Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Penyiaran

Menara pemancar TVRI Kalimantan Timur di Samarinda

Penyiaran atau pembendangan[1] adalah pengagihan muatan audio atau video kepada pemirsa yang tersebar melalui berbagai medium komunikasi massa, namun umumnya menggunakan spektrum elektromagnetik (gelombang radio), dalam suatu model satu-untuk-banyak.[2][3] Penyiaran merupakan kegiatan penyelenggaraan siaran, yaitu rangkaian mata acara dalam bentuk audio, suara atau visual gambar yang ditransmisikan dalam bentuk sinyal suara atau gambar, baik melalui udara maupun melalui kabel dan atau serat optik yang dapat diterima oleh pesawat penerima di rumah-rumah.[4]

Penyiaran dimulai dengan radio AM, yang menjadi populer pada sekitar tahun 1920 seiring dengan banyaknya penggunaan tabung vakum, pemancar dan penerima radio. Sebelumnya, seluruh bentuk komunikasi elektronik (radio, telepon, dan telegraf) berbasis satu-untuk-satu, dengan pesan yang ditujukan hanya untuk satu penerima. Istilah penyiaran, dipinjam dari suatu metode pertanian untuk menebar benih di ladang dengan melempar benih-benih tersebut,[5] diciptakan oleh baik manager KDKA Frank Conrad atau sejarawan RCA George Clark[6] pada sekitar tahun 1920 untuk membedakan aktivitas ini dengan komunikasi "satu-untuk-banyak; suatu stasiun radio tunggal dapat mentransimisikan kepada banyak pendengar. [7]

Sejarah

Alexander Pestel bersiaran untuk RIAS Berlin, 1951

Penyiaran pada mulanya terdiri dari pengiriman sinyal telegraf melalui gelombang udara, menggunakan kode Morse, sebuah sistem yang dikembangkan pada tahun 1830-an oleh Samuel F. B. Morse, fisikawan Joseph Henry dan Alfred Vail. Mereka mengembangkan suatu sistem telegraf listrik yang mengirimkan pulsa pada arus listrik melalui kawat yang dikendalikan oleh suatu magnet listrik yang berada di ujung penerima sistem telegraf. Sebuah kode diperlukan untuk mentransmisikan bahasa alami hanya dengan menggunakan pulsa ini, dan keheningan di antara keduanya. Oleh karena itu, Morse mengembangkan cikal bakal kode Morse Internasional modern.

Penyiaran audio mulai bereksperimen pada dekade pertama abad ke-20. Pada awal 1920-an, penyiaran radio menjadi media rumah tangga, pada awalnya di pita AM dan kemudian di FM. Penyiaran televisi dimulai secara eksperimental pada tahun 1920-an dan menyebar luas setelah Perang Dunia II, dengan menggunakan VHF dan UHF. Penyiaran satelit dimulai pada tahun 1960-an dan beralih ke penggunaan industri secara umum pada tahun 1970-an, dengan DBS (Direct Broadcast Satellites) yang muncul pada tahun 1980-an.

Awalnya seluruh penyiaran terdiri dari sinyal analog menggunakan teknik transmisi analog. Namun, pada tahun 2000-an, penyiaran berpindah menggunakan sinyal digital menggunakan teknik transmisi digital. Dalam penggunaan secara umum, penyiaran paling sering mengacu pada transmisi informasi dan pemrograman hiburan dari berbagai sumber kepada masyarakat umum.

Kapasitas teknologi dunia untuk menerima informasi melalui jaringan siaran satu arah lebih dari empat kali lipat selama dua dekade dari tahun 1986 sampai 2007, dari 432 eksabita informasi (yang secara optimal terkompresi), menjadi 1.9 zettabita.[8] Informasi ini setara dengan 55 surat kabar per orang per hari pada tahun 1986, dan 175 surat kabar per orang per hari pada tahun 2007.[9]

Lihat pula

Catatan dan referensi

  1. ^ (Indonesia) Arti kata terbendang dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ Peters, John Durham (1999). Speaking into the Air. University of Chicago Press. ISBN 9780226662763. 
  3. ^ "Speaking into the Air". Press.uchicago.edu. Diakses tanggal 11 November 2017. 
  4. ^ Suprapto, T. (2006) Berkarier di Bidang Broadcasting Media Pressindo, Yogyakarta.
  5. ^ Douglas, Susan J. (1987). Inventing American Broadcasting, 1899-1922. Johns Hopkins University Press. ISBN 9780801838323. 
  6. ^ Greb, Gordon; Adams, Mike (2003). Charles Herrold, Inventor of Radio Broadcasting. McFarland. hlm. 220–221. ISBN 0786483598. 
  7. ^ "broadcasting". Britannica.com. Diakses tanggal 11 November 2017. 
  8. ^ "The World's Technological Capacity to Store, Communicate, and Compute Information", Martin Hilbert and Priscila López (2011), Science, 332(6025), 60-65; akses gratis ke artikel melalui: martinhilbert.net/WorldInfoCapacity.html
  9. ^ "video animation on The World's Technological Capacity to Store, Communicate, and Compute Information from 1986 to 2010". Ideas.economist.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 January 2012. Diakses tanggal 26 December 2011. 

Bibliografi

  • Carey, James (1989) Communication as Culture, Routledge, New York and London, pp. 201–30
  • Kahn, Frank J., ed. Documents of American Broadcasting, fourth edition (Prentice-Hall, Inc., 1984).
  • Lichty Lawrence W., and Topping Malachi C., eds. American Broadcasting: A Source Book on the History of Radio and Television (Hastings House, 1975).
  • Meyrowitz, Joshua., Mediating Communication: What Happens? in Downing, J., Mohammadi, A., and Sreberny-Mohammadi, A., (eds) Questioning The Media (Sage, Thousand Oaks, 1995) pp. 39–53
  • Peters, John Durham. "Communication as Dissemination." Communication as...Perspectives on Theory. Thousand Oakes, CA: Sage, 2006. 211-22.
  • Thompson, J., The Media and Modernity, in Mackay, H and O'Sullivan, T (eds) The Media Reader: Continuity and Transformation., (Sage, London, 1999) pp. 12–27

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya