Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Serendipitas

Serendipitas atau kedilalahan adalah suatu penemuan pada hal yang tidak pernah dipikirkan sebelumnya.[1][2] Serendipitas adalah hal yang umum di sepanjang sejarah penemuan-penemuan produk ataupun ilmiah.[3] Serendipitas juga merupakan prinsip potensial dalam dunia daring digital yang dapat menyajikan berbagai informasi dari sudut pandang yang jamak, tidak hanya semata-mata menampilkan opini pengguna saja.

Etimologi

Penggunaan kata "serendipity" pertama kali tercatat dalam bahasa Inggris oleh Horace Walpole pada 28 Januari 1754. Dalam sebuah surat yang dia tulis kepada temannya Horace Mann, Walpole menjelaskan penemuan kebetulan lukisan Bianca Cappello karya Giorgio Vasari yang hilang[4] dalam suratnya dia merujuk pada sebuah dongeng Persia, Tiga Pangeran Serendip. Para pangeran, tulisnya dalam surat tersebut, "selalu membuat penemuan, secara kebetulan dan bijaksana, dari hal-hal yang tidak mereka cari."[5] Serendip juga merupakan nama arkais untuk Sri Lanka (Ceylon), yang dijuluki Sarandib oleh para pedagang Arab,[6] dari bahasa Sansekerta Siṃhaladvīpaḥ (Siṃhalaḥ, Sri Lanka + dvīpaḥ, pulau).[7]

Kata tersebut telah diserap ke dalam berbagai bahasa, dengan makna umum "penemuan tak terduga" atau "kesempatan beruntung".[8][9]

Catatan kaki

  1. ^ "Serendipity". Oxford Dictionaries. Oxford Dictionary. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juli 2017. Diakses tanggal 23 April 2018. 
  2. ^ Suprana, Jaya (26 Januari 2020). "Serendipiti Machu Picchu". Kastara. Kastara. Diakses tanggal 2 Oktober 2021. 
  3. ^ Vuong, Quan-Hoang (2022). A New Theory of Serendipity: Nature, Emergence and Mechanism. Walter de Gruyter GmbH. ISBN 9788366675582. 
  4. ^ Silvia Davoli (2 July 2018). "The creation of the word 'serendipity'". Strawberry Hill House & Garden. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06.  Strawberry Hill Treasure Hunt.
  5. ^ Remer, Theodore G., ed. (1965). Serendipity and the Three Princes, from the Peregrinaggio of 1557. Edited, with an Introduction and Notes, by Theodore G. Remer. Preface by W. S. Lewis. University of Oklahoma Press. hlm. 6.  LCC 65-10112
  6. ^ Barber, Robert K. Merton, Elinor (2006). The Travels and Adventures of Serendipity : A Study in Sociological Semantics and the Sociology of Science (edisi ke-Paperback). Princeton, NJ: Princeton University Press. hlm. 1–3. ISBN 978-0691126302. 
  7. ^ "serendipity" – via The Free Dictionary. 
  8. ^ Sebagai contoh: Bahasa Portugis serendipidade atau serendipismo; Bahasa Spanyol serendipia; Bahasa Jerman Serendipität; Bahasa Prancis sérendipité atau juga heureux hasard (kesempatan beruntung); Bahasa Italia serendipità (Italian Dictionary Hoepli by Aldo Gabrielli, cfr.); Bahasa Belanda serendipiteit; Bahasa Swedia, Bahasa Denmark dan Bahasa Norwegia serendipitet; Bahasa Romania serendipitate; Bahasa Finlandia serendipisyys atau serendipiteetti; Bahasa Rusia sieriendipnost (Серендипность); Bahasa Jepang serendipiti (セレンディピティ); Bahasa Tionghoa yìwài fāxiàn (意外发现, "penemuan tak terduga").
    Sebagian bahasa menggunakan istilah serendipity secara langsung, seperti Bahasa Polandia.
  9. ^ Collins Chinese Dictionary. New York: HarperCollins Publishers. 2005. hlm. 90, 391. ISBN 0-00-720432-9. 

Referensi

  • "The view from Serendip", by Arthur C. Clarke, Random House, 1977.
  • "Momentum and Serendipity: how acquired leaders create value in the integration of technology firms", by Melissa E. Graebner, McCombs School of Business, University of Texas at Austin, Austin, Texas, U.S.A. 2004.

Bacaan lanjutan

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya