Permaisuri Yuan (元皇后, nama pribadi tidak diketahui) merupakan seorang permaisuri dari Dinasti Qi Utara, Tiongkok, dikenal setengah resminya sebagai Permaisuri Shuncheng (順成皇后) (karena ia tinggal di Istana Shuncheng). Suaminya adalah Kaisar Xiaozhao (Gao Yan).
Ayahnya Yuan Man (元蠻) adalah seorang pejabat pada masa terdahulu Wei Timur sebagai seorang anggota klan kerajaannya, dan terus bekerja melayani pemerintahan Qi Utara sebagai pejabat tingkat menengah. Salah satu pamannya, Yuan Cha, adalah seorang bupati dari Wei Utara sebelum divisinya ke Wei Timur dan Wei Barat. Ia menikah dengan Gao Yan ketika atau sebelum ia adalah Pangeran Changshan dibawah pemerintahan saudaranya Kaisar Wenxuan, kaisar pertama Qi Utara, dan ia menyandang gelar Puteri Changshan. Ia melahirkan seorang putra, Gao Bainian. Pada tahun 559, ketika Kaisar Wenxuan memerintahkan seorang jenderal untuk mengeksekusi anggota-anggota Wei Utara klan kerajaan Yuan, Yuan Man dan rumah tangganya adalah salah satu dari beebrapa rumah tangga yang diampuni, atas perantara Gao Yan. Kaisar Wenxuan memberikan rumah tangga Yuan Man nama keluarga yang baru, Buliugu (步六孤), namun Yuan Man dan Permaisuri Yuan tampak mengabaikan nama tersebut begitu Kaisar Wenxuan wafat kemudian pada tahun itu.
Kaisar Wenxuan digantikan oleh putranya Kaisar Wenxuan. Pada tahun 560, Perdana Menteri Yang Yin, curiga akan otoritas bahwa Gao Yan dan saudaranya Gao Dan Pangeran Changguang memegang paman-paman kaisar, mencoba untuk melucuti kekuasaan mereka. Sebaliknya, Gao Yan dan Gao Dan memasang perangkap untuk Yang dan pengikutnya, menangkap dan kemudian mengeksekusi mereka. Gao Yan mengambil alih kendali pemerintahan kerajaan dan, kemudian pada tahun itu, ibunya Janda Permaisuri Agung Lou Zhaojun mengeluarkan sebuah dekret menggulingkan Kaisar Fei dan menjadikan Gao Yan kaisar (sebagai Kaisar Xiaozhao).
Kaisar Xiaozhao menjadikan Puteri Yuan sebagai Permaisuri dan menjadikan putranya Gao Bainian putra mahkota. Pada musim gugur tahun 561, ketika berburu di dekat ibu kota kedua Jinyang (晉陽, modernnya Taiyuan, Shanxi), Kaisar Xiaozhao jatuh dari kudanya dan menderita cedera berat. Percaya bahwa ia hampir mati namun menganggap bahwa Gao Bainian masih terlalu muda untuk menjadi raja, pada usia 5 tahun, mengeluarkan sebuah dekret memberikan tahta kepada Gao Dan. Ia wafat pada hari yang sama, dan Gao Dan naik tahta sebagai Kaisar Wucheng.
Permaisuri Yu menemani kereta upacara pemakaman Kaisar Xiaozhao ke ibu kota Yecheng (鄴城, modernnya Handan, Hebei). Kaisar Wucheng mendengar isu bahwa permaisuri memiliki obat-obatan bernilai tinggi, dan ia mengirim seorang kasim untuk meminta benda-benda tersebut darinya. Ia mungkin tidak dapat atau tidak memberikan benda itu kepada mereka, dan Kaisar Wucheng membuat para kasim mempermalukannya. Sebagai saudari iparnya, bukan ibu, ia tidak menghormatinya sebagai janda permaisuri, namun hanya mengacunya sebagai Permaisuri Xiaozhao dan menempatkannya di istana tambahan, Istana Shuncheng (順成宮). Ia menjadikan putranya Gao Bainian, mantan putra mahkota, Pangeran Leling.
Pada tahun 564, dengan tanda-tanda astrologi yang menunjukkan rejeki buruk pada kaisar, Kaisar Wucheng ingin membelokkan kesialan itu pada Gao Bainian, dan ia membuat Gao Bainian babak belur dan memenggalnya. Setelah kematian Gao Bainian, Kaisar Wucheng menyimpan Permaisuri Yuan dibawah pengawasan ketat, dan ia tidak dapat berkomunikasi dengan ayahnya. Setelah satu kecelakaan, ketika ia ditemukan memiliki surat-surat dari ayahnya dan saudara meskipun ia diawasi, ayahnya Yuan Man dipecat dari kantornya namun ia tidak dibunuh.
Pada tahun 577, Qi utara jatuh ke tangan saingannya Zhou Utara. Ia bersama dengan anggota-anggota klan Gao lainnya, pindah ke ibu kota Zhou Utara Chang'an, dan ia tinggal di istana Zhou Utara setelah kemudian memberantas anggota-anggota klan Gao oleh Kaisar Wu dari Zhou Utara. Setelah Yang Jian menjadi bupati Zhou Utara pada tahun 580, ia mengizinkannya untuk kembali ke bekas wilayah Qi Utara. Tidak diketahui kegiatan selanjutnya atau tanggal kematiannya.