PUSYANDI adalah Pusat Layanan Disiplin Ilmu yang dikembangkan pertama kali pada tahun 1990an oleh UKKP (Unit Koodinasi Kegiatan Perpustakaan) - Dirjen Pendidikan Perguruan Tinggi (DIKTI) di 8 perpustakaan universitas negeri yaitu UPT Perpustakaan Universitas Indonesia, UPT Perpustakaan Universitas Gajah Mada, UPT Perpustakaan Universitas Airlangga, UPT Perpustakaan IPB, UPT Perpustakaan ITB, UPT Perpustakaan ITS, UPT Perpustakaan IKIP Bandung, dan UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta.[1]
Sebagai perpustakaan model pada tahun-tahun tersebut, Pusat Layanan Disiplin Ilmu ini terdiri dari
FH UI bidang Hukum,
FK UNAIR bidang Kedokteran,
FIK UI bidang Ilmu Komputer,
FE UGM bidang Ekonomi dan FMIPA UGM bidang Science
IPB bidang Pertanian,
ITB dan ITS bidang Teknologi, dan
ISI Yogyakarta bidang Seni,[2] yang terhubung lewat jaringan UNI-Net.
Jaringan Uni-Net (Jaringan komputer UNIversitas-universitas di Indonesia) atau Pusyandi-Net merupakan jaringan katalog data perpustakaan yang pertama dirintis di Indonesia yang menghubungkan lima pusat data di Jakarta, Bogor, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya yang dapat diakses oleh 43 perpustakaan perguruan tinggi negeri di seluruh wilayah Nusantara. Dengan pendanaan dari Departemen Pendidikan (UKKP), proyek otomasi perpustakaan pertama ini dikembangkan oleh tim dengan anggota yang terdiri di antara nya:Hary Gunarto (Universitas Gadjah Mada), Murianti Pranowo (UPT Perpustakaan UGM), Janti Sudjana (UPT Perpustakaan IPB), Lily Roesma (UPT Perpustakaan UI), Parlinah Moedjono (UPT Perpustakaan Unair), dll. Sistem katalog yang terhubung pada UNI-Net ini menggunakan format IndoMARC yang merupakan pengembangan dari standar katalog US-MARC dan AACR tingkat dua.
[3]
Rujukan
Pranala luar