Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Udang

Udang
Rentang waktu: Jura bawah–kini
Klasifikasi ilmiah Sunting klasifikasi ini
Domain: Eukaryota
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Kelas: Malacostraca
Ordo: Decapoda
Subordo: Pleocyemata
Infraordo: Caridea
Dana, 1852
Superfamili

Alpheoidea
Atyoidea
Bresilioidea
Campylonotoidea
Crangonoidea
Galatheacaridoidea
Nematocarcinoidea
Oplophoroidea
Palaemonoidea
Pandaloidea
Pasiphaeoidea
Procaridoidea
Processoidea
Psalidopodoidea
Stylodactyloidea

Larva nauplius udang.
Udang goreng khas Kampar, Riau
Udang mengalami proses pergantian kulit saat masa muda dan dewasa daur hidupnya[1]

Udang adalah binatang yang hidup di perairan, khususnya sungai, laut, atau danau. Udang dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air tawar, air payau, maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga beberapa ribu meter di bawah permukaan.

Taksonomi

Lihat pula: kerabat udang

Banyak krustasea yang dikenal dengan nama "udang". Misalnya mantis shrimp dan mysid shrimp, keduanya berasal dari kelas Malacostraca sebagai udang sejati, tetapi berasal dari ordo berbeda, yaitu Stomatopoda dan Mysidaceae. Triops longicaudatus dan Triops cancriformis juga merupakan hewan populer di air tawar, dan sering disebut udang, walaupun mereka berasal dari Notostraca, kelompok yang tidak berhubungan.

Daur hidup udang

Udang menjadi dewasa dan bertelur hanya di habitat air laut. Betina mampu menelurkan 50.000 hingga 1 juta telur, yang akan menetas setelah 24 jam menjadi larva (nauplius). Nauplius kemudian bermetamorfosis memasuki fase kedua yaitu zoea (jamak zoeae). Zoea memakan ganggang liar. Setelah beberapa hari bermetamorfosis lagi menjadi mysis (jamak myses). Mysis memakan ganggang dan zooplankton. Setelah tiga sampai empat hari kemudian mereka bermetamorfosis terakhir kali memasuki tahap pascalarva: udang muda yang sudah memiliki ciri-ciri hewan dewasa. Seluruh proses memakan waktu sekitar 12 hari dari pertama kali menetas. Pada tahap ini, udang budidaya siap untuk diperdagangkan, dan disebut sebagai benur. Di alam liar, pascalarva kemudian bermigrasi ke estuari, yang sangat kaya akan nutrisi dan bersalinitas rendah. Di sana mereka tumbuh dan kadang-kadang bermigrasi lagi ke perairan terbuka di mana mereka menjadi dewasa. Udang dewasa merupakan hewan bentik yang utamanya tinggal di dasar laut, udang masih kerabat jauh dari serangga seperti ulat bulu, kupu-kupu, cencorang, dsb.

Udang konsumsi

Banyak resep menggunakan udang dari berbagai kebudayaan: contoh jambalaya, okonomiyaki, poon choi, bagoong, dan scampi.

Sama seperti makanan laut lainnya, udang kaya akan kalsium dan protein tetapi rendah energi. Makanan yang bahan utamanya udang merupakan sumber kolesterol. Sebagai tambahan, udang mengalami metamorfosis sempurna.

Beberapa jenis udang pangan telah dibudidayakan di tambak, seperti udang galah, udang windu, dan udang vaname. Udang-udang konsumsi lainnya masih ditangkap langsung dari alam.

Udang hias

Udang juga dibudidayakan sebagai hewan peliharaan dalam akuarium. Beberapa jenis udang hias yang populer di antaranya:

  1. Cherry shrimp (Neocaridina heteropoda) Ada beberapa varietas Cherry shrimp berdasarkan warna: Red, Black, Blue, dan Yellow (Golden). Grade dengan warna yg lebih pekat selalu diawali kata 'Super', misal Super Red Cherry shrimp, tentu harga lebih mahal dari grade biasa.
  2. Bee shrimp (Caridina cantonensis sp.) Bee shrimp adalah spesies udang air tawar kecil yang berasal dari sungai di Cina selatan, memiliki masa hidup sekitar 18 bulan. Crystal/Bee adalah spesies udang hias yang relatif cukup mahal harganya, berkisar puluhan ribu hingga ratusan ribu per ekor. Ada beberapa varietas yang terkenal, yaitu Red Bee shrimp, Black Bee shrimp, White Bee shrimp, dan Golden Bee shrimp. Pada suhu air 22 derajat Celcius, waktu penetasan adalah 28 hari. Bee shrimp akan mengembangkan warna terbaiknya bila berada pada suhu sekitar 24–25 derajat Celcius.
  3. Udang Sulawesi Spesies endemik dari sebuah danau di Sulawesi. Terdapat 12 spesies udang Sulawesi yang terkenal di dunia, di antaranya: Celebes/Harlequin, Caridina Tigris, Orchid, Red Line, White Spot, Yellow Cheek, Yellow Nose.

Masih banyak jenis-jenis udang hias lainnya, seperti: Pinocchio/Red Long Nose shrimp, Amano/Yamato shrimp, Tiger shrimp, Bamboo/Fan shrimp, dan lain-lain.

Pranala luar

  1. ^ Fortuna, Sukma Dewi (2024-06-21). "This is the Process of Molting in Shrimp and How to Handle It". DELOS Aqua (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-08-19. 
Kembali kehalaman sebelumnya