Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Tali pusat

Tali pusat pada bayi.

Tali pusat (terkadang juga disebut tali pusar) adalah jaringan pengikat yang menghubungkan plasenta dan fetus (janin).[1] Fungsi dari tali pusat adalah menjaga viabilitas (kelangsungan hidup) dan memfasilitasi pertumbuhan embrio dan janin.[1] Pembuangan senyawa sisa, serta pengangkutan oksigen, nutrisi, dan faktor pertumbuhan untuk janin berlangsung melalui tali pusat.[1] Tali pusat tersusun dari 90% air dan terhubung dengan cakram intervertebral (80%) serta kartilago tulang rawan sendi (95%).[1] Setelah bayi dilahirkan, tali pusat umumnya dijepit dan dipotong kemudian dibiarkan terpapar di udara untuk pengeringan.[2] Dalam waktu 24 jam, warna putih kebiruan dari tali pusat akan hilang dan menjadi hitam setelah beberapa hari.[2] Pengukuran gas tali pusat perlu dilakukan pada bayi yang lahir melalui proses bedah sesar untuk mengetahui kondisi kesehatan bayi.[2] Darah dari tali pusat telah dimanfaatkan sebagai sumber sel punca untuk mengatasi beberapa penyakit tertentu.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d (Inggris) Glyn O. Phillips, J. F. Kennedy, Peter A. Williams (2002). Hyaluronan. Woodhead Publishing. ISBN 978-1-85573-570-5. Page.239
  2. ^ a b c (Inggris) Charles Rb Beckmann, American College of Obstetricians and Gynecologists, Barbara M Barzansky, Frank W Ling, Douglas W Laube (2009). Obstetrics and Gynecology. Lippincott Williams & Wilkins Publishers. ISBN 978-0-7817-8807-6. Page.121-123
  3. ^ (Inggris) Marie Bakitas Whedon, Debra Wujcik (1997). Jones & Bartlett Publishers. ISBN 978-0-7637-0356-1.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)Page.63-64


Kembali kehalaman sebelumnya