Tari Lulo Alu adalah tarian yang berasal dari Tokotua, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Tarian ini dilaksanakan sebagai salah satu ritual adat Tokotua atas rasa syukur dan terima kasih kepada sang pencipta atas melimpahnya rezki dari hasil panen beras pada masa lalu. Dimana menurut catatan sejarah pada zaman dahulu Tokotua atau Kabaena merupakan bagian dari Kesultanan Buton yang merupakan penghasil beras sebagai pilar penguat Kesultanan Buton pada masa kejayaannya.
Gerakan dan Busana
Tarian ini dibawakan 12 penari yang dibagi atas dua peranan. Delapan penari putra memegang alu (Penumbuk Padi) yang menggambarkan pria yang menumbuk padi dan empat orang penari perempuan memegang nyiru sebagai alat penapis gabah, ditambah saputangan yang menggambarkan proses penapisan gabah. Pakaian yang digunakan dalam tari tersebut merupakan ciri khas Kabaena dengan pakaian berwarna dasar hitam ditambah warna kekuning-kuningan dan kemerah-kemerahan.
Pelestarian
Hingga kini, tarian ini masih sering dilakukan pada upacara adat penyambutan suku Tokotua terhadap tamu-tamu penting yang berkunjung didaerah tersebut. Tarian ini juga masih sering ditampilkan dan diperlombakan pada acara peringatan kemerdekaan republik Indonesia, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga umum.