Partai Benteng Kerakyatan Nasionalis (PNBK Indonesia), awalnya didirikan sebagai Partai Nasionalis Bung Karno (PNBK), kemudian mengubah namanya menjadi Partai Nasionalis Banteng Kemerdekaan (PNBK) dalam Pemilihan Umum 2004, dan akhirnya mengadopsi nama saat ini dalam Pemilihan Umum 2009,[1] adalah sebuah partai politikIndonesia yang berakar pada gagasan Presiden Indonesia pertama, Ir. Soekarno.[2] Partai ini secara khusus menganut Marhaenisme,[2] sebuah ideologisosialis yang diadaptasi dari konsep-konsep Marxis dan disesuaikan dengan konteks Indonesia.[3] Partai ini secara resmi didirikan pada 27 Juli 2002,[1] setelah pemecatan ketua partai masa depan, Eros Djarot, dari PDI-P. Pemecatannya terjadi setelah dia mencoba mencalonkan diri melawan Megawati Soekarnoputri untuk posisi ketua partai PDI-P.[4]
Setelah penampilannya yang kurang memuaskan dalam Pemilihan Umum 2009, PNBK Indonesia bersama dengan sembilan partai politik lainnya mendirikan sebuah partai baru, yaitu Partai Persatuan Nasional (PPN).[5]
Pemilihan Umum 2004
Dalam Pemilihan Umum 2004, PNBK berpartisipasi dengan nomor urut 8,[6] berhasil meraih 1.216.902 suara, atau sekitar 1,07% dari total suara, namun tidak berhasil mendapatkan satu kursi pun di Dewan Perwakilan Rakyat.[7]
Pemilihan Umum 2009
Berpartisipasi dengan nomor urut 26,[8] PNBK Indonesia bertampil buruk dibanding pemilu sebelumnya, hanya berhasil meraih 468.696 suara, atau sekitar 0,45% dari total suara, dan sekali lagi tidak berhasil mendapatkan satu kursi pun di Dewan Perwakilan Rakyat seperti pada pemilu sebelumnya.[9]
Forum Persatuan Nasional
Partai ini menjadi salah satu pendiri Forum Persatuan Nasional (FPN) yang dipimpin oleh Oesman Sapta dan didirikan 12 tokoh parpol berikut.