Qt adalah sebuah toolkit untuk pengembangan aplikasi grafis yang bersifat lintas-platform.
Qt dikenal sebagai fondasi penyusun KDE, sebuah lingkungan grafis yang populer di Linux.
Qt dibuat oleh perusahaan Norwegia bernama Trolltech.
Mengikut pengembang-pengembang Qt di Trolltech, Qt diucapkan seperti kata bahasa Inggris "cute".
Qt menyediakan dukungan terhadap internasionalisasi, akses ke basis data, XML, dan penanganan berkas.
Terdapat empat edisi Qt untuk masing-masing platform, yakni:
- Qt Console — edisi untuk aplikasi non-GUI.
- Qt Desktop Light — edisi minimum GUI, tidak mendukung fungsi-fungsi jaringan dan basis data.
- Qt Desktop — edisi lengkap.
- Qt Open Source Edition — edisi lengkap yang bersifat open-source.
Tiga edisi yang pertama adalah berpemilik dan dirilis dengan lisensi komersial. Edisi open-source dirilis
dengan lisensi GPL, dengan demikian aplikasi yang dibuat dengan edisi ini harus menggunakan lisensi
GPL atau lisensi lain yang kompatibel. Semua edisi dapat digunakan dengan kompilator GNU C++.
Edisi komersial untuk Windows juga mendukung Microsoft Visual Studio.
Lisensi
Trolltech menggunakan skema dual-license untuk Qt, yaitu lisensi GPL dan lisensi komersial.
Qt dengan lisensi GPL hanya dapat digunakan untuk mengembangkan aplikasi open-source yang dirilis dengan lisensi
GPL atau yang kompatibel. Contoh penggunaan Qt GPL yang paling umum adalah KDE, lingkungan grafis yang
populer di Linux.
Untuk mengembangkan aplikasi yang bukan open-source, dibutuhkan lisensi komersial dari Trolltech
[1].
Perkembangan Qt
Haavard Nord dan Eirik Chambe-Eng (pengembang awal Qt, sekarang menjabat sebagai CEO dan President Trolltech) memulai pengembangan "Qt" pada tahun 1991, tiga tahun sebelum membentuk perusahaan yang bernama Quasar Technologies yang kemudian berganti nama dua kali, Troll Tech dan akhirnya Trolltech.
Toolkit tersebut dinamakan Qt karena aksara Q terlihat cantik karena font Emacs yang digunakan Haavard, sedangkan huruf diilhami dari Xt (X toolkit).
Kontroversi merebak pada tahun 1998 tatkala KDE semakin meluas penggunaannya sebagai lingkungan grafis untuk sistem operasi Linux. Karena KDE menggunakan Qt/X11 sebagai fondasinya, banyak pihak dari kubu gerakan open source dan free software movements menjadi khawatir bahwa nantinya bagian penting dari sistem operasi ini akan berada di bawah kendali komersial.
Trolltech kemudian menggunakan Q Public License (QPL) sebagai lisensi. QPL memenuhi kaidah lisensi free software tetapi oleh FSF dianggap tidak kompatible dengan GPL. Sebuah langkah kompromis diambil oleh tim KDE dan Trolltech dengan KDE Free Qt Foundation yang akan menjamin bahwa jika Trolltech menghentikan pengembangan Qt/X11, maka versi terakhir dari Qt/X11 akan dirilis menggunakan lisensi BSD (yang lebih tidak mengikat dibandingkan GPL).
Pada bulan September 2000, Trolltech merilis Qt/X11 2.2 dengan lisensi GPL. Versi-versi Qt/X11 selanjutnya juga menggunakan lisensi ini.
Sejak Juni 2005, Trolltech juga merilis Qt/Windows 4 dengan lisensi GPL.
Referensi
Pranala luar