Sejarah sinema di Polandia memiliki sejarah yang panjang dalam sinematografi, dan sinema tersebut dikenal secara luas, meskipun film-film Polandia kurang tersedia secara komersial ketimbang film-film dari beberapa negara Eropa lainnya.
Bioskop pertama di Polandia (yang kemudian diduduki oleh Kekaisaran Rusia) didirikan di Łódź pada 1899, beberapa tahun setelah penemuan sinematografi. Awalnya dijuluki Teater Gambar Hidup, tempat tersebut meraih ketenaran dan pada akhir dekade berikutnya, terdapat bioskop-bioskop di hampir setiap kota utama di Polandia. Pembuat film Polandia pertama adalah Kazimierz Prószyński, yang memfilmkan berbagai dokumenter pendek di Warsawa. Kamerapleografi buatannya dipatenkan sebelum penemuan Lumière bersaudara dan ia disebut sebagai pengarang dokumenter Polandia yang masih ada terawal yang berjudul Ślizgawka w Łazienkach (Skating-rink in the Royal Baths), serta film-film naratif pendek pertama Powrót birbanta (Rake kembali ke rumah) dan Przygoda dorożkarza (Petualangan Cabman), yang keduanya dibuat pada 1902. Pelopor sinema lainnya adalah Bolesław Matuszewski, yang menjadi salah satu pembuat film pertama yang bekerja pada perusahaan - dan "sinematografer" resmi dari tsar-tsar Rusia pada 1897.
Film fitur yang masih ada terawal, Antoś pierwszy raz w Warszawie (Antoś untuk Pertama Kalinya di Warsawa) dibuat pada 1908 oleh Antoni Fertner. Tanggal penayangan perdananya, 22 Oktober 1908, dianggap sebagai tanggal didirikannya industri film Polandia. Kemudian, artis-artis Polandia mulai bereksperimen dengan genre-genre sinema lainnya: pada 1910 Władysław Starewicz membuat salah satu kartun animasi pertama di dunia - dan film pertama yang menggunakan teknik stop motion, Piękna Lukanida (Beautiful Lukanida). Pada awal Perang Dunia I, sejumlah adaptasi dari karya-karya utama dari sastra Polandia ditayangkan (yang paling terkenal adalahe Dzieje grzechu, Meir Ezofowicz dan Nad Niemnem.
Pada saat PDI, sinema Polandia melintasi perbatasan, Film-film yang dibuat di Warsawa atau Vilna sering dialihbahasakan ke bahasa Jerman dan ditampilkan di Berlin. Hal itulah yang menjadi alasan kenapa aktris muda Pola Negri (lahir dengan nama Barbara Apolonia Chałupiec) meraih ketenaran di Jerman dan kemudian menjadi salah satu bintang super Eropa dari film bisu.