Universitas Ghent (bahasa Belanda: Universiteit Gent, disingkat UGent) adalah sebuah universitas riset negeri yang terletak di Ghent, Belgia. Universitas ini didirikan pada tahun 1817 oleh Raja William I dari Belanda. Setelah revolusi Belgia 1830, negara Belgia yang baru dibentuk mulai mengelola universitas ini. Pada tahun 1930, ia menjadi universitas berbahasa Belanda yang pertama di Belgia, di mana sebelumnya bahasa Prancis lah yang menjadi standar untuk bahasa akademis. Pada tahun 1991, universitas ini mendapatkan otonomi yang besar dan berubah namanya dari Universitas Negeri Ghent (bahasa Belanda: Rijksuniversiteit Gent, disingkat RUG) menjadi namanya yang sekarang. Universitas in mendukung Perpustakaan Universitas serta Rumah Sakit Universitas yang tersendiri, yang merupakan salah satu dari rumah sakit terbesar di Belgia.
UGent adalah salah satu universitas Flandria yang terbesar, yang terdiri dari 41.000 mahasiswa dan 9.000 anggota staf. Berbeda dengan Universitas Katolik Leuven atau Universitas Bebas Brussels, ia menganggap diri sebagai universitas yang pluralis, dalam arti khusus yaitu tidak berhubungan dengan agama atau ideologi tertentu. Karena alasan ini, motto Inter Utrumque ('Di Antara Dua Ekstrem') berarti perolehan pengetahuan dan kebijaksanaan hanya bisa terjadi di negara yang damai dan ketika lembaga ini sepenuhnya didukung oleh pemerintah.
Universitas Ghent secara konsisten dinilai termasuk dalam peringkat perguruan tinggi terbaik, tidak hanya di Belgia tetapi juga di seluruh dunia.
Sejarah
Universitas Ghent mulai dibuka sejak tanggal 9 Oktober 1817, dengan JC van Rotterdam menjabat sebagai rektor. Pada tahun pertama, ia telah mempunyai 190 mahasiswa dan 16 guru besar. Empat fakultas pertama yang berdiri adalah Humaniora (Sastra), Hukum, Kedokteran, dan Ilmu Pengetahuan, dengan bahasa pengantar bahasa Latin. Universitas ini didirikan oleh Raja William I sebagai bagian dari kebijakan untuk melawan ketertinggalan intelektual dan akademik di bagian selatan Kerajaan Bersatu Belanda, yang kemudian menjadi Belgia.
Setelah jumlah yang memuncak mencapai 414, jumlah mahasiswa menurun dengan cepat setelah Revolusi Belgia. Pada saat itu, Fakultas Humaniora dan Ilmu Pengetahuan dipisahkan dari universitas, tapi kemudian dipulihkan kembali lima tahun kemudian pada tahun 1835. Universitas Ghent memainkan peran besar dalam penelitian dasar kimia organik modern. Friedrich August Kekulé (7 September 1829 – 13 Juli 1896) menjelaskan struktur benzena di Ghent, dan Adolf von Baeyer (Johann Friedrich Wilhelm Adolf von Baeyer), salah seorang mahasiswa August Kekulé, membuat kontribusi yang sangat berpengaruh di bidang kimia organik.
Pada tahun 1882, Sidonie Verhelst menjadi mahasiswa wanita pertama di universitas ini.
Bahasa Prancis menjadi bahasa pengantar, mengambil posisi bahasa Latin, setelah Revolusi tahun 1830. Pada tahun 1903, politisi Flandria Lodewijk De Raet memimpin kampanye yang sukses untuk memulai pengajaran dalam bahasa Belanda, dan program pertama dimulai pada tahun 1906.
Selama Perang Dunia I, pemerintahan pendudukan Jerman melakukan Flamenpolitik dan mengubah Universitas Ghent menjadi universitas yang pertama yang berbahasa Belanda di Belgia. Institut Flandria (Vlaemsche Hoogeschool), yang umum dikenal sebagai Universitas Von Bissing, didirikan pada tahun 1916 tapi dibubarkan setelah perang dan pemakaian bahasa Prancis dipulihkan sepenuhnya. Pada tahun 1923, Menteri Kabinet Pierre Nolf mengajukan mosi untuk secara definitif menjadika universitas sebagai universitas berbahasa Belanda, dan hal itu terwujud pada tahun 1930. Agustus Vermeylen menjabat sebagai rektor pertama universitas berbahasa Belanda di Belgia ini.[1]
Dalam Perang Dunia Kedua, pemerintah pendudukan Jerman berusaha untuk membuat program yang berorientasi Jerman, dengan memberhentikan beberapa anggota fakultas dan menangkat aktivis-aktivis yang loyal. Namun, universitas ini menjadi titik fokus dari banyak anggota perlawanan seiring dengan terus berlangsungnya perang.
Setelah perang, universitas ini menjadi lembaga yang jauh lebih besar, menyusul kebijakan pemerintah mendemokratisasi pendidikan tinggi di Flandria pada tahun 1950-an dan 1960-an. Pada tahun 1953, telah lebih dari 3.000 mahasiswa, dan 1969 telah lebih dari 11.500 mahasiswa. Jumlah fakultas bertambah menjadi sebelas, yang dimulai dengan Ilmu Pengetahuan Terapan pada tahun 1957. Kemudian diikuti dengan berdirinya Ekonomi dan Kedokteran Hewan pada tahun 1968, Psikologi dan Pedagogi, serta Bioteknologi pada tahun 1969, dan Ilmu Farmasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik adalah tambahan yang paling terakhir, yaitu pada tahun 1992.
Antara tahun 1960-an hingga 1980-an, terjadi beberapa demonstrasi mahasiswa di Universitas Ghent, terutama di sekitar kampus Blandijn, yang merupakan lokasi Fakultas Seni & Filsafat.[2] Demonstrasi terhebat berlangsung pada tahun 1969, yang menyusul peristiwa Mei 1968.
Universitas secara resmi berubah nama dari Rijksuniversiteit Gent (RUG) menjadi Universiteit Gent (UGent) pada tahun 1991, mengikuti peningkatan pemberian otonomi oleh pemerintah Komunitas Flandria.
Pada 1 Oktober 2013, Anne De Paepe meneruskan Paul Van Cauwenberge sebagai rektor.
Profil Akademik
Organisasi dan struktur
Ghent University terdiri dari sebelas Fakultas dengan lebih dari 130 departemen tersendiri. Selain itu, universitas juga mengelola taman sains Zwijnaarde science park dan taman sains Greenbridge.
Terletak di Blandijnberg, gedung Boekentoren merupakan tempat Perpustakaan Universitas Ghent, yang memiliki hampir 3 juta jilid buku. Perpustakaan Universitas ini telah bergabung dengan Proyek Buku Perpustakaan Google. Di antara koleksinya yang terkenal ialah Papirus 30, suatu naskah masa awal Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani.
Ghent University secara konsisten termasuk dalam peringkat terbaik universitas di dunia (top 100). Peringkat terakhir pada 2017 memasukkannya dalam urutan ke-69 sedunia dalam Academic Ranking of World Universities (atau peringkat Shanghai)[15] dan urutan ke-125 dalam QS World University Rankings.[16] Untuk tahun 2018, Universitas Ghent telah dimasukan dalam urutan ke-88 sedunia dalam U.S. News & World Report[17] serta urutan ke-107 dalam Times Higher Education.[18]
Hubungan Internasional
Universitas ini menjalin banyak kerjasama di Belgia, lintas Eropa, serta di seluruh dunia. Sebagai contoh, Universitas Ghent mendukung Pengumpulan Terkoordinasi Mikroorganisma Belgia dan Vlaams Instituut voor Biotechnologie. Di Erops, ia adalah anggota dari Jaringan Santander dan Jaringan U4. Ia juga berpartisipasi dalam Konferensi Sekolah Eropa untuk Pendidikan dan Riset Teknik Lanjutan. Selain itu, Universitas juga bekerjasama dengan berbagai universitas lainnya seperti Erasmus dan program Erasmus Mundus; dalam kerangka kerja program terakhir tersebut, ia mengepalai International Master of Science in Rural Development.
Di luar Eropa, Universitas Ghent mengadakan program pertukaran dengan berbagai institusi di enam benua.[19]
Kontribusi dan inovasi terkait
Universitas Ghent berperan penting dalam pengembangan COinS dan Unipept.