Solum dan tanah tidaklah sama. Beberapa jenis tanah mempunyai lapisan-lapisan yang tak terpengaruh pembentukan tanah. Lapisan-lapisan ini bukanlah bagian dari solum. Horison yang dipengaruhi pembentukan tanah tersusun dari satu hingga banyak lapisan. Lapisan permukaan setebal 10 cm dan melapisi batuan dasar secara langsung, bisa jadi, berperan sebagai solum. Tanah yang hanya tersusun atas alluvium yang baru diterima atau sedimen halus yang baru terekspos tak memiliki solum.
Dalam penggolongan horison tanah, solum terdiri dari horison A, E, B dan horison transisi di antara horison-horison tersebut, serta beberapa bagian dari horison O. Termasuk pula horison dengan karbonat yang terhimpun/terakumulasi, atau garam yang lebih mudah terlarut jika zat-zat tersebut berada di dalam, atau bersentuhan dengan horison pembentukan lain, serta setidaknya terproduksi sebagian pada masa yang sama dengan pembentukan tanah. Solum tanah yang ada di permukaan, contohnya, meliputi semua horison yang terbentuk saat itu pula. Solum tanah tidak terbatas pada zona dari suatu aktivitas biologis utama. Tidak ada pembatasan tebal minimum atau maksimum dari solum.
Batas bawah solum harus berhubungan dengan kedalaman akar yang diharapkan dari tumbuhan menahun, dengan asumsi: kondisi kelembaban tanah dan kimia tanah tidak membatasi. Pada beberapa tanah, batas bawah solum hanya dapat ditentukan secara acak dan harus didefinisikan berdasarkan hubungannya terhadap tanah tertentu tersebut. Contohnya, horison dengan karbon terakumulasi dapat tervisualisasi dengan jelas sebagai bagian dari solum pada tanah-tanah dengan lingkungan kering atau semi-kering. Menentukan karbon terakumulasi yang memadat sedalam lima meter atau lebih akan lebih susah. Bahan tanah glei mulai ada beberapa sentimeter dari permukaan tanah (untuk beberapa tanah), dan menembus hingga beberapa meter ke dalam tanah. Proses peng-glei-an yang tepat terjadi di bawah horison A kemungkinan besar berhubungan dengan pembentukan tanah pada tanah modern. Pada kedalaman yang sangat dalam, peng-glei-an kemungkinan besar ada dari waktu yang lebih awal, atau terjadi dari proses yang lebih geologis daripada pedologis. Hal yang mirip pun terjadi pada tanah-tanah yang sangat lapuk, dengan bahan terdalam (yang tertembus akar) yang sangat mirip dengan bahan lapuk pada kedalaman yang jauh lebih dalam.[1]