Prinsip Konstitusi 1908 (Hanzi sederhana: 钦定宪法大纲; Hanzi tradisional: 欽定憲法大綱; Pinyin: Qīndìng Xiànfǎ Dàgāng), sering juga disebut Garis Besar Konstitusi Kekaisaran,[2] atau Garis Besar Konstitusi, disusun oleh Kekaisaran,[3] adalah upaya dinasti Qing untuk mendirikan monarki konstitusional pada awal abad ke-20. Intinya adalah mendirikan monarki konstitusional, menegaskan dan mengakui hak dasar warga negara sambil memberlakukan beberapa batasan pada kekuasaan raja.[4]
Karena garis besar konstitusi ini tidak dirumuskan secara demokratis, tetapi diumumkan atas nama Kaisar Guangxu oleh Janda Permaisuri Cixi, maka dinamakan "Garis Besar Konstitusi Kekaisaran".[5]
Isi utama
Garis Besar Konstitusi Kekaisaran ini didasarkan pada "Konstitusi Kekaisaran Jepang", terdiri dari 23 artikel, termasuk teks soal "Kekuasaan Raja" (君上大权) dan addendum mengenai "Hak dan Kewajiban" (臣民权利义务).[6]
Dampak dan evaluasi
Meskipun Garis Besar Konstitusi Kekaisaran mencontoh Konstitusi Meiji Jepang,[7] bagaimanapun juga ini merupakan dokumen konstitusional pertama dalam sejarah Tiongkok.[8]