Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

UFO Nazi


Desain fiksional UFO Nazi

UFO Nazi (bahasa Jerman: Rundflugzeug, Diskus, Haunebu, Hauneburg-Geräte, VRIL, Andromeda-Geräte, Flugkreisel, atau Reichsflugscheiben) mengandung arti terhadap klaim tentang pesawat terbang atau pesawat luar angkasa berteknologi maju milik Nazi Jerman yang menurut dugaan dirancang selama Perang Dunia II dan ilmuwan Nazi melanjutkan perancangannya setelah itu. Referensi pesawat terbang tersebut kebanyakan muncul dalam fiksi, meskipun beberapa klaim mengatakan kebenaran keberadaan UFO tersebut (lihat bagian "Klaim awal").

Cerita tersebut sering dihubungkan dengan rahasia Nazisme, sebuah ideologi yang menyatakan kemungkinan restorasi Nazi dengan arti supranatural atau paranormal.[1]

Mitos tersebut kemungkinan terinspirasi oleh sejarah pengembangan pesawat jet Jerman seperti Me 262, peluru kendali V1 dan proyektil balistik V2, yang membentuk kekuatan terhadap proyektil awal dan program luar angkasa kedua Uni Soviet dan Amerika Serikat. Serta mitos superioritas Jerman pada perang dunia II dimana yang mendesain bom nuklir Amerika Serikat untuk mengakhiri perang oleh orang yang dibawa dari wilayah Nazi Jerman bernama Albert Einstein.

Konteks

Kisah dan mitos UFO Nazi sebagian besar disesuaikan dengan dokumentasi sejarah pada poin-poin berikut:

  • Nazi Jerman mengklaim teritorial Swabia Baru, mengirimkan ekspedisi ke sana tahun 1938, dan merencanakan lain-lain.
  • Nazi Jerman menyelenggarakan riset dalam teknologi maju, seperti peroketan dan turbin Viktor Schauberger.
  • Beberapa penampakan UFO selama Perang Dunia II, khususnya yang dikenal sebagai foo fighter, dianggap sebagai pesawat terbang musuh.

Fenomena

Dokumen 1945 yang mendeskripsikan Haunebu III

Menurut discaircraft.greyfalcon.us tahun 1939 sebuah SS mendesain unit "sebuah revolusioner tenaga elektro-magnetik-gravitasi (EMG) yang meningkatkan mesin energi bebas Hans Coler dalam energi Konverter yang digabung dengan generator Van De Graaf dan dinamo berputar Marconi (tangki bola merkuri) untuk membuat bidang elektromagnetik yang berputar kuat yang memengaruhi masa gravitasi dan reduksi”.[2]

Tahun 1939 SS memproduksi dua prototipe piring terbang bertenaga EMG yang disebut Haunebu I dengan diameter 24,95 meter dan mampu menempuh kecepatan 4.800 kilometer per jam (kira-kira 2.590 knot; 2.980 mil per jam) dan kecepatan puncak teoretis 17.000 km/jam.[3] Piring terbang tersebut dilengkapi dengan senapan kembar 60mm.

Tahun 1942, diameter tersebut diperbesar menjadi 26 meter untuk Haunebu II yang dapat menempuh kecepatan 6.000 km/h (kira-kira 3.240 kn; 3.730 mph secara teoretis lebih dari 21.000 km/jam). Pada 1944, pesawat ini diuji secara penuh dan diberi nama Haunebu II Do-Stra (Dornier STRAtosphären Flugzeug). Haunebu III muncul sepanjang tahun 1945.

Dari tahun 1940 hingga 1945 sebuah seri Haunebus, Vrils dan RFZs ("Rundflugzeug" berarti "Pesawat Melingkar") diproduksi serempak. Beberapa prototipe tersebut dicuri oleh Amerika, bersamaan dengan ilmuwan yang mendampingi A.S. dibawah Operasi Paperclip. Barangkali oleh mantan ilmuwan Amerika dan Nazi 1946 memulai bekerja pada proyek piring terbang dan, menurut pengamatan, dari tahun 1947 kedepan penampakan "UFO" menjadi lebih biasa di A.S.

Klaim awal

Pernyataan piring terbang non-fiksi milik Nazi paling awal muncul menjadi serial artikel oleh dan tentang turbin Italia oleh tenaga ahli Giuseppe Belluzzo.[4] Minggu-minggu berikutnya, Ilmuwan Jerman Rudolph Schriever mengklaim telah merancang piring terbang selama periode Nazi.[5]

Insinyur penerbangan Roy Fedden mengatakan bahwa satu-satunya pesawat yang dapat mendekati kemampuan yang ditunjukkan piring terbang adalah sesuatu yang dirancang oleh Jerman hingga akhir perang. Fedden juga menambahkan bahwa Jerman bekerja pada jumlah yang sangat tidak lazim pada proyek penerbangan, meskipun ia tidak sungguh-sungguh dalam pendapatnya.[6]

Sir Roy Feddon, Pemimpin Misi Teknikal ke Jerman untuk Mentri Produksi Pesawat, pada tahun 1945 menyatakan:

Saya telah cukup melihat desain dan rencana produksi mereka dan menunjukkan bahwa mereka (Jerman) telah siap memulai perang selama beberapa bulan, kita telah dihadapkan dengan peralatan yang seluruhnya baru dan rancangan mematikan dalam perang udara.[7]

Tahun 1956, Kapten Edward J. Ruppelt, Pemimpin Proyek Angkatan Udara A.S. Bluebook, menyatakan sebagai berikut:

Ketika PD II berakhir, Jerman memiliki beberapa jenis pesawat dan peluru kendali radikal yang sedang dalam perancangan. Kebanyakan merupakan taktik yang paling dipersiapkan, namun pesawat tersebut merupakan satu-satunya pesawat yang diketahui yang mendekati penampilan objek yang dilaporkan sebagai UFO yang sedang diteliti.[8]

Klaim kemudian

Buku oleh Pauwels dan Bergier

Buku tahun 1967 oleh Louis Pauwels dan Jacques Bergier membuat banyak klaim menakjubkan tentang Perkumpulan Vril di Berlin.[9] Beberapa penulis berikutnya, seperti Jan van Helsing,[10][11] Norbert-Jürgen Ratthofer,[12] dan Vladimir Terziski, yang telah menyelesaikan karya mereka, menghubungkan Perkumpulan Vril dengan UFO. Bersamaan dengan klaim mereka, mereka menulis bahwa perkumpulan tersebut membuat hubungan dengan ras alien dan mendedikasikan alien untuk membuat pesawat luar angkasa yang dapat menjangkau alien. Bersamaan dengan Perkumpulan Thule dan Partai Nazi, mereka merancang serangkaian prototipe piring terbang. Dengan kekalahan Nazi, perkumpulan tersebut menurut dugaan pergi bermarkas di Antarktika dan lanyap.

Terziski, Insinyur Bulgaria yang mendaftarkan dirinya sebagai presiden American Academy of Dissident Sciences, mengklaim bahwa Jerman berkolaborasi dalam riset pesawat maju mereka dengan Kekuatan Axis Italia dan Jepang, dan melanjutkan usaha luar angkasa mereka setelah perang dari Swabia Baru. Dia menulis bahwa Jerman mendarat di Bulan ketika awal 1942 dan berlindung di markas bawah tanah di sana. Ketika Rusia dan Amerika mendarat rahasia di bulan tahu 1950-an, kata Terziski, mereka masih bertahan pada markas operasi ini. Menurut Terziski, "terdapat atmosfer, air dan vegetasi di Bulan," ketika NASA merahasiakan keberadaan dunia ketiga dari eksplorasi bulan.[13] Terziski has been accused of fabricating his video and photographic evidence.[14]

Cara pemasaran Ernst Zündel

Ketika Anti-Holocaust Jerman Ernst Zündel memulai Samisdat Publishers pada tahun 1970-an, dia awalnya bekerja pada komunitas UFOlogi, yang kemudian berada pada puncak penerimaan publik. Kajian utamanya buku miliknya merupakan klaim bahwa piring terbang merupakan senjata rahasia Nazi yang muncul dari markas bawah tanah di Antarktika, dari dimana keinginan Nazi menguasai dunia.[15] Zündel juga menjual (sekitar $9999) untuk kududukan tim eksplorasi yang berlokasi di markas bawah tanah.[16] Beberapa orang yang mewawancarai Zündel tentang klaim materi ini bahwa dia secara pribadi mengakui itu merupakan hoax yang disengaja untuk membangun kemasyarakatan Samisdat, meskipun ia masih mempertahankannya hingga akhir 2002.[17][18]

Buku Miguel Serrano

Tahun 1978 Miguel Serrano, seorang Diplomat Chili dan Simpatisan Nazi, menerbitkan The Golden Band, dimana dia mengklaim bahwa Adolf Hitler merupakan seorang avatar Vishnu dan kemudian berkomunikasi dengan dewa Hyperborean di markas bawah tanah Antarktika. Serrano memprediksi bahwa Hitler mungkin memimpin armada UFO dari markas tersebut untuk menetapkan Reich keempat.[19]

Lihat juga

Referensi

  1. ^ Goodrick-Clarke, Nicholas (2002). Black Sun: Aryan Cults, Esoteric Nazism and the Politics of Identity. New York University Press. ISBN 0-8147-3124-4. 
  2. ^ http://discaircraft.greyfalcon.us/HAUNEBU.htm
  3. ^ http://www.bibliotecapleyades.net/ufo_aleman/esp_ufoaleman_3.htm
  4. ^ Belluzzo, Giuseppe (1950-03-24). "Unknown title". Il Giornale d'Italia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-05-13. Diakses tanggal 2006-12-01. 
  5. ^ Staff writer (1950-03-31). "Luftfahrt". Der Spiegel. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2006-12-11. Diakses tanggal 2006-12-01. 
  6. ^ Gunston, Bill. By Jupiter! The Life of Sir Roy Fedden. 
  7. ^ http://www.burlingtonnews.net/hitlersufo.html
  8. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-02-07. Diakses tanggal 2008-01-10. 
  9. ^ Pauwels, Louis (1967). Aufbruch ins dritte Jahrtausend: Von der Zukunft der phantastischen Vernunft. ISBN 3-442-11711-9. 
  10. ^ Van Helsing, Jan (1993). Geheimgesellschaften und ihre Macht im 20. Jahrhundert. Rhede, Emsland: Ewert. ISBN 3-89478-069-X. 
  11. ^ Van Helsing, Jan (1997). Unternehmen Aldebaran. Kontakte mit Menschen aus einem anderen Sonnensystem. Lathen: Ewertlag. ISBN 3-89478-220-X. 
  12. ^ Jürgen-Ratthofer, Norbert (1992). Das Vril-Projekt. Der Endkampf um die Erde.  (self-published)
  13. ^ Vladimir Terziski. "Half a Century of the German Moon Base (1942-1992) Diarsipkan 2008-02-19 di Wayback Machine.."
  14. ^ Kevin McClure. "The Nazi UFO Mythos Diarsipkan 2007-07-03 di Wayback Machine.." Abduction Watch, accessed 2006-08-27.
  15. ^ Friedrich, Christof (1974). UFO's – Nazi Secret Weapon?. Samisdat Publishers. 
  16. ^ Friedrich, Christof (1979). "Samisdat Hollow Earth Expedition". The Nizkor Project. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-08-30. Diakses tanggal 2006-08-27. 
  17. ^ "Ernst Zündel's Flying Saucers". The Nizkor Project. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-10-22. Diakses tanggal 2006-08-27. 
  18. ^ Zündel, Ernst (2002-12-01). "Zündelgram". The Nizkor Project. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-15. Diakses tanggal 2006-08-27. 
  19. ^ Serrano, Miguel (1978). Das goldene Band: esoterischer Hitlerismus. ISBN 3-926179-20-1. 

Buku

Analisis

  • Joscelyn Godwin. Arktos: The Polar Myth in Science, Symbolism, and Nazi Survival. Adventures Unlimited Press, 1996. ISBN 0-932813-35-6.
  • Christopher Partridge. UFO Religions. Routledge, 2002. ISBN 0-415-26324-7.

Proponen

  • Branton (Bruce Alan Walton) The Omega Files: Secret Nazi UFO Bases Revealed (April 15, 2000 ISBN 1-892062-09-7)
  • Henry Stevens. Hitler's Flying Saucers: A Guide to German Flying Discs of the Second World War (February 1, 2003 ISBN 1-931882-13-4)
  • Nick Cook. The Hunt for Zero Point. New York: Broadway Books (2003)

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya