Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Perlengkapan senjata Allah

Perlengkapan senjata Allah (bahasa Inggris: Armor of God or Armour of God) adalah istilah yang diambil dari ayat Alkitab Kristen bagian Perjanjian Baru, yaitu Efesus 6:11: "Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis." (Terjemahan Baru).[1] Merupakan suatu kiasan (metafora) perlengkapan senjata fisik yang dipakai oleh tentara Allah dalam peperangan rohani dengan Iblis, atau suatu kesalehan yang penuh kewaspadaan secara umum yang dikaruniakan oleh Allah, seperti tertulis dalam Roma 13:12: "Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!"[2]

Perlengkapan senjata Allah yang lengkap mengutip sejumlah aspek kepercayaan, yaitu: kebenaran, kesalehan, persiapan Injil perdamaian, iman, keselamatan, Firman Allah dan doa. Persenjataan yang tersedia bagi orang beriman adalah dari Allah sendiri (Yesaya 59:16–19) karena Ia adalah Prajurit Ilahi.

Catatan Alkitab

Jendela kenangan pada Royal Military College of Canada menggambarkan Sir Lancelot dengan teks "whole Armour of God" ("seluruh perlengkapan senjata Allah").

Kutipan dari surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Efesus adalah sebagai berikut:

Jadi berdirilah tegap,
berikatpinggangkan kebenaran,
berbajuzirahkan keadilan,
kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
terimalah ketopong keselamatan dan
pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan.
Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus.[3]

Bagian-bagian perlengkapan senjata

Perikop Alkitab dalam Efesus 6 menyebutkan bagian-bagian perlengkapan senjata yaitu: ketopong, perisai, ikat pinggang, kasut, pedang, dan bajuzirah. Senjata ketujuh adalah doa. Masing-masing bagian ini diikuti oleh deskripsi makna yang dilambangkannya.[4]

Lihat pula

Referensi

Pustaka tambahan

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya