Richard "Dick" Bass (21 Desember 1929 – 26 Juli 2015) adalah seorang pengusaha, peternak dan pendaki gunung asal Amerika Serikat. Ia adalah pemilik Snowbird Ski Resort di Utah dan orang pertama yang mendaki "Tujuh Puncak", gunung-gunung tertinggi di setiap benua.
Dengan keberhasilannya dalam pendakian tahun 1985, ia menjadi orang tertua yang mencapai puncak Gunung Everest, pada usia 55 tahun.[1] Ia mendaki dengan David Breashears dan sherpa Nepal Ang Phurba, melampaui rekor yang dibuat pada bulan April tahun itu oleh pendaki Inggris Chris Bonington.[1][2] Rekor Bass bertahan sampai tahun 1993, ketika dipecahkan oleh Ramon Blanco yang berusia 60 tahun.[2]
Kehidupan awal
Pada usia 2 tahun, Dick pindah bersama keluarganya ke Texas. Ia mendaftar di Universitas Yale pada usia 16 tahun dan lulus pada tahun 1950 di bidang geologi. Setelah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Texas, Bass masuk angkatan laut selama 2 tahun di kapal induk USS Essex selama Perang Korea. Pada tahun 1953, ia kembali ke Texas untuk menjalankan bisnis minyak-gas dan peternakan keluarganya.[3]
Bisnis dan petualangan
Pada tahun 1971, Bass membuka Resor Ski Snowbird. Ia segera menjadi tokoh terkemuka dalam industri tersebut karena "keingintahuan yang menyeluruh, pembicaraan panjang tanpa henti, dan hiper-antusiasmenya".
Bersama dengan Frank Wells yang pernah menjadi pimpinan Walt Disney, Bass memikirkan tantangan petualangan mendaki titik tertinggi di setiap benua: Denali (Gunung McKinley), Amerika Utara; Aconcagua, Amerika Selatan; Gunung Elbrus, Eropa; Gunung Kilimanjaro, Afrika; Vinson, Antartika; Gunung Kosciusko, Australia; dan Gunung Everest, Asia.
Bass menjadi orang pertama yang mencapai tujuh puncak ini pada tahun 30 April 1985. Pada tanggal itu, ia juga memegang rekor sebagai orang tertua yang mendaki Gunung Everest. Rincian petualangannya dipaparkan dalam buku yang ditulisnya bersama orang lain, Seven Summits. Prestasinya tidak lepas dari kontroversi, karena salah satu tujuh puncak itu adalah pegunungan tertinggi di Australia dan bukan yang tertinggi di Oseania.
PacRim Coal, yang juga dimiliki oleh Dick Bass, sekarang sedang memproses menjamin keamanan dan izin federal untuk membangun pertambangan batu bara terbesar dalam sejarah Alaska, Chuitna Coal Project.
Lihat juga
Rujukan
Pranala luar