Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Sheng Ren

Sheng Ren (聖 人) adalah istilah nabi dalam Agama Khonghucu. Dalam Agama Khonghucu setidaknya dikenal ada banyak nabi, mulai dari Fu Xi sampai Khonghucu.

Fu Xi 伏 羲 (2953 – 2838 s.M.)

Fu Xi

adalah nabi tertua dalam Ru Jiao. Dia lah yang mendapatkan wahyu He Tu 河 圖 yang berarti Peta Suci dari sungai Huang He yang mengungkapkan tentang Yin 陰 dan Yang 陽 atau sifat negatif dan positif. Fu Xi, bersama dengan 4 nabi lainnya (Xia Yu, Wen Wang, Zhou Gong dan Kongzi) menyusun Kitab Suci Perubahan, Yi Jing 易 經 atau Yak King seperti yang kita kenal sekarang.

Nu Wa 女媧 (Sejaman Fu Xi)

adalah nabi perempuan pertama dalam agama Khonghucu. Ia mengatur Hukum Tata Peribadahan kepada Cang TIAN 蒼 天 (Tuhan Yang Maha Suci), menciptakan Hukum Perkawinan dan berbagai adat-istiadat. Sejak itu status anak menjadi jelas. Bukan lagi anak bagi ibunya, tetapi anak bagi kedua orang tuanya. Nu Wa juga melakukan konservasi alam untuk memperbaiki lingkungan yang rusak oleh peperangan.

Shen Nong 神 農 (2838 - 2698 s.M.)

Sangat menaruh perhatian akan kelestarian alam dan lingkungan hidup, membuat peraturan tentang berburu dan bercocok tanam. Dalam perkembangan selanjutnya masyarakat pada waktu itu yang mayoritas berladang sering menyebabkan kerusakan lingkungan. Shen Nong-pun membuat peraturan untuk menanggulangi pelestarian lingkungan. Shen Nong juga menemukan berbagai macam tanaman obat-obatan, yang bahkan sampai menelan korban jiwanya sendiri, ketika ia mencoba sebuah tanaman yang beracun.

Huang Di 黃 帝 / Oey Tee (2698 – 2598 s.M.)

Mengatur dan menetapkan tata pemerintahan dan berbagai Departemen antara lain yang membidangi TIAN Wen 天 文 (astronomi), Jing TIAN 井 田 (tata persawahan berdasarkan prinsip huruf sumur: sebidang sawah dibagi menjadi sembilan), Wenzi 文 字 (tata tulis / huruf), Sui Ming 歲 名 (perhitungan tahun, musim dan bulan), Lülü 律 呂 (tata hukum pemerintahan), Yi Jing 醫 經 (Kitab obat-obatan), dan lain-lain. Banyak masyarakat yang mulai tinggal menetap di sekitar Sungai Huang He. Sejak saat itu mulai dikenal komunitas dan kerajaan. Huang Di dikenal sebagai Bapak moyang orang Han yang dalam pemerintahannya kian meningkatkan peraturan untuk penanggulangan pelestarian lingkungan.

Huang Di telah membawakan kesejahteraan dan peradaban yang lebih maju sehingga TIAN telah berkenan kepadanya. Setelah berhasil membawakan perdamaian bagi rakyatnya, dia telah melakukan puasa dan menyucikan diri selama tujuh hari. Waktu melakukan perjalanan antara sungai He dan Luo / Lo dan tiba di pusaran air yang bernama Cui Wei 翠 偽 / Chwi Kwi, ada seekor ikan besar yang berenang-renang menjumpai dia. Orang-orang yang ada di kanan-kirinya tidak melihat. Huang Di berlutut menyambutnya, dan memeriksanya. Ternyata ikan itu membawa Peta yang dinamai Lü Tu 菉 图 / Liok Tho atau Peta Firman sebagai Wahyu TIAN. Dari padanyalah Huang Di memperoleh petunjuk Tuhan dalam mengemban tugas-tugasnya menetapkan Hukum, dan membimbing rakyatnya berbakti kepada TIAN, Tuhan Yang Maha Esa dan membina masyarakatnya.

Huang Di juga merupakan ahli astronomi. Dialah yang membuat sistem penanggalan berdasarkan orbit bulan mengelilingi bumi dan orbit bumi mengelilingi matahari, atau yang dikenal dengan sistem lunisolar. Kalender ciptaan Huang Di inilah yang sekarang dikenal sebagai penanggalan Xia, Imlek, Yin Li, Nong Li atau Kongzili.

Permaisuri Huang Di, Lei Zu 嫘 祖 (sejaman dengan Huang Di)

Nabi perempuan kedua dalam agama Khonghucu, mengajarkan cara dan etika berpakaian dan tata busana untuk menentukan peringkat jabatan dalam tata pemerintahan yang sesuai dengan Kesusilaan. Ia mengajarkan cara beternak ulat sutera dan menemukan alat untuk menenun kain sutera.

Cang Jie 蒼頡

Menteri Huang Di yang menemukan cara menuliskan huruf-huruf dengan menirukan tapak-tapak hewan yang dilihatnya di tanah sehingga tercipta tulisan di Tiongkok yang bersifat Piktografi (tanda menyerupai gambar).

Jiang Yuan 姜 嫄

Permaisuri Raja Di Ku 帝 嚳 (cicit Baginda Huang Di) naik takhta 2435 - 2365 s.M.. Dia oleh iman dan kesuciannya telah dikarunia TIAN seorang putera yang luar biasa beroleh perlindungan TIAN; diberi nama Hou Ji后 稷, yang oleh rakyat dianggap sebagai Dewa Pertanian; dan kemudian dia menjadi Menteri Pertanian Raja Yao dan Shun (abad 24 / 23 s.M.). Karena itu Nabi Jiang Yuan ini adalah yang menjadi nenek moyang pertama dinasti Zhou (1122 s.M. – 255 s.M.)

Yao 堯 / Giau (2357 – 2255 s.M.)

Terkenal sebagai raja suci yang arif bijaksana. Ia mewariskan prinsip demokrasi purba. Ketika ia merasa sudah tidak mampu lagi memerintah rakyatnya, ia memilih Shun / Sun sebagai penggantinya. Padahal Sun hanyalah orang asing, yang bukan dari ras Han. Sun diyakini sebagai orang Yi Timur / Dong Yi 東夷. Namun, meski Yao mempunyai 9 orang putra, Sun lah yang dipilih, karena mendengarkan suara rakyatnya.

Salah satu ujar-ujar Yao yang sangat terkenal adalah, "Bila bertanya pada orang yang kelaparan, berilah makanan. Bila bertanya pada orang yang kedinginan, berilah pakaian. Bila melihat orang bijaksana, angkatlah untuk satu kedudukan".

Shun 舜 (2255 – 2205 s.M.)

Petani miskin yang sering akan dibunuh ayah kandung yang buta mata batinnya dan ibu tirinya yang jahat, adalah anak yang sangat berbakti. Ia sering menolong masyarakat di sekitarnya sehingga amat dicintai lingkungannya. Hal inilah yang mendorong Yao memilihnya dan bahkan mengangkatnya sebagai menantu, dengan mengawinkan kedua putrinya.

Ternyata pilihan Yao sangatlah tepat. Shun menjadi raja yang bijaksana. Ujarnya yang terkenal, "Hati manusia senantiasa dalam rawan. Hati di dalam Jalan Suci itu sungguh rahasia / muskil. Senantiasalah pada Yang Sari Pati, senantiasalah pada Yang Esa itu; pegang teguhlah sikap Zhong (Tengah)". Ujar-ujarnya ini bukan cuma kata-kata tak bermakna, karena seperti juga Yao, Shun memilih orang lain sebagai penggantinya. Xia Yu lah yang dipilih, sesuai harapan dan suara rakyat pada waktu itu. Sabda di atas diucapkan saat melantik Yu Agung menggantikannya.

Pada zaman Raja Suci Yao 尧 dan Shun 舜, maka ajaran Agama atau Ru Jiao itu berkembang subur semarak dan membawakan berkah bagi kehidupan dan penghidupan manusia. Ajaran yang dia berikan masih kita warisi, yaitu tersurat di dalam Shu Jing I dan II karena itu biasa orang menyatakan Yao dan Shun adalah peletak dasar ajaran agama Khonghucu (Ru Jiao).

Dari contoh di atas dapatlah dilihat bahwa kehidupan demokrasi sudah tumbuh di zaman Yao dan Shun, meskipun bentuknya masih sederhana. Hal lain yang kiranya perlu dicontoh adalah keduanya tidak serakah dengan kekuasaan.

Hou Ji 后稷

Putra Nabi perempuan Jiang Yuan, menteri Pertanian raja Yao dan Shun, bermarga Ji姬, nenek moyang raja-raja dinasti Zhou 1122 s.M. – 255 s.M. Ketika raja dinasti Xia yang bergelar Tai Kang hancur kerajaannya, keturunan Hou Ji berantakan dan hidup di tengah-tengah orang Rong Di戎狄, tetapi tetap mampu menjaga warisan budayanya serta turun-temurun sampai kepada Nabi Gong Liu 公劉 yang mampu menegakkan jati dirinya sebagai keturunan Hou Ji.

Gao Yao皋 陶 (Sejaman dengan Raja Yao)

adalah nabi yang juga menjadi Menteri Kehakiman dan Penasihat Agung Raja Yao dan Shun. Dia-lah yang banyak menebarkan dan mengembangkan Ru Jiao. Ajaran-ajarannya masih dapat dibaca di dalam Kitab Shu Jing II. III. (Gao Yao Mo). Kata-kata Nabi Gao Yao yang terkenal adalah: “Tuhan mendengar dan melihat seperti rakyatku mendengar dan melihat". (Tian Cong Ming Zi Wo Min Cong Ming 天聰明自我民聰明)

Xia Yu 夏 禹 atau Yu Agung

Yu Agung menjadi raja pada tahun 2205 - 2297 SM. Ia adalah pendiri Dinasti Xia, 2205 - 1766 sM, yang merupakan dinasti pertama di wilayah yang sekarang dikenal sebagai wilayah Tiongkok. Meski Xia Yu bukan dari ras Han, yang merupakan ras terbesar di wilayah itu, tapi rakyat memang menghendaki Xia Yu lah yang diminta menggantikan Shun. Itulah yang membuat Shun mantap memilih Xia Yu sebagai penggantinya.

Xia Yu yang merupakan salah satu menteri di zaman Shun, terkenal dengan tanggung jawab dan kerja kerasnya. Dia lah yang menjinakkan sungai-sungai yang selalu menimbulkan banjir dan penderitaan bagi rakyat. Dia dikenang sebagai insinyur pertama yang sangat berdedikasi.

Ketika Xia Yu beranjak tua, dia pun mau memilih salah satu menterinya, yaitu Nabi Yi untuk menggantikannya. Namun kali ini suara rakyat menghendaki putra pertama Xia Yu sendiri yang menggantikannya. Inilah awal dari berdirinya sistem dinasti. Dinasti Xia juga dikenang sebagai dinasti pertama yang menggunakan secara resmi sistem penanggalan ciptaan Huang Di. Penanggalan ini kemudian dikenal sebagai Kalender Xia.

Xie 契

Menteri Pendidikan raja Yao dan Shun, nenek moyang raja-raja dinasti Shang 1766 s.M. – 1122 s.M. ibunya bernama Jian Di 簡狄 yang menjadi isteri kedua baginda Di Ku 帝嚳(cicit baginda Huang Di). Xie 契 menjadi Si Tu司徒/Menteri Pendidikan Nabi Baginda Shun dan diberi kediaman di wilayah Shang 商 (He Nan 河南), bermarga Zi子; hikayat marga Zi ini dikatakan karena ‘Tian berfirman kepada Xuan Niao玄鳥 (burung Walet) turun ke dunia membawakan kelahiran bagi dinasti Shang / Tian Ming Xuan Niao天命玄鳥, Jiang Er Sheng Shang 降而生商.’ Dia adalah nenek moyang Nabi Baginda Cheng Tang 成湯 yang berkedudukan di Bo亳(He Nan 河南). Yang kelak di kemudian hari juga menjadi nenek moyang Nabi Kongzi.

Yi 益 (abad 23 / 22 s.M.)

adalah putera Nabi Gao Yao. Dia mula-mula adalah menteri Raja Shun yang ditugaskan menjadi pendamping dan penasihat Yu Agung, terutama saat menghadapi kemelut di negerinya karena pemberontakan orang-orang San Miao三 苗. Berkat Nabi Yi, Yu Agung benar-benar berhasil menundukkan orang-orang San Miao, bahkan sangat memuliakannya. Ajaran-ajaran Nabi Yi masih banyak tercatat di dalam Kitab Shu Jing II. II; antara lain: “Hanya Kebajikan berkenan TIAN (Wei De Dong TIAN 惟 德 動 天), tiada jarak jauh tidak terjangkau; kesombongan mengundang rugi dan kerendahan hati menerima berkah: --- Demikianlah senantiasa Jalan Suci TIAN.

Yi Yin伊 尹 (abad 17 s.M.)

Mula-mula membantu sebagai penasihat raja terakhir Dinasti Xia, yang bernama Jie 桀, tetapi karena raja itu ingkar dari Jalan Suci dan berbuat sewenang-wenang serta tidak dapat diperbaiki akhirnya Nabi Yi Yin beralih membantu penguasa wilayah Shang, yang bernama Tang atau nama kecilnya Lü 履, bermarga Zi 子; keturunan Xie 契, Menteri Pendidikan Raja Yao dan Shun.

Shang Tang 商 湯 / Cheng Tang 成 湯 (1783 - 1753 s.M)

adalah pendiri Dinasti Shang, dinasti kedua setelah Xia. Seperti halnya cerita sejarah yang terjadi dimana saja, raja-raja terakhir di sebuah dinasti biasanya kehilangan legitimasi karena kelemahan atau kelalimannya. Hal serupa terjadi pada Dinasti Xia. Dinasti ini hancur karena kelaliman raja-raja terakhirnya. Inilah yang membuat Shang Tang dengan dukungan rakyat menumbangkan dinasti Xia dan menggantinya dengan Dinasti Shang, 1766-1122 s.M.

Seperti para pendahulunya, Shang Tang juga amat menaruh perhatian akan kelestarian alam dan lingkungan. Ia melarang penggunaan jejaring penangkap burung dan ikan yang terlalu rapat. Tujuannya agar anak burung dan ikan kecil dapat lepas dan meneruskan kelangsungan hidupnya.

Nabi Lai Zu 莱 朱, Peng Zhu atau Zhong Hui 仲 虺

adalah salah satu menteri nabi/raja suci purba Cheng Tang dari dinasti Shang (1766-1122 sM). Kebijaksanaannya sangat terkenal dan disejajarkan dengan nabi Yi Yin.

Wat / Yue 說 (abad 14/13 SM)

Dia menjadi penasihat raja Wu Ding (1324 – 1265 s.M.). Pada waktu itu nama Dinasti Tang diganti menjadi Yin 殷 dan rajanya bergelar Gao Zong 高 宗 dengan bantuan nabi Yue dinasti ini kembali beroleh kejayaan lebih dari 50 tahun tetapi kemudian meredup kembali sampai akhirnya tumbang pada tahun 1122 s.M.

Gong Liu 公劉

adalah keturunan Hou Ji yang leluhurnya hidup terasing di antara orang-orang Rong Di 戎狄 sejak zaman raja Tai Kang 太康 (2188 s.M. – 2159 s.M.) dari dinasti Xia kehilangan negerinya. Tetapi Gong Liu mampu membangun dan melestarikan kembali karya peradaban bercocok-tanam yang dahulu dibangun Hou Ji. Putra Gong Liu yang bernama Qing Jie 慶節 berhasil membangun negeri di wilayan Bin 豳. Dikemudian hari seorang keturunannya yang terkenal sebagai Gu Gong Dan Fu 古公亶父 mampu membangkitkan kembali karya besar yang pernah dibangun oleh Hou Ji maupun Gong Liu. Dialah yang diberi gelar sebagai Tai Wang 太王 yang mempunyai dua orang putera yang sangat terkenal suci dan berbakti, bernama Tai Bo 太伯 dan Yu Zhong 虞仲 (Lun Yu VIII: 1; Lun Yu XVIII: 8). Tai Wang juga menikahi Tai Jiang 太姜 yang adalah seorang Nabi perempuan dan melahirkan soerang putera bernama Ji Li 季歷. Ji Li inilah ayah Nabi Ji Chang 姬昌 atau Raja Wen Wang 文王, ayah Raja Wu Wang Ji Fa 武王姬發 pendiri dinasti Zhou 周 (1122 s.M. – 255 s.M.).

Bo Yi 伯 夷dan Shu Qi 叔 齊 (abad ke 12 s.M.)

Mereka adalah putera rajamuda di sebuah negeri kecil bernama Gu Zhu 股 竹. Mereka berdua yang melihat raja terakhir dinasti Shang: Zhou Wang 紂 王 ingkar dari Jalan Suci dan perilakunya sangat sewenang-wenang. Mereka mengasingkan diri sebagai pertapa di kaki sebuah gunung di wilayah negeri yang diperintah oleh Rajamuda Barat (Xi Bo 西 伯) yang kemudian kita kenal sebagai Raja Wen Wang 文 王. Kemudian ketika putera raja Wen yaitu Wu Wang 武 王 memberontak dan menumbangkan dinasti Shang, kedua orang Nabi itu berupaya mencegah. Setelah tidak berhasil dan dinasti Shang hancur dan berdiri dinasti Zhou 周 mereka menolak mengabdi kepada dinasti yang baru dan rela mati menderita kelaparan di tempat pengasingan dirinya. Maka oleh Mengzi, disebut sebagai Nabi yang menjunjung kesucian.

Tai Jiang 太姜

Isteri Gu Gong Dan Fu 古公亶父 yang bergelar Tai Wang berputera Tai Bo 太伯dan Yu Zhong 虞仲 (Zhong Yong 仲擁) yang penuh semangat bakti dan suci, kemudian keduanya mengasingkan diri karena tahu ayahnya bermaksud mewariskan kedudukannya kepada putera bungsunya: Ji Li 季歷karena isterinya menerima wahyu Dan Shu. Keduanya lalu mencukur rambut, merajah wajah dan hidup sebagai orang suku Man蠻yang hidup di sekitar sungai Yang Zi Jiang 揚子江 atau Chang Jiang長江.

Tai Ren 太 任

adalah seorang Nabi perempuan yang kemudian menjadi isteri rajamuda Ji Li 季歷yang melahirkan Nabi Ji Chang 姬 昌yang kemudian menjadi Rajamuda Barat atau Wen Wang. Ketika melahirkan Nabi Ji Chang TIAN telah berkenan menurunkan Kitab Wahyu yang diberi nama Dan Shu 丹 書. Kitab ini kemudian raib, tetapi pada waktu Ji Chang 42 tahun memerintah sebagai rajamuda Kitab itu muncul kembali yang dibawa oleh seekor burung pipit merah (Chi Que 赤 雀)

Wen Wang 文 王 atau Nabi Ji Chang 姬 昌

Wafat tahun 1134 s.M. (dalam usia hampir 100 tahun), ayah dari Wu Wang 武 王 yang naik takhta 1134 – 1115 s.M. dan menumbangkan Dinasti Shang 1122 s.M., pendiri Dinasti Zhou, 1122 - 256 s.M., dinasti yang paling panjang memerintah di wilayah yang kini dikenal sebagai Tiongkok. Meski bukan dari ras Han, melainkan dari suku Yi Barat (Xi Yi 西 夷) seperti orang Turkistan / Persia, Wen Wang mendapat dukungan mayoritas rakyat untuk membangun wilayah Barat (Xi Qi 西 岐) sebagai raja muda di bawah Dinasti Shang.

Nabi Jiang Zi Ya 姜子牙, Lu Shang 尚 atau Tai Gong Wang 太公望

Menjadi menteri/penasihat nabi/raja Wen dan panglima besar raja Wu pada usia lanjut dalam perang besar di padang Mu Ye 牧 野melawan tiran raja Zhou Wang 纣王 sehingga menumbangkan dinasti Shang/Yin dan berhasil mendirikan dinasti 周 Zhou (1122-255 sM)

Nabi San Yi Sheng adalah salah satu menteri nabi/raja suci purba Wen dan raja Wu dari dinasti Zhou. Ia hidup sejaman dan namanya disejajarkan dengan Jiang Zi Ya.

Zhou Gong 周 公 / Pangeran Zhou

Adik Wu Wang, bernama Dan 旦, sejaman Wu Wang, putra keempat Wen Wang yang sangat mendalami ajaran-ajaran kuno. Dia lah salah satu Nabi Besar Ru Jiao yang menyempurnakan Kitab Suci Yi Jing, dan sangat dikagumi oleh Nabi Kongzi. Dia juga menulis Kitab Zhou Li 周 禮dan Yi Li 儀 禮 yang merupakan kitab-kitab dalam Kitab Suci Li Jing 禮 經.

Liu Xia Hui 柳 下 惠

Nama aslinya Chan Huo 展 獲alias Zi Qin 子 禽, hidup pada abad 7 / 6 s.M., menjelang zaman Nabi Kongzi. Dia terkenal sebagai seorang yang sangat mulia hati.

Yan Zheng Zai 顏 徵 在 (abad ke 6 s.M.)

adalah puteri seorang cendekia dari negeri Song 宋 bermarga Yan. Salah satu tokoh penting yang saat mengandung puteranya mendapat wahyu Tuhan berupa Kitab Batu Kumala (Yu Su玉 書) yang dimuntahkan oleh hewan suci Qilin麒 麟 yang didalamnya bertulis Shui Jing Zhi Zi. Xi Shuai Zhou Er Su Wang 水精之子. 繼衰周而素王 (“Putra Sari air suci akan melanjutkan Dinati Zhou / Ciu yang telah melemah dan menjadi Raja Tanpa Mahkota”).

Kong Zi 孔 子 (551 s.M. – 479 s.M.)

Bermarga Kong bernama Qiu丘alias Zhong Ni仲 尼putera seorang perwira negeri Lu bernama Kong Shu Liang He孔 叔 梁 纥adalah nabi terakhir dan terbesar dalam agama Khonghucu atau Ru Jiao. Dialah Genta Rohani Pembawa Firman Tuhan (Tian Zhi Mu Duo 天 之 木 鐸) Lun Yu III. 24, putra tunggal dari Ibu Suci Yan Zheng Zai.

Referensi

[1][2]

  1. ^ Agama Khonghucu
  2. ^ Agama Khonghucu (Untuk Ensiklopedia Gramedia) Oleh Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) PUSAT
Kembali kehalaman sebelumnya