Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Tangkar-uli kalimantan

Tangkar-uli kalimantan
NR
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
D. cinerascens
Nama binomial
Dendrocitta cinerascens
Sharpe, 1879
Sinonim

Dendrocitta occipitalis cinerascens

Tangkar-uli kalimantan (Dendrocitta cinerascens) adalah burung pengicau yang termasuk de dalam genus Dendrocitta dari jenis tangkaruli dalam keluarga gagak, Corvidae. Burung ini endemik pulau Kalimantan di Asia Tenggara. Kadang-kadang diperlakukan sebagai subspesies dari Tangkaruli Sumatra (D. occipitalis).

Pemerian

Ukuran burung ini cukup besar, 40 cm panjangnya, dengan ekor panjang, sayap membundar lebar dan kaki pendek yang lemah. Bagian bawahnya coklat agak merah jambu. Kepalanya juga merah muda-coklat dengan mahkota perak pucat dan garis gelap di atas mata dan di dahi. Bagian punggungya abu-abu dan bokongnya pucat. Sayap berwarna hitam dengan bercak putih dan ekor abu-abu dengan ujung hitam di bulunya. Paruh dan kaki berwarna abu-abu-hitam dan mata kemerahan. Tangkaruli Sumatra berbeda karena memiliki punggung cokelat pucat, kepala coklat tua dengan tengkuk putih dan paruh yang lebih tipis.

Tangkaruli Kalimantan adalah seekor burung yang bising dengan suara meledak-ledak dalam berbagai tingkat kenyaringan, termasuk siulan yang mirip bunyi lonceng dan berbagai suara mendengkur dan celotehan. Mereka dapat meniru suara burung lainnya.

Ekologi

Burung ini cukup umum ditemukan di sebagian besar pegunungan bagian utara dan tengah Kalimantan. Terutama di antara 300 dan 2.800 meter di atas permukaan laut, paling umum di lembah dan kaki bukit di ujung bawah dari kisaran tersebut. Burung ini mendiami hutan, tepi hutan, semak bambu dan semak belukar dan kadang-kadang terlihat di daerah bercocok-tanam. Ia mencari makan di kanopi pohon, sendiri atau dalam kelompok kecil, mencari buah-buahan kecil, biji dan serangga besar seperti kumbang dan kecoak. Ia dapat menjadi jinak, mengunjungi desa-desa untuk mencari makanan.

Sedikit yang diketahui tentang kebiasaan kembang-biaknya. Sarangnya dangkal, dibangun dari ranting kecil dan ditempatkan di pohon rendah. Telurnya putih-kehijauan dengan bercak coklat terkonsentrasi pada cincin ujung telur yang lebih luas.

Referensi

  • Davison, G. W. H. & Chew Yen Fook (1996) A Photographic Guide to Birds of Borneo, New Holland, London.
  • MacKinnon, John & Phillipps, Karen (1993) A Field Guide to the Birds of Borneo, Sumatra, Java and Bali, Oxford University Press, Oxford.
  • Madge, Steve & Burn, Hilary (1993) Crows and Jays, Christopher Helm, London.
  • Strange, Morten (2001) A Photographic Guide to the Birds of Indonesia, Christopher Helm, London.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya