Tanda klinis adalah gambaran objektif dari suatu kondisi penyakit atau kelainan medis. Berbeda dengan gejala yang merupakan keluhan subjektif, tanda klinis ini diobservasi oleh tenaga kesehatan profesional.[1][2][3][4][5]
Contoh tanda klinis adalah peningkatan tekanan darah atau suhu karena dapat diukur dan diketahui semua orang. Sedangkan gejala hanya dirasakan oleh penderita/pasien. Seperti misalnya nyeri kepala dan nyeri perut. Ukuran dan parameternya tidak jelas karena tergantung kepada banyak hal. Salah satunya ambang nyeri yang dimiliki oleh seseorang. Nyeri dengan intensitas yang sama, bisa memberikan keluhan yang berbeda pada dua individu. Ada beberapa keluhan yang sekilas merupakan gejala namun sebenarnya adalah tanda klinis misalnya seperti luka pada kulit, bengkak di kaki dan kulit kemerahan. Keluhan ini dirasakan oleh pasien dan dapat diobservasi oleh tenaga medis profesional.[2][4][5]
Tipe
Tanda prognostik, adalah tanda yang dipakai untuk meramalkan hasil untuk pasien pada masa yang akan datang. Seperti apakah pasien akan sembuh sempurna, berapa besar kemungkinannya untuk sembuh, seberapa berat penyakitnya, dan kemungkinan usia harapan hidupnya. Tanda ini tidak menunjukkan sifat penyakitnya saat itu.[2]
Tanda amnestik, adalah tanda yang menunjukkan bagian dari sejarah medis seseorang. Misalnya bekas luka di kulit wajah adalah bukti bahwa seseorang pernah menderita jerawat parah pada masa lalunya.[2]
Tanda diagnostik, adalah tanda yang dipakai dokter untuk mengidentifikasi penyakit saat ini. Misalnya peningkatan hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan pasien menderita hipertensi. Atau hasil pemeriksaan PSA (antigen spesifik untuk prostat) yang tinggi adalah tanda bahwa seseorang menderita masalah prostat.[2]
Tanda patognomonik, adalah tanda yang memberi petunjuk kepada seorang dokter akan suatu diagnosis yang pasti. Misalnya hasil pemeriksaan PCR kuman Mycobacterium tuberculosis yang positif adalah tanda pasti seseorang menderita TBC paru.[2]
Referensi