Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Ungaran (kota)

Ungaran
Benteng De Ontmoeting (kini bernama Benteng Diponegoro) pada tahun 1933
Benteng De Ontmoeting (kini bernama Benteng Diponegoro) pada tahun 1933
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenSemarang
KecamatanUngaran Barat
Ungaran Timur
Peresmian ibu kota20 Desember 1983
Dasar hukumPP No. 29 Tahun 1983
Populasi
 • Total-
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62 24

Ungaran adalah ibu kota Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ungaran terletak tepat di sebelah selatan Kota Semarang. Wilayah Ungaran terdiri dari Kecamatan Ungaran Barat dan Kecamatan Ungaran Timur. Sebagian wilayah Ungaran merupakan daerah padat penduduk yaitu di sekitar sepanjang jalan protokol Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Diponegoro, dan Jalan Ahmad Yani.

Saat ini Jalan Ahmad Yani menjadi pusat aktivitas warga Ungaran dan sekitarnya. Di jalan ini terdapat rumah dinas Bupati Semarang yang di depannya terdapat sebuah lapangan yang biasa disebut Alun-Alun Mini (untuk membedakan dengan Alun-Alun Ungaran yang terdapat di Jalan Pemuda) yang menjadi tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan umum. Pada hari-hari tertentu, terutama di akhir pekan, tempat ini sangat ramai dan banyak pedagang kaki lima. Selain itu tempat ini juga menjadi pusat perdagangan karena di sepanjang jalan juga terdapat banyak toko dan rumah makan. Jalan ini mendapat julukan jalan "asmara" dikarenakan dahulu sebelum terdapat rumah dinas Bupati Semarang, jalan ini hanya jalan alternatif yang kondisinya masih sepi dan masih terdapat banyak pohon. Pada malam hari kondisi jalan menjadi gelap, dan menjadi tempat favorit para muda-mudi untuk berpacaran. Karena hal tersebut jalan ini lebih terkenal sebagai tempat memadu kasih, dan disebut jalan "asmara".

Ungaran dikenal sebagai Kota Seribu Rumah Makan. Hal ini disebabkan karena Ungaran merupakan jalur utama untuk kendaraan dari Kota Semarang yang akan menuju Kota Surakarta dan Kota Yogyakarta, sehingga di sepanjang jalan banyak terdapat rumah makan bagi para penumpang kendaraan. Salah satu makanan khas Ungaran adalah sate sapi "Pak Kempleng". Konon semua penjual sate sapi di Ungaran mengaku "keturunan" Pak Kempleng yang memopulerkan sate sapi pada tahun 1960-an sampai 1970-an. Selain itu makanan khas Ungaran lainnya adalah Tahu Bakso yang banyak dijual di toko cenderamata di sepanjang jalan utama.

Ungaran memiliki peninggalan berupa gedung-gedung, misalnya Gedung Kuning dan Benteng Diponegoro. Selain itu, di Ungaran ini juga terdapat makam Gatot Soebroto yang terletak di Kelurahan Sidomulyo. Ungaran juga merupakan sentra industri skala besar dan menengah. Di sepanjang jalan utama banyak terdapat pabrik besar seperti Ungaran Sari Garment, Pepsi, Nissin, Batamtex, dan lain-lain.

Di Ungaran juga terdapat batik khas dengan nama motif Kopi Pecah. Terdapat ruang pamer Batik Classic Pramoedya di Jalan M.T. Haryono.

Di Kecamatan Ungaran Barat terdapat kolam renang alami yang cukup terkenal dikalangan masyarakat Ungaran, yaitu Siwarak.

Tidak jauh dari pusat Ungaran terdapat sebuah tempat wisata menarik di kecamatan Bandungan. Terletak di lereng Gunung Ungaran di dalamnya terdapat situs sejarah Candi Gedong Songo. Di balik situs sejarah Candi Gedong Songo, yaitu desa Sidomukti, terdapat wahana outbond Umbul Sidomukti yang memiliki salah satu Flying Fox tertinggi di Indonesia (70 m), kolam renang batu, dan terdapat basecamp Mawar sebagai titik awal pendakian gunung Ungaran.

Pranala luar

Kembali kehalaman sebelumnya