Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Pancasila

Penggambaran Garuda Pancasila pada poster; setiap sila-sila Pancasila ditulis di samping atau bawah lambangnya.

Pancasila adalah dasar negara serta falsafah bangsa dan negara Republik Indonesia yang terdiri atas lima sila. Nama ini terdiri dari dua kata dari bahasa Sanskerta: पञ्च "pañca" berarti lima dan शीला "śīla" berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Lima ideologi utama penyusun Pancasila merupakan lima sila Pancasila. Ideologi utama tersebut tercantum pada alinea keempat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sekalipun terjadi perubahan isi dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati bersama sebagai hari lahirnya Pancasila.

Sejarah perumusan dan lahirnya Pancasila

Perisai Pancasila yang menampilkan lima lambang Pancasila.
Pidato pertama Ir. Soekarno mengenai Pancasila pada 1 Juni 1945

Pada tanggal 1 Maret 1945, dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan, yang diketuai oleh Dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat. Dalam pidato pembukaannya, Dr. Radjiman mengajukan pertanyaan kepada anggota-anggota sidang bahwa apa dasar Negara Indonesia yang akan kita bentuk ini.[1]

Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi, terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Mohammad Yamin merumuskan Lima Dasar saat berpidato pada 29 Mei 1945. Rumusan tersebut di antaranya: perikebangsaan, perikemanusiaan, periketuhanan, perikerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.[2][3] Ia mengatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah lama berkembang di Indonesia. Namun, Mohammad Hatta, dalam memoarnya, meragukan pidato Yamin tersebut.[4]

Pancasila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945 dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul Lahirnya Pancasila.[5] Soekarno mengemukakan gagasan dasar negaranya, yang ia namakan "Pancasila".[6] Gagasan tersebut di antaranya: kebangsaan Indonesia atau nasionalisme, kemanusiaan atau internasionalisme, mufakat atau demokrasi, kesejahteraan sosial, serta ketuhanan yang berkebudayaan.[7] Nama "Pancasila" diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni itu, katanya:[8]

Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli bahasa – namanya ialah Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.

Sebelum sidang pertama itu berakhir, dibentuk suatu panitia kecil untuk merumuskan kembali Pancasila sebagai dasar Negara berdasarkan pidato yang diucapkan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, serta menjadikan dokumen tersebut sebagai teks untuk memproklamasikan Indonesia Merdeka. Dari panitia kecil tersebut, dipilih sembilan orang yang dikenal dengan Panitia Sembilan, untuk menyelenggarakan tugas tersebut. Rencana mereka disetujui pada tanggal 22 Juni 1945, yang kemudian diberi nama Piagam Jakarta.

Setelah rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi, beberapa dokumen penetapannya ialah:

  • Rumusan Pertama: Piagam Jakarta (Jakarta Charter) – tanggal 22 Juni 1945
  • Rumusan Kedua: Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 -–tanggal 18 Agustus 1945
  • Rumusan Ketiga: Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat – tanggal 27 Desember 1949
  • Rumusan Keempat: Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara – tanggal 15 Agustus 1950
  • Rumusan Kelima: Rumusan Pertama menjiwai Rumusan Kedua dan merupakan suatu rangkaian kesatuan dengan Konstitusi (merujuk Dekret Presiden 5 Juli 1959)

Pada tanggal 1 Juni 2016, presiden Joko Widodo telah menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila sekaligus menetapkannya sebagai hari libur nasional yang berlaku mulai tahun 2017.[9]

Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, terjadi suatu peristiwa yang dinamakan Gerakan 30 September (G30S). Insiden ini sendiri masih menjadi perdebatan di tengah lingkungan akademisi mengenai siapa penggiatnya dan apa motif di belakangnya. Akan tetapi, otoritas militer dan kelompok keagamaan terbesar saat itu menyebarkan kabar bahwa insiden tersebut merupakan usaha PKI mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis, untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia, dan membenarkan peristiwa Pembantaian di Indonesia 1965–1966.

Pada hari itu, enam jenderal dan satu kapten serta berberapa orang lainnya dibunuh oleh oknum-oknum yang digambarkan pemerintah sebagai upaya kudeta. Gejolak yang timbul akibat G 30 S sendiri pada akhirnya berhasil diredam oleh otoritas militer Indonesia. Pemerintah Orde Baru kemudian menetapkan 30 September sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S dan tanggal 1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.

Fungsi dan kedudukan Pancasila

Berikut ini adalah beberapa fungsi dan kedudukan Pancasila bagi negara kesatuan Republik Indonesia.[10]

  1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia: sebagai nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat bangsa Indonesia melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai serta sesuai dengan napas jiwa bangsa Indonesia dan karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia.
  2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia: merupakan bentuk peran dalam menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat di bedakan dengan bangsa lain, yaitu sikap mental, tingkah laku, dan amal perbuatan bangsa Indonesia
  3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia: merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia yang telah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai norma, dan etika yang telah melahirkan pandangan hidup.
  4. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia: untuk mengatur tatanan kehidupan bangsa Indonesia dan negara Indonesia, yang mengatur semua pelaksanaan sistem ketatanegaraan Indonesia sesuai Pancasila.
  5. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik Indonesia:[11] sebagai segala sumber hukum di negara Indonesia karena segala kehidupan negara Indonesia berdasarkan Pancasila, itu juga harus berlandaskan hukum. Semua tindakan kekuasaan dalam masyarakat harus berlandaskan hukum.
  6. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara: karena pada waktu mendirikan negara Pancasila adalah perjanjian luhur yang disepakati oleh para pendiri negara untuk dilaksanakan, pelihara, dan dilestarikan.
  7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia: karena dalam Pancasila, mengandung cita-cita dan tujuan negara Indonesia adalah menjadikan Pancasila sebagai patokan atau landasan pemersatu bangsa.

Butir-butir pengamalan Pancasila

Berdasarkan Ketetapan MPR No.II/MPR/1978[12]

1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  1. Percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  2. Hormat menghormati dan bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut-penganut kepercayaan yang berbeda-beda sehingga terbina kerukunan hidup.
  3. Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  4. Tidak memaksakan suatu agama atau kepercayaan kepada orang lain.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  1. Mengakui persamaan derajat persamaan hak dan persamaan kewajiban antara sesama manusia.
  2. Saling mencintai sesama manusia.
  3. Mengembangkan sikap tenggang rasa.
  4. Tidak semena-mena terhadap orang lain.
  5. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
  6. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  7. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  8. Mengembangkan sikap menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain, karena bangsa Indonesia adalah bagian dari seluruh umat manusia.
3. Persatuan Indonesia
  1. Menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.
  2. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
  3. Cinta tanah air dan bangsa.
  4. Bangga sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia.
  5. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan
  1. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
  2. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Meliputi semangat kekeluargaan untuk mencapai mufakat dalam musyawarah.
  5. Menerima dan melaksanakan hasil musyawarah dengan iktikad yang baik dan lapang dada.
  6. Melakukan musyawarah dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  7. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  1. Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
  2. Bersikap adil.
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  4. Menghormati hak-hak orang lain.
  5. Suka menolong kepada orang lain.
  6. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
  7. Tidak bersifat boros.
  8. Tidak bergaya hidup mewah dan berfoya-foya.
  9. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
  10. Suka bekerja keras.
  11. Menghargai dan mengapresiasi hasil karya orang lain.
  12. Bersama-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Berdasarkan ketetapan MPR no. I/MPR/2003

Sila pertama
Bintang
  1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Percaya dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
  3. Menghargai dan bekerja sama dengan pemeluk agama lain dengan kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing.
  7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila kedua
Rantai
  1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
  2. Mengakui persamaan derajat, kewajiban, dan hak asasi setiap manusia tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit, dan sebagainya.
  3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
  4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
  5. Tidak bersikap semena-mena terhadap orang lain.
  6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
  7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
  8. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
  10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.
Sila ketiga
Pohon Beringin
  1. Mampu menempatkan persatuan dan kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
  2. Sanggup rela berkorban demi kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
  3. Mengembangkan rasa cinta tanah air dan bangsa.
  4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
  5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
  6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
  7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
Sila keempat
Kepala Banteng
  1. Sebagai warga dan masyarakat negara Indonesia, setiap manusia memiliki kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama.
  2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
  3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
  4. Menjalankan musyawarah dengan semangat kekeluargaan.
  5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
  6. Menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab.
  7. Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan dalam musyawarah.
  8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur.
  9. Keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
  10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dapat dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.
Sila kelima
Padi dan Kapas
  1. Mengembangkan sikap perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan gotong-royong.
  2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
  3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
  4. Menghormati hak orang lain.
  5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
  6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain.
  7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan, gaya hidup mewah, dan berfoya-foya.
  8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan dan pihak umum.
  9. Gemar bekerja keras.
  10. Mengapresiasi hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama.
  11. Gemar melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

Penafsiran

Seorang Panglima[siapa?] Kodam I/Bukit Barisan menggambarkan Pancasila sebagai bentuk sosialisme religius.[13]

Kritikan

International Humanist telah mengkritik sila pertama karena tidak mendefinisikan hak untuk atheisme.[14]

Kritik terhadap Pancasila dilarang oleh Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP), sebab Pancasila terdapat dalam lambang negara Indonesia. Menurut UU no. 24 tahun 2009 pasal 68,[15] penghinaan terhadap Pancasila dapat diberikan sanksi maksimal 5 tahun penjara atau denda maksimal 500 juta rupiah.

Psikologi Pancasila

Sikap dan perilaku ber-Pancasila diharapkan dari semua warga negara Indonesia. Psikologi sebagai ilmu jiwa dan tingkah laku berperan dalam menjelaskan, meramalkan sikap dan perilaku ini melalui riset empiris. Sejumlah studi tentang psikologi Pancasila telah dilakukan di Indonesia. Studi paling awal tentang uji psikometris validitas konkuren keber-Pancasila-an menghasilkan bukti bahwa pengukuran perilaku untuk Sila pertama hingga Sila kelima Pancasila bersesuaian masing-masing dengan pengukuran (1) sikap terhadap Tuhan, (2) identifikasi dengan kemanusiaan, (3) patriotisme, (4) dukungan terhadap prinsip-prinsip demokrasi, dan (5) humanitarianisme.[16] Pengukuran keber-Pancasila-an juga sejalan dengan keutamaan karakter berupa transendensi, kemanusiaan, keberanian, kendali diri, dan keadilan.[17] Hasil studi psikologis juga menunjukkan bahwa identitas religius bukan melunturkan melainkan menguatkan keber-Pancasila-an remaja Indonesia.[18]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Hatta, Mohammad (2015). Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1926-1977). Jakarta: Kompas. hlm. 309. ISBN 9789797099671. 
  2. ^ M.H, Dr Jazim Hamidi, S. H. (2013-01-12). CIVIC EDUCATION. Gramedia Pustaka Utama. hlm. 53. ISBN 978-602-03-4927-5. 
  3. ^ https://katadata.co.id/agung/berita/639d2c251f90f/memahami-rumusan-pancasila-menurut-moh-yamin
  4. ^ Suwarno, P.J. Pancasila Budaya Bangsa Indonesia. hlm. 12. 
  5. ^ Schindehuette, Matti Justus (2006). Zivilreligion als Verantwortung der Gesellschaft. Religion als politischer Faktor innerhalb der Entwicklung der Pancasila Indonesiens. Hamburg: Universitas. hlm. 151. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-08-20. Diakses tanggal 2018-10-30. 
  6. ^ Sihotang, Kasdin; Mikhael, Mali Benyamin; Molan, Benyamin; Kama, Vinsensius Felisianus (2019-07-30). Pendidikan Pancasila: Upaya Internalisasi Nilai - Nilai Kebangsaan. Penerbit Unika Atma Jaya Jakarta. hlm. 46. ISBN 978-623-7247-07-4. 
  7. ^ Samosir, Hairul Amren (Maret 2023). Pancasila. Jl. Cempaka No 25 Padang Sidempuan 22725: PT Inovasi Pratama Internasional. hlm. 4. ISBN 978-623-8160-09-9. 
  8. ^ S.H, Prof Dr Sutan Remy Sjahdeini (2021-08-01). Sejarah Hukum Indonesia: Seri Sejarah Hukum. Prenada Media. hlm. 51. ISBN 978-623-218-947-8. 
  9. ^ "Jadi Hari Libur Nasional, Inilah Keppres Penetapan 1 Juni Sebagai Hari Lahir Pancasila" Diarsipkan 2017-10-22 di Wayback Machine., Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, (diakses pada 01 Oktober 2016)
  10. ^ Salikun & Lukman Surya (2014). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,. jakarta: Pusat Kurikulum dan Penerbitan, Balitbang, Kemendikbud. hlm. 36. 
  11. ^ Pemerintah Pusat Republik Indonesia (12 Agustus, 2011). "undang-undang Republik Indonesia tentang peraturan perundang-undangan no 12 tahun 2011 pasal 2" (PDF). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/39188/uu-no-12-tahun-2011. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2019-02-14. Diakses tanggal 22 januari 2020.  Hapus pranala luar di parameter |website= (bantuan)
  12. ^ Bagian ini sudah tidak berlaku lagi karena Ketetapan MPR No.II/MPR/1978 telah dicabut dengan Ketetapan MPR No.XVIII/MPR/1998 dan termasuk dalam kelompok Ketetapan MPR yang sudah bersifat final atau selesai dilaksanakan menurut Ketetapan MPR No.I/MPR/2003
  13. ^ "Communist teachings do not recognize religious socialism". Angkatan Bersendjata. Medan. 3 January 1966. 
  14. ^ "https://jakartaglobe.id/archive". Jakarta Globe. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-12. Diakses tanggal 2020-07-12.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  15. ^ "Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2009 - Wikisource bahasa Indonesia". id.wikisource.org. Diakses tanggal 2020-07-12. 
  16. ^ "Journal Unair". journal.unair.ac.id. Diakses tanggal 2021-09-13. 
  17. ^ "KOMPATIBILITAS KEUTAMAAN KARAKTER DENGAN NILAI-NILAI PANCASILA: PERSPEKTIF KONTRAK PSIKOLOGIS DAN KONTRAK SOSIAL". Prosiding SNaPP. 3 (1). 2012. 
  18. ^ "Semakin Kental Identitas Religius Semakin Lunturkah Identitas Nasional? Peran Keberpancasilaan Pada Remaja Indonesia". osf.io. Diakses tanggal 2021-09-13. 

Pranala luar

Read other articles:

هذه المقالة يتيمة إذ تصل إليها مقالات أخرى قليلة جدًا. فضلًا، ساعد بإضافة وصلة إليها في مقالات متعلقة بها. (سبتمبر 2018) كارلوس إدواردو رودريغيز معلومات شخصية الميلاد 27 يوليو 2000 (العمر 23 سنة)ماتورين  الطول 1.74 م (5 قدم 8 1⁄2 بوصة) مركز اللعب وسط الجنسية فنزويلا  مع

 

 

В Википедии есть статьи о других людях с именем Георгий. Георгий XIгруз. გიორგი XI Царь Картли 1676 — 1688 Предшественник Вахтанг V Преемник Ираклий I Царь Картли 1692 — 1695 Предшественник Ираклий I Преемник Ираклий I Царь Картли 1703 — 21 апреля 1709 Предшественник Ираклий I П

 

 

نهائي كأس العالم لأندية كرة القدم 2010الحدثكأس العالم للأندية لكرة القدم 2010 إنتر ميلان تي بي مازيمبي 3 0 التاريخ18 ديسمبر 2010  الملعباستاد مدينة زايد الرياضية  ، أبوظبيالحكميويتشي نيشيمورا  الحضور42174   → 2009 2011 ← نهائي كأس العالم لأندية كرة القدم 2010 هي المباراة النهائي

Este artículo o sección necesita referencias que aparezcan en una publicación acreditada.Este aviso fue puesto el 9 de mayo de 2017. Selección de fútbol sub-17 de Kirguistán Datos generalesPaís KirguistánCódigo FIFA KGZFederación FFKRConfederación AFCCAFASeudónimo(s) Leopardos de NieveSeleccionador No tieneEstadio(s) Estadio Dolena OmurzakovaEquipaciones Primera Segunda Primer partido Kazajistán 5:0 KirguistánAstana, Kazajistán — 24 de abril de 1993Eliminatoria al Campeonato ...

 

 

Historic house in Maryland, United States United States historic placeReward-Tilden's FarmU.S. National Register of Historic Places Show map of MarylandShow map of the United StatesNearest cityChestertown, MarylandCoordinates39°9′8″N 76°8′39″W / 39.15222°N 76.14417°W / 39.15222; -76.14417Built1745ArchitectTilden, CharlesNRHP reference No.76001004 [1]Added to NRHPMay 06, 1976 Reward-Tilden's Farm, or The Reward, is a historic home located a...

 

 

Motion-capture animation for 2D graphics You can help expand this article with text translated from the corresponding article in Japanese. (September 2018) Click [show] for important translation instructions. View a machine-translated version of the Japanese article. Machine translation, like DeepL or Google Translate, is a useful starting point for translations, but translators must revise errors as necessary and confirm that the translation is accurate, rather than simply copy-pasting ...

Resolusi 717Dewan Keamanan PBBKambojaTanggal16 Oktober 1991Sidang no.3.014KodeS/RES/717 (Dokumen)TopikSituasi di KambojaRingkasan hasil15 mendukungTidak ada menentangTidak ada abstainHasilDiadopsiKomposisi Dewan KeamananAnggota tetap Tiongkok Prancis Britania Raya Amerika Serikat Uni SovietAnggota tidak tetap Austria Belgia Pantai Gading Kuba Ekuador India Rumania Yaman Zaire Zimbabwe Resolusi 717 Dewan Keama...

 

 

Metropolitan Statistical Area berwarna red pada peta Core Based Statistical Area di Amerika Serikat. Di Amerika Serikat, sebuah wilayah metropolitan merujuk pada suatu daerah geografis dengan kepadatan penduduk yang relatif tinggi pada daerah pusatnya dan menutup hubungan ekonomi di seluruh wilayah ini.[1] Wilayah seperti ini tidak dikelompokkan secara hukum sebagai kota, maupun berupa pembagian administratif seperti county atau negara bagian. Definisi tepat dari wilayah metropolitan ...

 

 

رسم بياني يوضح طيف امتصاص الماء السائل عبر نطاق عريض من الطول الموجي. تمثل حزم الامتصاص الرئيسية بالمنحنى ذي اللون الأزرق والذي يمثل الطيف الشمسي فوق الغلاف الجوي الذي ينفذ إلى سطح الأرض (ويمثله المنحنى البرتقالي). تقوم جزيئات الماء بامتصاص أجزاء من الطيف الكهرومغناطيسي خ�...

أدوية السعال معلومات عامة من أنواع دواء  تعديل مصدري - تعديل   أدوية السعال غالباً ما تحتوي على مواد كابتة أو طاردة للبلغم. أدوية السعال (الكحة) أو أدوية السعال والإستبراد والمعروفة أيضاً بشرابات السعال أو اللعوق عندما تكون بهيئة الشراب، وهوَ دواء طبي يستخدم للمرضى الذي

 

 

日本の政治家佐々木 修一ささき しゅういち 内閣府地方創生推進室より公表された肖像画像生年月日 (1958-10-04) 1958年10月4日(65歳)[1][2]出生地 日本・北海道紋別郡遠軽町[1][2]出身校 北海学園大学[1][2]前職 地方公務員(遠軽町職員)[1][2] 北海道遠軽町長当選回数 4回在任期間 2009年10月[2] -テンプレートを表示 佐々木 �...

 

 

Israel Peleg (Hebrew: ישראל פלג; born June 5, 1949) is an Israeli politician, diplomat and businessperson. He served as the Director General of the Ministry of the Environment of the State of Israel, Consul General of Israel in Philadelphia (USA) and the Director of the Government Press Office. After more than twenty years of service in the government he initiated and founded the Governance of Jaffa, was appointed to the board of directors of leading companies, he was the chairman and...

2008 film by Samar Khan For other uses, see Shaurya (disambiguation). ShauryaTheatrical posterDirected bySamar KhanWritten bySamar KhanJaydeep SarkarAparna MalhotraProduced bySanskar Gupta 191StarringKay Kay MenonRahul BoseJaved JaffreyDeepak DobriyalMinissha LambaPankaj TripathiCinematographyCarlos CatalánMusic bySongs:Adnan SamiBackground Score:Surinder SodhiRelease date 4 April 2008 (2008-04-04) Running time149 minutes[1]CountryIndiaLanguageHindi Shaurya (English: V...

 

 

Not to be confused with Syracuse Telegram and Courier. Syracuse TelegramTypeDaily newspaperFormatBroadsheetOwner(s)William R. Hearst (1922)PublisherSyracuse American Newspaper Corp.EditorWilliam R. Hearst (1922)FoundedSeptember 22, 1922Ceased publicationNovember 24, 1925HeadquartersHearst Building (old Firestone Building) 400 E. Washington St. Syracuse, New York The Syracuse Telegram was established in 1922 in Syracuse, New York, by William Randolph Hearst.[1] Between the years 1922�...

 

 

Liceo Militar «General Roca» Serás lo que debas ser o serás nada (General San Martín). LocalizaciónPaís  ArgentinaLocalidad Comodoro RivadaviaDirección Ruta Nacional 3InformaciónAcrónimo LMGRAlias LiceoFundación 1966Apertura 1967Estatus ActivoEscuelas hermanas Liceos Militares de las Fuerzas Armadas ArgentinasAcademiaEstudiantes Alumnos de nivel inicial; Alumnos de nivel primario; Alumnos / Cadetes del nivel secundario.Profesores Personal docente civil de las fuerzas arma...

Species of gastropod Miamira moloch Scientific classification Domain: Eukaryota Kingdom: Animalia Phylum: Mollusca Class: Gastropoda Subclass: Heterobranchia Order: Nudibranchia Suborder: Doridina Superfamily: Doridoidea Family: Chromodorididae Genus: Miamira Species: M. moloch Binomial name Miamira moloch(Rudman, 1988) Synonyms[1] Ceratosoma moloch Rudman, 1988 (basionym) Miamira moloch is a species of sea slug or dorid nudibranch, a marine gastropod mollusk in the family Chromo...

 

 

Indian actress {{Indian name|Manasa|Radhakrishnan}actress} Manasa RadhakrishnanManasa RadhakrishnanBorn29 September 1998Ernakulam, Kerala, IndiaAlma materThe Indian High School, DubaiThe Choice SchoolYears active2008 – 20142017 – present Manasa Radhakrishnan is an Indian actress who appears predominantly in Malayalam films. Personal life She was born in Ernakulam, Kerala to Radhakrishnan V. K. and Sreekala and was raised in Dubai. She studied till class 10 at The Indian High Sch...

 

 

Dit artikel handelt over de geschiedenis van Kiev. Ontstaan Kiev ontstond aan de rivier de Dnjepr, op de handelsroute tussen Scandinavië en Constantinopel. De Noordse legende dat de stad door de Vikingen zou zijn gesticht, is onjuist gebleken, omdat Kiev zeker ouder is. Volgens de Nestorkroniek werd Kiev gesticht door drie Poljaanse broers, genaamd Kyj, Sjtsjek en Choryv en naar de oudste van hen genoemd (Kiev = 'Stad van Kyj', Oekraïens: Kyjiv). Dit moet op zijn laatst begin zesde eeuw heb...

Nicolae Dobrescu Nicolae Dobrescu (26 July 1874 – 10 July 1914) was a Romanian church historian and theologian within the Romanian Orthodox Church. Biography He was born into a peasant family in Celeiu, Romanați County, a village later merged into Corabia town and located in the Oltenia region. His father was named Dobre D. Deaconu, and the surname Dobrescu was assigned to him at the village primary school. After finishing there,[1] he attended the central seminary in the national ...

 

 

1981 single by Heaven 17(We Don't Need This) Fascist Groove ThangSingle by Heaven 17from the album Penthouse and Pavement B-sideThe Decline of the WestReleased6 March 1981StudioMaison Rouge (Sheffield)GenreNew wavesynth-pop[1]dance-punkfunk[1]Length4:20[2]LabelVirginSongwriter(s)Glenn GregoryIan Craig MarshMartyn WareProducer(s)British Electric FoundationHeaven 17 singles chronology (We Don't Need This) Fascist Groove Thang (1981) I'm Your Money (1981) (We Don't Need T...

 

 

Kembali kehalaman sebelumnya