Romansa ke Masa Depan Dirilis 14 November 2019 (2019-11-14 ) Genre
Durasi 58 :45 Label Musik Bagus Produser
"Orang Biasa" Dirilis: 15 Maret 2019
"Kembali ke Awal" Dirilis: 26 Juli 2019
"Romansa ke Masa Depan" Dirilis: 3 Oktober 2019
"Selesai" Dirilis: 20 Juni 2020
Romansa ke Masa Depan merupakan album studio karya penyanyi dan penulis lagu Indonesia Glenn Fredly . Album ini dirilis pada 14 November 2019 melalui label rekaman Musik Bagus. Album ini merupakan album terakhir sebelum Glenn meninggal dunia pada 8 April 2020.[ 1] Album ini menampilkan penyanyi Ariel Tatum , Tantowi Yahya , Ivan Nestorman, paduan suara Basudara Choir dan rapper Yacko .[ 2] Album ini didukung oleh tiga lagu utama: "Orang Biasa", "Kembali ke Awal", dan "Romansa ke Masa Depan".
Album ini dinominasikan pada Anugerah Musik Indonesia 2020 dalam kategori Album Terbaik-Terbaik dan Album Pop Terbaik .[ 3]
Latar belakang
Album ini merupakan karya penuh pertama Glenn dalam sembilan tahun, sejak Lovevolution (2010). Alasan Glenn untuk membutuhkan waktu lama untuk menggarap album tersebut karena keterlibatannya sebagai produser film Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014), Filosofi Kopi (2015), Surat dari Praha (2016), serta Filosofi Kopi 2: Ben & Jody (2017).[ 4] [ 5]
Rilis
Bersama dengan perilisan album tersebut, Glenn menggelar showcase di M Bloc Space, Jakarta Selatan .[ 4]
Daftar lagu
Seluruh lagu ditulis oleh Glenn Fredly , kecuali yang tertanda.
1. "Romansa ke Masa Depan" Irwan Simanjuntak 4:51 2. "Coklat" (menampilkan Ariel Tatum ) 4:55 3. "Apa Kabarmu Nona?" 4:05 4. "Selesai" Andi Rianto 4:22 5. "Stasiun Bundaran HI" Simanjuntak 4:44 6. "Gara-Gara Kamu" Bimbim Rayendra Sunito 3:37 7. "Rona" 3:51 8. "Orang Biasa" Andre Dinuth 5:35 9. "Pulang Kampung" (menampilkan Tantowi Yahya ) Simanjuntak 4:16 10. "Kembali Ke Awal" Ifa Fachir 4:23 11. "Perempuanku" (menampilkan Yacko ) 4:05 12. "Generasi Antariksa" 3:40 13. "Kemanusiaan" (menampilkan Ivan Nestorman dan Basudara Choir) Taufik Darusman 4:58 14. "Evlogia (Outro)" 1:24 Durasi total: 58:45
Referensi