalah saudara dari kakeknya Cemal Reşit Rey, salah satu dari lima pelopor musim klasik di Turki (yang dijuluki Lima Orang Turki.)

Referensi dan catatan

Potret odariOsman Hamdi Bey karya Emmanuel de Dieudonné (1884)
  1. ^ Shaw, Wendy M. K. (2003). Possessors and possessed: museums, archaeology, and the visualization of history in the late Ottoman Empire. University of California Press. hlm. 2003. ISBN 0-520-23335-2. (Osman Hamdi)…His father, Ibrahim Edhem, was born in the Greek Orthodox village of Sakiz. After being captured as a prisoner of war during a village revolt, he was sold as a slave to the chief naval officer, Kaptan-ı Derya Hüsrev Pasha, the head of the Ottoman Navy, who would also soon serve as vizier to the sultan. 
  2. ^ Shankland, David (2004). Archaeology, anthropology, and heritage in the Balkans and Anatolia: the life and times of F.W. Hasluck, 1878–1920. Isis Press. hlm. 125. ISBN 975-428-280-3. Osman Hamdi Bey's father, Edhem Pasha (ca. 1818–1893) was a high official of the Empire. A Greek boy captured on Chios after the 1822 massacres, he was acquired and brought up by Hüsrev Pasha, who sent him to Paris in 1831 in order to acquire a western education. 
  3. ^ Littell, Eliakim (1888). The Living age. The Living Age Co. hlm. 614. OCLC 10173561. Edhem Pasha was a Greek by birth, pure and unadulterated, having when an infant been stolen from the island of Chios at the time of the great massacre there 
  4. ^ "Kaplumbaga Terbiyecisi", Osman Hamdi Bey'in Romani, Emre Can, Kapi Yayinlari, 2008, pp 200–201
  5. ^ The Encyclopædia Britannica, Vol.7, Edited by Hugh Chisholm, (1911), 3; "Constantinople, the capital of the Turkish Empire...".
  6. ^ Wendy M.K. Shaw, Possessors and Possessed: Museums, Archaeology, and visualisation of history in the late Ottoman Empire. University of California Press 2003, p. 98 ISBN 0-520-23335-2
  7. ^ a b c d "Aşık olduğu iki kadının adı da Marie'ydi...", Posta.com.tr, 11 October 2010.
  8. ^ W. Shaw, p. 98
  9. ^ ""NAZLI'NIN DEFTERİ, OSMAN HAMDİ BEY'İN ÇEVRESİ" SERGİSİ ANAMED'DE AÇILIYOR". aktuelarkeoloji.com.tr. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-09. Diakses tanggal 1 December 2015. 
  10. ^ "Kızı Nazlı'nın defterinden Osman Hamdi Bey'in dostları". ZAMAN. 2014-04-28. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-29. Diakses tanggal 2014-08-26. 

Biografi

  • "Kaplumbağa Terbiyecisi", Osman Hamdi Bey'in Romanı, Emre Can, Kapı Yayınları, 2008.
  • "L'ammaestratore di Istanbul", Elettra Stamboulis & Gianluca Costantini, Comma 22, 2008.
  • "L'ammaestratore di Istanbul", Elettra Stamboulis & Gianluca Costantini, Giuda Edizioni, 2013.

Pranala luar

Media tentang Osman Hamdi Bey di Wikimedia Commons

Kembali kehalaman sebelumnya