Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Segitiga Pertumbuhan Indonesia–Malaysia–Singapura

Sijori didirikan pada 1994 antara tiga negara, Indonesia, Malaysia dan Singapura, untuk memperkuat hubungan ekonomi di kawasan tersebut dan mengoptimalkan kepentingan antara tiga negara tersebut. Segitiga tersbeut dimulai sebagai Segitiga Pertumbuhan SIJORI pada 1989, yang meliputi Singapura, Johor (di Malaysia), dan sebuah bagian dari provinsi Kepulauan Riau (di Indonesia), khususnya Kepulauan Riau.[1]

Sijori adalah kawasan yang merujuk pada kerjasama dan pengembangan wilayah yang melibatkan tiga lokasi utama, yaitu Singapura, Johor (Malaysia), dan Kepulauan Riau (Indonesia). Istilah "Sijori" diambil dari singkatan tiga wilayah tersebut: SI (Singapura), JO (Johor), dan RI (Kepulauan Riau). Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi, pariwisata, pertukaran budaya dan pengembangan bersama di kawasan tersebut.

Segitiga Pertumbuhan Sijori, didirikan pada tahun 1990-an, merupakan inisiatif untuk meningkatkan kerjasama ekonomi dan integrasi di antara ketiga wilayah tersebut. Fokusnya adalah memperbaiki infrastruktur, transportasi, dan saluran komunikasi untuk meningkatkan perdagangan dan investasi. Letak geografis yang dekat dari ketiga wilayah ini membuatnya cocok untuk upaya kolaboratif guna mengoptimalkan potensi ekonominya.

Wilayah Sijori terletak secara strategis, dengan Singapura sebagai pusat keuangan global dan perdagangan utama di kawasan tersebut, Johor memiliki basis industri dan proyek pembagunan yang kuat, dan Kepulauan Riau memiliki kekayaan akan sumber daya alam dan beberapa pulau yang telah menjadi pusat kegiatan pariwisata seperti di pulau Batam dan di pulau Bintan. Kerjasama di kawasan ini berpotensi menciptakan zona ekonomi yang lebih dinamis.

Referensi

  1. ^ "Growth triangle". National Library Board. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-09-09. Diakses tanggal 2016-07-18. 
Kembali kehalaman sebelumnya