Perjanjian Lama adalah bagian pertama dari AlkitabKristen, yang utamanya berdasarkan pada Alkitab Ibrani, berisikan suatu kumpulan tulisan keagamaan karya bangsa Israel kuno.[1] Bagian ini merupakan pasangan dari Perjanjian Baru, bagian kedua dari Alkitab Kristen. Terdapat variasi kanon Perjanjian Lama di antara Gereja-gereja Kristen; kalangan Protestan dan Orang Suci Zaman Akhir hanya menerima kitab-kitab yang terdapat dalam kanon Alkitab Ibrani, yang mana terbagi dalam 39 kitab, sedangkan kalangan Katolik Roma, Ortodoks Timur, dan Ortodoks Oriental menerima sekumpulan tulisan dengan jumlah yang sedikit lebih banyak.[2]
Perjanjian Lama terdiri dari banyak kitab berbeda yang ditulis, disusun, dan disunting oleh berbagai penulis[3] selama kurun waktu berabad-abad. Alkitab Ibrani merupakan dasar dari Perjanjian Lama Kristen, namun tidak ada kejelasan sepenuhnya pada titik mana parameter-parameter dari Alkitab tersebut ditetapkan. Beberapa akademisi mengajukan pendapat bahwa kanon Alkitab Ibrani ditetapkan pada sekitar abad ke-3 M,[4][5] atau bahkan setelahnya.[6]
Semua kitab dalam Perjanjian Lama ditulis sebelum kelahiran Yesus, yang mana 97% isi dan sisanya dalam bahasa Aram. Kitab-kitab Perjanjian Lama secara umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian:
Kelima kitab pertama atau Taurat (Pentateukh, Torah)
Perjanjian Lama berisikan 39 (Protestan), 46 (Katolik), atau lebih (Ortodoks dan lainnya) kitab-kitab yang secara luas terbagi dalam Taurat, kitab sejarah, kitab hikmat, dan kitab para nabi.[7]
Tabel
Tabel di bawah ini menggunakan pengejaan dan penamaan dalam edisi-edisi modern Alkitab saat ini, seperti misalnya New American Bible Revised Edition, Revised Standard Version, dan English Standardisasi Version, untuk edisi-edisi bahasa Inggris, atau Alkitab Terjemahan BaruLAI dan Alkitab Deuterokanonika (LAI-LBI) untuk edisi-edisi bahasa Indonesia. Pengejaan dan penamaan baik dalam Perjanjian Lama Douay-Rheims 1609 (dan dalam Perjanjian Baru Douay-Rheims 1582) serta revisinya tahun 1749 oleh Uskup Challoner (DRC, edisi cetak saat ini yang digunakan banyak umat Katolik dan sebagai sumber pengejaan Katolik tradisional dalam bahasa Inggris) maupun dalam Septuaginta (LXX) berbeda dengan penamaan dan pengejaan dalam edisi-edisi modern yang berasal dari Naskah Masorah Ibrani.[a]
Untuk kanon Ortodoks, judul-judul Septuaginta dituliskan dalam tanda kurung apabila berbeda dari edisi-edisi tersebut. Untuk kanon Katolik, judul-judul dari Douay-Rheims dituliskan dalam tanda kurung apabila berbeda dengan edisi-edisi tersebut. Demikian juga King James Version mereferensikan beberapa dari kitab-kitab ini dengan pengejaan tradisional ketika merujuknya dalam Perjanjian Baru, seperti "Esaias" untuk Isaiah (Yesaya).
Talmud (komentari Yahudi tentang kitab suci) dalam Baba Batra 14b menyajikan suatu urutan yang berbeda untuk kitab-kitab dalam Nevi'im dan Ketuvim. Pengurutan ini juga dikutip dalam Mishneh Torah Hilchot SeferTorah 7:15. Urutan kitab-kitab Torah/Taurat bersifat universal dalam semua denominasi agama Yahudi dan Kekristenan.
Kitab-kitab yang diperdebatkan, yang termasuk dalam suatu kanon namun tidak terdapat dalam yang lainnya, sering kali disebut apokrifa Alkitab, suatu istilah yang kadang-kadang digunakan secara khusus untuk mendeskripsikan kitab-kitab dalam kanon Ortodoks dan Katolik yang tidak ada dalam Naskah Masorah Yahudi dan kebanyakan Alkitab Protestan modern.
Kalangan Katolik, mengikuti Kanon Trente (1546), mendeskripsikan kitab-kitab ini sebagai deuterokanonika, sedangkan kalangan Ortodoks Yunani, mengikuti Sinode Yerusalem (1672), menggunakan nama tradisional anagignoskomena (artinya "yang harus dibaca"). Kitab-kitab tersebut terdapat dalam versi-versi Protestan historis; Alkitab Luther berbahasa Jerman menyertakan kitab-kitab tersebut, sebagaimana juga Alkitab Raja James tahun 1611 yang berbahasa Inggris.[b]
Sel-sel yang kosong pada tabel menunjukkan bahwa suatu kitab tidak termasuk dalam kanon tersebut.
Beberapa kitab dalam kanon Ortodoks Timur juga ditemukan dalam lampiran Vulgata Latin, yang mana dahulu merupakan Kitab Suci resmi dalam Gereja Katolik Roma (sekarang menggunakan Nova Vulgata).
Kemudian Yosua, Hakim-hakim, Samuel, dan Raja-raja, memuat sejarah Israel sejak dari Penaklukan Kanaan sampai dengan Pengepungan Yerusalem (587 SM). Ada suatu konsensus luas di kalangan akademisi bahwa kitab-kitab ini asalnya adalah sebuah karya tunggal (yang dikenal sebagai "sejarah Deuteronomistik") selama masa pembuangan Babel pada abad ke-6 SM.[18] Kedua Kitab Tawarikh meliputi banyak materi yang sama seperti dalam Taurat dan sejarah Deuteronomistik, dan mungkin berasal dari abad ke-4 SM.[19]
Kitab-kitab Tawarikh berkaitan dengan kitab-kitab Ezra dan Nehemia, yang mungkin terselesaikan pada abad ke-3 SM.[20] Perjanjian Lama Ortodoks dan Katolik memuat dua (Katolik) sampai empat (Ortodoks) Kitab Makabe, yang ditulis pada abad ke-2 dan ke-1 SM.
Kitab-kitab sejarah membentuk sekitar setengah dari keseluruhan isi Perjanjian Lama. Sisanya berupa kitab-kitab dari berbagai nabi – Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, dan dua belas "nabi-nabi kecil" – yang ditulis antara abad ke-8 dan ke-6 SM, kecuali Kitab Yunus dan Daniel yang mana dituliskan jauh di kemudian hari.[21] Kitab-kitab "hikmat" atau "kebijaksanaan" dan yang lainnya – Ayub, Amsal, dan seterusnya – bertarikh antara abad ke-5 SM dan abad ke-2 atau ke-1 SM, dengan pengecualian beberapa dari Kitab Mazmur.[22]
Tema
Allah secara konsisten digambarkan sebagai suatu sosok yang menciptakan atau mengadakan keteraturan dunia ini dan memandu sejarahnya. Meskipun Allah dalam Perjanjian Lama tidak secara konsisten ditampilkan sebagai satu-satunya Allah yang ada, Ia selalu digambarkan sebagai satu-satunya Allah yang disembah bangsa Israel; baik umat Yahudi maupun Kristen selalu menafsirkan Alkitab sebagai suatu penegasan akan akan keesaan Allah yang Mahakuasa.[23]
Perjanjian Lama menekankan hubungan khusus antara Allah dengan bangsa pilihan-Nya, Israel, namun mencakup petunjuk-petunjuk bagi kaum proselit juga. Hubungan ini diungkapkan dalam perjanjian antara keduanya, yang mana diterima oleh Musa. Hukum-hukum dalam kitab seperti Keluaran dan terutama Ulangan merupakan istilah-istilah dari perjanjian itu sendiri: bangsa Israel bersumpah setia kepada Allah, dan Allah bersumpah untuk menjadi pendukung dan pelindung khusus bangsa Israel.[23]
Tema-tema berikutnya dalam Perjanjian Lama meliputi keselamatan, penebusan, penghakiman ilahi, ketaatan dan ketidaktaatan, iman dan kesetiaan, dan lainnya. Dalam kesemuanya itu terdapat suatu penekanan kuat pada etika dan kemurnian ritual, yang mana keduanya merupakan tuntutan Allah, meskipun beberapa penulis hikmah dan nabi tampaknya mempertanyakan hal ini, dengan alasan bahwa Allah lebih menekankan keadilan sosial daripada kemurnian, dan mungkin dipandang tidak peduli sama sekali mengenai kemurnian. Hukum moral Perjanjian Lama memerintahkan keadilan, campur tangan demi mereka yang lemah, dan kewajiban dari mereka yang berkuasa untuk menegakkan keadilan dengan benar. Hukum tersebut melarang pembunuhan, penyuapan dan korupsi, perdagangan yang tidak adil, dan banyak pelanggaran seksual. Semua moralitas ditelusuri kembali sumbernya kepada Allah, yang mana merupakan sumber segala kebaikan.[24]
Masalah kejahatan banyak berperan dalam keseluruhan bagian Perjanjian Lama. Masalah yang dihadapi para penulis Perjanjian Lama adalah bahwa sosok Allah yang baik harus memiliki alasan yang adil dan tepat untuk mengizinkan terjadinya bencana (yang terutama, tetapi tidak hanya, berarti pembuangan Babel) atas umat-Nya. Tema tersebut diperlihatkan, dengan banyak variasi, dalam kitab-kitab yang berbeda seperti Raja-raja dan Tawarikh, para nabi seperti Yehezkiel dan Yeremia, dan dalam kitab-kitab hikmat seperti Ayub dan Pengkhotbah.[24]
Proses pemilihan kitab-kitab yang membentuk suatu kanon dan Alkitab merupakan suatu proses yang panjang, dan kompleksitasnya dapat menjelaskan banyaknya Perjanjian Lama yang berlainan pada saat ini. Timothy H. Lim, seorang profesor Alkitab Ibrani dan Yudaisme Bait Kedua di Universitas Edinburgh, mengidentifikasi Perjanjian Lama sebagai "suatu kumpulan teks-teks otoritatif yang kiranya dari sumber ilahi, yang melalui suatu proses insani penulisan dan penyuntingan."[3] Ia menyatakan bahwa kitab tersebut bukanlah suatu buku ajaib yang ditulis secara harfiah oleh Allah dan diteruskan ke manusia. Pada sekitar abad ke-5 SM, kaum Yahudi memandang kelima kitab Taurat (Pentateukh Perjanjian Lama) memiliki status otoritatif atau berwibawa; pada abad ke-2 SM kitab-kitab para nabi memiliki suatu status yang sama, walaupun tidak pada tingkat penghormatan yang setara dengan Taurat; selain semua kitab tersebut, kitab-kitab suci Yahudi tidak tetap, karena masing-masing kelompok yang berbeda melihat kewibawaan dalam kitab-kitab yang berbeda.[25]
Kitab-kitab suci pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani antara tahun 280–130 SM, di Aleksandria.[26] Terjemahan-terjemahan Yunani awal ini – konon ditugaskan oleh Ptolemaios II Philadelphos – disebut Septuaginta (artinya "Tujuh puluh"), suatu sebutan yang berasal dari jumlah penerjemah yang diduga terlibat di dalamnya (maka singkatannya "LXX"). Septuaginta ini menjadi dasar dari Perjanjian Lama dalam Gereja Ortodoks Timur.[27]
Terdapat banyak variasi dalam isinya dibandingkan dengan Naskah Masorah dan mencakup sejumlah kitab yang tidak lagi dianggap kanonik dalam tradisi tertentu: 1–2 Esdras, Yudit, Tobit, 3–4 Makabe, Kitab Kebijaksanaan, Sirakh, dan Barukh.[28] Para kritikus Alkitab zaman modern awal biasanya menjelaskan variasi-variasi ini sebagai perubahan yang disengaja oleh para cendekiawan dari Aleksandria, tetapi keilmuan terbaru memandang bahwa hal tersebut disebabkan oleh perbedaan teks-teks sumber awal dengan yang digunakan kemudian oleh kaum Masoret dalam pekerjaan mereka.
Septuaginta awalnya digunakan oleh kaum Yahudi dalam periode Helenisasi secara menyeluruh, sehingga pengetahuan mereka tentang bahasa Yunani menjadi lebih baik dibandingkan dengan bahasa Ibrani mereka. Makin meningkatnya jumlah orang non Yahudi yang memeluk Kekristenan menciptakan suatu kebutuhan akan penerjemahan Kitab Suci Ibrani ke dalam bahasa Yunani dan Latin. Tiga penerjemah awal yang paling diakui adalah Akwila dari Sinope, Symmakus, dan Theodotion; dalam Heksapla karyanya, Origen menempatkan edisi teks Ibrani di sebelah salinannya dalam alfabet Yunani dan empat terjemahan paralel: karya-karya Akwila, Symmakus, Theodotion, dan Septuaginta. Yang disebut "edisi kelima" dan "keenam" merupakan dua terjemahan Yunani lainnya yang diduga secara ajaib ditemukan oleh para pelajar di luar kota Yerikho dan Nikopolis: keduanya ini lalu ditambahkan ke dalam Oktapla karya Origen.[29]
Dalam Kekristenan Barat atau Kekristenan di bagian barat Kekaisaran Romawi, bahasa Latin menggantikan bahasa Yunani sebagai bahasa umum dari umat Kristen awal, dan sekitar tahun 400 M PausDamasus I menugaskan Hieronimus, seorang cendekiawan terkemuka saat itu, untuk memperbarui Alkitab Latin untuk menggantikan Vetus Latina. Karya Hieronimus disebut Vulgata (artinya: bahasa umum), dan ia menerjemahkan sebagian besar Perjanjian Lama dari teks Ibrani, sebab ia berpendapat bahwa teks Ibrani lebih unggul untuk mengoreksi Septuaginta baik dalam hal teologis maupun filologis.[33] Vulgata karyanya kemudian menjadi Alkitab standar yang digunakan dalam Gereja Barat, terutama sebagai Vulgata Sixto-Clementina, sedangkan Gereja-gereja Timur masih terus menggunakan Septuaginta hingga sekarang.[34]
Namun Hieronimus, dalam prolog-prolog Vulgata, mendeskripsikan beberapa bagian dari kitab-kitab dalam Septuaginta yang tidak gunakan oleh kaum Ibrani sebagai non kanonik (ia menyebutnya apokrifa);[35] untuk Kitab Barukh, ia menyebutnya dalam Prologue to Jeremiah dan mencatat bahwa kitab tersebut tidak dibaca ataupun dimiliki oleh orang-orang Ibrani, tetapi tidak secara eksplisit menyebutnya apokrif atau "tidak terdapat dalam kanon".[36]Sinode Hippo (tahun 393), yang kemudian disusul dengan Konsili Kartago (tahun 397 dan 419), mungkin merupakan konsili pertama yang secara eksplisit menerima kanon pertama yang meliputi kitab-kitab yang tidak terdapat dalam Alkitab Ibrani; konsili-konsili tersebut berada di bawah pengaruh yang cukup besar dari Agustinus, yang menganggap seolah-olah kanon telah ditutup sejak saat itu.[37] Pada abad ke-16, para reformis Protestan berpihak pada Hieronimus; dan meskipun sebagian besar Alkitab Protestan saat ini hanya memuat kitab-kitab Perjanjian Lama yang terdapat dalam Alkitab Yahudi, pengurutan kitab-kitabnya mengikuti Alkitab Yunani.[38]
Roma kemudian secara resmi menetapkan suatu kanon, yaitu Kanon Trente, yang mana dianggap mengikuti hasil dari konsili-konsilinya Agustinus[39] atau Konsili Roma,[40][41] dan menyertakan sebagian besar, namun tidak semua, kitab dari Septuaginta (3 Ezra dan 3–4 Makabe tidak dimasukkan).[42] Kalangan Anglikan, setelah Perang Saudara Inggris, mengambil suatu posisi kompromis yaitu dengan memulihkan kembali 39 Artikel dan mempertahankan kitab-kitab tambahan yang dikeluarkan oleh Pengakuan Iman Westminster, tetapi hanya untuk studi pribadi dan pembacaan di gereja; sedangkan kalangan Lutheran mempertahankannya untuk studi pribadi, dan dikelompokkan dalam suatu lampiran yang disebut sebagai Apokrifa Alkitab.[38]
Versi-versi lainnya
Versi Ibrani, Yunani, dan Latin dari Alkitab Ibrani merupakan versi-versi Perjanjian Lama yang paling dikenal baik, namun ada juga versi lainnya. Pada kurun waktu yang kurang lebih sama dengan proses pembuatan Septuaginta, berbagai terjemahan sedang dibuat ke dalam bahasa Aram, bahasa kaum Yahudi yang tinggal di Palestina dan Timur Dekat, serta kemungkinan besar merupakan bahasa yang digunakan Yesus. Terjemahan-terjemahan ini disebut Targum bahasa Aram, dari sebuah kata yang berarti "terjemahan", dan digunakan untuk membantu jemaat Yahudi agar dapat memahami kitab suci mereka.[43]
Untuk umat Kristen Aram, ada suatu terjemahan dalam bahasa Suryani (Suriah) dari Alkitab Ibrani yang disebut Pesyita; selain itu ada juga versi-versi dalam bahasa Koptik (bahasa sehari-hari di Mesir pada abad-abad awal Kekristenan, turunan dari bahasa Mesir kuno), bahasa Ethiopik (untuk digunakan dalam gereja Ethiopia, salah satu gereja Kristen tertua), bahasa Armenia (Armenia merupakan yang pertama mengadopsi Kekristenan sebagai agama resminya), dan bahasa Arab.[43]
Kekristenan didasarkan pada klaim bahwa Yesus dalam sejarah juga adalah Kristus, sebagaimana diungkapkan dalam Pengakuan Petrus. Klaim ini pada akhirnya didasarkan pada pemahaman kaum Yahudi akan makna istilah Ibrani dari mesias, yang mana, sama seperti istilah Yunani dari "Kristus", artinya "yang diurapi". Dalam Kitab-kitab Suci Ibrani, hal tersebut menggambarkan seorang raja yang diurapi dengan minyak saat ia naik takhta: ia menjadi "Yang Diurapi TUHAN". Pada zaman Yesus, beberapa kalangan Yahudi berharap bahwa seorang keturunan Daud berdasarkan darah dan daging (sang "Anak Daud") akan datang untuk mendirikan suatu kerajaan Yahudi yang nyata di Yerusalem, bukan di provinsi Romawi.[44]
Kalangan lainnya menekankan sang Anak Manusia, seorang sosok yang jelas dari dunia lain yang akan menampakkan diri sebagai seorang hakim pada akhir zaman; dan beberapa kalangan menyelaraskan keduanya dengan mengharapkan suatu kerajaan mesianik duniawi yang akan berlangsung selama satu periode dan diikuti dengan era dunia yang lain atau dunia yang akan datang. Beberapa kalangan berpikir bahwa Mesias telah hadir, tetapi belum dikenali karena dosa-dosa Israel; beberapa lainnya berpikir bahwa Mesias akan diumumkan oleh seorang pembuka jalan atau pendahulu, barangkali Elia (sebagaiman dijanjikan oleh nabi Maleakhi, yang mana kitabnya sekarang mengakhiri Perjanjian Lama dan mendahului laporan Injil Markus tentang Yohanes Pembaptis). Tidak ada satu pun memprediksi Mesias yang menderita dan wafat bagi dosa-dosa semua orang.[44] Cerita wafatnya Yesus oleh karena itu melibatkan suatu pergeseran yang mendasar dalam makna dari tradisi Perjanjian Lama.[45]
Istilah "Perjanjian Lama" mencerminkan pemahaman Kekristenan tentang dirinya sebagai penggenapan nubuat Yeremia tentang suatu Perjanjian Baru untuk menggantikan perjanjian yang ada antara Allah dan Israel (Yeremia 31:31).[1] Bagaimanapun penekanannya telah bergeser dari pemahaman Yudaisme mengenai perjanjian sebagai suatu perjanjian abadi antara Allah dengan bangsa Israel menjadi suatu perjanjian antara Allah dengan semua orang di "dalam Kristus".[46]
^Umumnya karena turunan dari transliterasi nama-nama yang digunakan dalam Vulgata Latin dalam hal Katolikisme, dan dari transliterasi Septuaginta Yunani dalam hal Ortodoksi (karena berbeda dengan turunan terjemahan, bukannya transliterasi, dari judul-judul dalam bahasa Ibrani) seperti misalnya Eklesiastikus (Ecclesiasticus, DRC) bukannya Sirakh (Sirach, LXX) atau Ben Sira (Ibrani), Paralipomenon (Yunani) bukannya Tawarikh (Chronicles), Sophonias bukannya Zefanya (Zephaniah), Henoch bukannya Henokh (Enoch), dan lain-lain.
^39 Artikel dasar dari Anglikanisme, dalam Artikel VI, menegaskan bahwa kitab-kitab yang dalam perdebatan ini tidak digunakan "untuk menetapkan doktrin apapun", tetapi "dibaca sebagai teladan dalam hidup". Meskipun apokrifa Alkitab masih digunakan dalam Liturgi Anglikan,[8] kecenderungannya saat ini adalah tidak mencetak apokrifa Perjanjian Lama dalam edisi-edisi Alkitab yang digunakan kalangan Anglikan.
^ 24 kitab Alkitab Ibrani adalah sama dengan 39 kitab Perjanjian Lama Protestan, hanya saja pembagian dan pengurutannya berbeda: kitab Nabi-nabi Kecil terbagi menjadi 12 kitab di dalam Alkitab Kristen, dan dalam Alkitab Ibrani berupa satu kitab yang disebut "Kedua Belas". Demikian pula Alkitab Kristen membagi Kitab Raja-raja menjadi empat kitab, baik 1–2 Samuel dan 1–2 Raja-raja ataupun 1–4 Raja-raja, sedangkan Alkitab Yahudi membaginya dalam dua kitab. Kaum Yahudi juga menetapkan 1–2 Tawarikh/Paralipomenon sebagai satu kitab. Ezra dan Nehemiah juga digabungkan di dalam Alkitab Ibrani, sebagaimana dalam banyak Alkitab Ortodoks, bukan membaginya menjadi dua kitab seperti pada tradisi Katolik dan Protestan.
^ abcdKitab 1–2 Samuel dan 1–2 Raja-raja disebut 1–4 Raja-raja dalam tradisi Katolik sebelum Reformasi.
^ abcdefghiNama-nama dalam tanda kurung merupakan nama-nama dalam Septuaginta dan juga sering kali digunakan oleh umat Kristen Ortodoks.
^ abBeberapa Gereja Ortodoks Timur mengikuti Alkitab Ibrani dengan mengganggap kitab-kitab Ezra dan Nehemia sebagai satu kitab.
^ abcdefghijDalam Alkitab TBDeuterokanonika oleh LAI-LBI, kitab-kitab ini tidak dimasukkan dalam Perjanjian Lama tetapi ditempatkan pada bagian khusus "Deuterokanonika" di antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
^ abDalam Alkitab Ortodoks dan Katolik, Kitab Ester memuat Tambahan-tambahan pada Kitab Ester,[i] yaitu 103 ayat tambahan yang diterjemahkan dari Septuaginta, yang tidak terdapat dalam naskah sumber Ibrani.
^ abKitab Yesus bin Sirakh dikenal juga dengan nama Kitab Sirakh, Kitab Putra Sirakh, Kitab Kebijaksanaan Sirakh, atau Kitab Ekleastikus
^Dalam Alkitab Katolik, Kitab Barukh memuat pasal keenam yang disebut Surat Nabi Yeremia.[i]
^ abAlkitab Ortodoks Timur memisahkan Kitab Barukh dengan Surat Nabi Yeremia.
^Mayoritas menganggapnya berasal dari bahasa Yunani, sedangkan ada kalangan minoritas yang menganggapnya dari bahasa Ibrani; lihat Surat Nabi Yeremia untuk informasi selengkapnya.
^(Inggris) Philip R. Davies in The Canon Debate, page 50: "With many other scholars, I conclude that the fixing of a canonical list was almost certainly the achievement of the Hasmonean dynasty."
^(Inggris) McDonald & Sanders, The Canon Debate, 2002, page 5, cited are Neusner's Judaism and Christianity in the Age of Constantine, pages 128–145, and Midrash in Context: Exegesis in Formative Judaism, pages 1–22.
^(Inggris)The Apocrypha, Bridge of the Testaments(PDF), Orthodox Anglican, diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 2009-02-05, diakses tanggal 2015-11-30, Two of the hymns used in the American Prayer Book office of Morning Prayer, the Benedictus es and Benedicite, are taken from the Apocrypha. One of the offertory sentences in Holy Communion comes from an apocryphal book (Tob. 4: 8–9). Lessons from the Apocrypha are regularly appointed to be read in the daily, Sunday, and special services of Morning and Evening Prayer. There are altogether 111 such lessons in the latest revised American Prayer Book Lectionary [Books used are: II Esdras, Tobit, Wisdom, Ecclesiasticus, Baruch, Three Holy Children, and I Maccabees.]
^The Canon Debate, pp. 414–15, for the entire paragraph
^ Herbermann, Charles, ed. (1913). "Book of Judith". Catholic Encyclopedia. New York: Robert Appleton Company. Canonicity: "..."the Synod of Nicaea is said to have accounted it as Sacred Scripture" (Praef. in Lib.). It is true that no such declaration is to be found in the Canons of Nicaea, and it is uncertain whether St. Jerome is referring to the use made of the book in the discussions of the council, or whether he was misled by some spurious canons attributed to that council".
^(Inggris) Rebenich, S., Jerome (Routledge, 2013), p. 58. ISBN 9781134638444
^(Inggris) Everett Ferguson, "Factors leading to the Selection and Closure of the New Testament Canon," in The Canon Debate. eds. L. M. McDonald & J. A. Sanders (Hendrickson, 2002) p. 320; F. F. Bruce, The Canon of Scripture (Intervarsity Press, 1988) p. 230; cf. Augustine, De Civitate Dei 22.8
von Rad, Gerhard (1982–1984), Theologie des Alten Testaments (dalam bahasa German), Band 1–2, Munich: AuflageParameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) .
Hill, Andrew; Walton, John (2000), A Survey of the Old Testament (edisi ke-2nd), Grand Rapids: Zondervan, ISBN0-310-22903-0.
Kuntz, John Kenneth (1974), The People of Ancient Israel: an introduction to Old Testament Literature, History, and Thought, Harper & Row, ISBN0-06-043822-3.
Lancaster, D Thomas (2005), Restoration: Returning the Torah of God to the Disciples of Jesus, Littleton \ publisher = First Fruits of ZionPemeliharaan CS1: Tanpa pipa (link) .
Papadaki-Oekland, Stella, Byzantine Illuminated Manuscripts of the Book of Job, ISBN978-2-503-53232-5.
Rouvière, Jean-Marc (2006), Brèves méditations sur la Création du monde (dalam bahasa French), Paris: L'HarmattanParameter |trans_title= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link) .
Sprinkle, Joseph ‘Joe’ M (2006), Biblical Law and Its Relevance: A Christian Understanding and Ethical Application for Today of the Mosaic Regulations(clothbound)Parameter |format= membutuhkan |url= (bantuan), Lanham, MD: University Press of America, ISBN0-7618-3371-4 and ISBN 0-7618-3372-2 (paperback).
Pranala luar
"The Old Testament Canon", Scripture & tradition, Church Fathers, diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-05-17, diakses tanggal 2015-11-30.
Bible gateway. Full texts of the Old (and New) Testaments including the full Roman and Orthodox Catholic canons.
"Old Testament", Écritures, La feuille d’Olivier, diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-12-07, diakses tanggal 2015-11-30. Protestant Old Testament on a single page.
Census-designated place in Florida, United StatesHobe Sound, FloridaCensus-designated placeBanyan trees on Hobe Sound Beach in Jupiter IslandLocation in Martin County and the state of FloridaShow Hobe SoundShow FloridaShow the United StatesCoordinates: 27°04′N 80°08′W / 27.067°N 80.133°W / 27.067; -80.133Country United StatesState FloridaCounty MartinArea[1] • Total7.72 sq mi (20.00 km2) • Land7.11...
Durmitor Lovćen Rumija Maglić Pivska Planina Orjen Bijela Gora Bjelasica Accursed Mountains Hajla Komovi Ostroška greda Sinjajevina Vrmac Zla Kolata Bobotov Kuk This is a list of mountains in Montenegro. List of mountains Bijela gora Bioč Bjelasica Bolj Bogićevica Crna planina Durmitor Golija Gradina Hajla Ključ Komovi Kovač Lisa Lisac Lovćen Lola Lukavica Lebršnik Ljubišnja Maganik Maglić Mokra Gora Mokra planina Možura Njegoš Ostroška Greda Obzir Orjen Prekornica Pivska planin...
Wappen Deutschlandkarte 54.195089.092747Koordinaten: 54° 12′ N, 9° 6′ O Basisdaten Bundesland: Schleswig-Holstein Kreis: Dithmarschen Höhe: 7 m ü. NHN Fläche: 31,97 km2 Einwohner: 22.114 (31. Dez. 2022)[1] Bevölkerungsdichte: 692 Einwohner je km2 Postleitzahl: 25746 Vorwahl: 0481 Kfz-Kennzeichen: HEI, MED Gemeindeschlüssel: 01 0 51 044 LOCODE: DE HDE Adresse der Stadtverwaltung: Postelweg 1 25746 Heid...
Radio del Pueblo Localización Tte. Gral. Juan Domingo Perón 1615, Buenos Aires, ArgentinaFrecuencia Área Metropolitana de Buenos Aires: 830 AMPrimera emisión 4 de agosto de 1997 (26 años)Idioma EspañolFrecuencias anteriores Área Metropolitana de Buenos Aires: 750 AM[1][2]Propietario AM Del Pueblo S.R.L.Estaciones hermanas Radio Show AM 1130Sitio web radiodelpueblo.com.ar[editar datos en Wikidata] Radio del Pueblo es una estación de radio argentina qu...
الحاخامية الكبرى في إسرائيلالتاريخالتأسيس 1921 الإطارالنوع منصب منطقة الاختصاص إسرائيل المقر الرئيسي القدس البلد إسرائيل التنظيمموقع الويب rabanut.gov.il الإحداثيات 31°47′27″N 35°11′52″E / 31.790769°N 35.197857°E / 31.790769; 35.197857 تعديل - تعديل مصدري - تعديل ويكي بيانات الحاخامية ال
Schlacht um Shanghai Japanische Truppen im brennenden Shanghai Datum 28. Januar bis 5. Mai 1932 Ort Shanghai, Republik China Ausgang Waffenstillstand vereinbart Konfliktparteien China Republik 1928 China Japanisches Kaiserreich Japan Befehlshaber China Republik 1928 Jiang GuangnaiChina Republik 1928 Cai TingkaiChina Republik 1928 Zhang Zhizhong Japanisches Kaiserreich Shiozawa KōichiJapanisches Kaiserreich Nomura KichisaburōJapanisches Kaiserreich Ueda KenkichiJapanisches Kaiserre...
Brief period of restored Spanish rule over New Spain during the region's wars of independence In the struggle for the independence of Spanish America, the Reconquista refers to the period of Colombian and Chilean history, following the defeat of Napoleon in 1814, during which royalist armies were able to gain the upper hand in the Spanish American wars of independence. The term used in the past century by some Colombian and Chilean historians makes an analogy to the medieval Reconquista, in w...
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini.Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala.Tag ini diberikan pada November 2022. A.R.C.H.I.E.Sutradara Robin Dunne Produser Shayne Putzlocher Glenn Paradis Sara Shaak Ditulis oleh Robin Dunne PemeranMichael J. FoxTanggal rilis 19 April 2016 (2016-04-19) (DVD)[1] Negara Amerika Serikat Kanada Bahasa Inggris A.R.C.H...
Ike EdwinStaf Ahli Sosial Politik KapolriMasa jabatan4 Januari 2017 – 8 November 2019PendahuluIza FadriPenggantiNico AfintaPerdana Menteri Kepaksian PernongMasa jabatan19 Mei 1989 – sekarang Informasi pribadiLahir10 Desember 1961 (umur 61)JakartaSuami/istriAida SofinaHubunganBrigjen. Pol. (Purn.) Edward Syah Pernong (Kakak sepupu)AnakMuhammad Gusti SaibatinGusti Ayu Puan AzizahOrang tuaMayor Pnb (Purn.) M. Bunyamin (ayah)R.A. Maslena Dewi (ibu)Alma materAkademi Kepo...
Sinode Keuskupan Kraków pada 1643, dipimpin oleh Uskup Piotr Gembicki Sinode menurut sejarah adalah sidang majelis Gereja yang lazimnya diselenggarakan untuk memutuskan perkara doktrin, tadbir, atau pengajuan permohonan resmi. Pada zaman modern, kata ini sering kali digunakan sebagai sebutan bagi badan pengurus Gereja tertentu, bersidang maupun tidak bersidang. Adakalanya kata ini juga digunakan sebagai sebutan bagi Gereja yang dipimpin oleh suatu sinode. Kata sinode[1] berasal dari ...
2014 live album by LCD SoundsystemThe Long Goodbye: LCD Soundsystem Live at Madison Square GardenLive album by LCD SoundsystemReleasedApril 19, 2014 (2014-04-19)RecordedApril 2, 2011VenueMadison Square Garden (Manhattan, New York)Genre Dance-punk electronic rock electronica alternative dance post-punk revival indie rock progressive rock disco funk Length188:00Label DFA Warner Bros. Parlophone ProducerJames MurphyLCD Soundsystem chronology London Sessions(2010) The Long ...
1973 studio album by MinaFrutta e verduraStudio album by MinaReleasedOctober 1973Recordedat PDU studios in Lugano; La Basilica Studios and Fonorama Studios in MilanLength39:36LabelPDUProducerPino PrestiDario Baldan BemboNatale MassaraMina chronology Del mio meglio n. 2(1973) Frutta e verdura(1973) Amanti di valore(1973) Frutta e verdura is an album by Italian singer Mina, distributed back to back with the album Amanti di valore. The whole album was arranged by Pino Presti except for N...
1958 single by Stonewall JacksonLife to GoSingle by Stonewall JacksonReleased1958GenreCountryLength2:28LabelColumbiaSongwriter(s)George Jones Life to Go is a country music song written by George Jones, performed by Stonewall Jackson, and released in 1958 on the Columbia label (catalog no. 4–41257). The lyrics are told from the point of view of a man who has served 18 years in prison and still has life to go. The song recounts the incident in which he stabbed and killed an old friend in an a...
British singer-songwriter (born 1968) David GrayGray performing in Redmond, Washington on 9 December 2010Background informationBirth nameDavid Peter GrayBorn (1968-06-13) 13 June 1968 (age 55)Sale, Cheshire, EnglandGenresRockalternative rockfolk rockfolktronicaOccupationsMusiciansongwriterproducerInstrumentsVocalsguitarpianokeyboardsharmonicaYears active1992–presentLabels Hut IHT Polydor MapleMusic Recordings (Canada) Kobalt[1] Websitedavidgray.comMusical artist David Peter Gra...
Cricket and hockey club based in Colombo, Sri Lanka Burgher Recreation ClubOne Day nameBurgher Recreation ClubPersonnelCaptainHashen RamanayakeCoachReza TahirTeam informationColoursMaroon [1]Founded1896Home groundHavelock ParkHistoryPremier Trophy wins1Premier Limited Overs Tournament winsnilInter-Provincial Twenty20 winsnilOfficial websitewww.brcclub.net Burgher Recreation Club is a first-class cricket and hockey club based in Colombo, Sri Lanka. History The club...
Sailing at the Olympics Women's RS:X[1]at the Games of the XXIX OlympiadLine drawing of the RS-XVenueQingdao International Sailing CentreDatesFirst race: 11 August 2008 (2008-08-11)Last race: 20 August 2008 (2008-08-20)Competitors27 from 27 nationsMedalists Yin Jian China Alessandra Sensini Italy Bryony Shaw Great Britain2012 → Sailing at the2008 Summer OlympicsRS:XmenwomenLaser RadialwomenLasermenFinnopen470menwomen...