Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Reaksi dehidrasi

Reaksi dehidrasi dalam ilmu kimia biasanya didefinisikan sebagai reaksi yang melibatkan pelepasan air dari molekul yang bereaksi. Reaksi dehidrasi merupakan subset dari reaksi eliminasi. Karena gugus hidroksil (-OH) adalah gugus lepas yang buruk, pemberian katalis asam Brønsted sering kali membantu protonasi gugus hidroksil, menjadikannya gugus lepas yang baik, -OH2+.

Reaksi dehidrasi

Reaksi dehidrasi
Reaksi Persamaan reaksi
Konversi alkohol menjadi eter 2 R-OH → R-O-R + H2O
Konversi alkohol menjadi alkena R-CH2-CHOH-R → R-CH=CH-R + H2O contohnya pada konversi gliserol menjadi akrolein:[1]
Reaksi elimination gliserol menjadi akrolein

atau dehidrasi 2-metil-1-sikloheksanol menjadi (utamanya) 1-metilsikloheksena [2]

Dehidrasi 1-metil-2-sikloheksanol
Konversi asam karboksilat menjadi anhidrida asam 2 RCOOH → (RCO)2O + H2O
Konversi amida menjadi nitril RCONH2 → R-CN + H2O
Penataan ulang benzena dienol Penataan ulang benzena dienol[3][4]

Beberapa reaksi dehidrasi berjalan dengan cukup rumit. Sebagai contoh, reaksi gula dengan asam sulfat pekat[5] membentuk karbon melibatkan pembentukan ikatan karbon-karbon.[6] Reaksi didorong oleh kondisi yang sangat eksotermis karena asam sulfat bereaksi dengan air, menghasilkan uap mengandung asam sulfat yang berbahaya, karenanya eksperimen sebaiknya hanya dilakukan di lemari asam atau ruangan yang berventilasi baik.

Reaksi dehidrasi adalah reaksi kimia antara dua senyawa yang salah satu produknya adalah air. Misalnya, dua monomer dapat bereaksi di mana hidrogen (H) dari satu monomer berikatan dengan gugus hidroksil (OH) dari monomer lainnya untuk membentuk dimer dan molekul air (H2O). Gugus hidroksil adalah gugus lepas yang buruk, sehingga katalis asam Bronsted dapat digunakan untuk membantu memprotonasi hidroksil untuk membentuk -OH2+. Reaksi sebaliknya, di mana air bergabung dengan gugus hidroksil, disebut hidrolisis atau reaksi hidrasi.

Bahan kimia yang umum digunakan sebagai agen dehidrasi meliputi asam fosfat pekat, asam sulfat pekat, keramik panas, dan aluminium oksida panas.

Reaksi dehidrasi sama dengan sintesis dehidrasi. Reaksi dehidrasi juga dapat dikenal sebagai reaksi kondensasi, tetapi lebih tepatnya, reaksi dehidrasi adalah jenis reaksi kondensasi yang spesifik.

Contoh Reaksi Dehidrasi

Reaksi yang menghasilkan anhidrida asam adalah reaksi dehidrasi. Misalnya asam asetat (CH3COOH) membentuk anhidrida asetat ((CH3CO)2O) dan air melalui reaksi dehidrasi

2 CH3COOH → (CH3CO)2O + H2O

Reaksi dehidrasi juga terlibat dalam produksi banyak polimer.

Contoh lain meliputi

Lihat pula

Referensi

  1. ^ H. Adkins; W. H. Hartung (1926). "Acrolein". Org. Synth. 6: 1. 
  2. ^ J. Brent Friesen; Robert Schretzman (2011). "Dehydration of 2-Methyl-1-cyclohexanol: New Findings from a Popular Undergraduate Laboratory Experiment". J. Chem. Educ. 88 (8): 1141–1147. doi:10.1021/ed900049b. 
  3. ^ H. Plieninger; Gunda Keilich (1956). "Die Dienol-Benzol-Umlagerung". Angew. Chem. 68 (19): 618–618. doi:10.1002/ange.19560681914. 
  4. ^ Margaret Jevnik Gentles; Jane B. Moss; Hershel L. Herzog; E. B. Hershberg (1958). "The Dienol-Benzene Rearrangement. Some Chemistry of 1,4-Androstadiene-3,17-dione". J. Am. Chem. Soc. 80 (14): 3702–3705. doi:10.1021/ja01547a058. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-27. Diakses tanggal 2008-06-29. 
  6. ^ [1]

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya