Mayor JenderalTNI (Purn.) H.M. Amin Syam (12 Desember 1945 – 1 September 2023) adalah seorang mantan perwira militer dan politikus Indonesia. Ia menjabat Gubernur Sulawesi Selatan sejak tahun 2003 sampai tahun 2008. Pasangannya sebagai wakil gubernur ialah Syahrul Yasin Limpo. Sebelumnya dia pernah menjadi hakim dan guru di militer, bupati Enrekang, dan ketua DPRD Sulsel.[2] Dia menang telak dalam Pemilihan Gubernur pada tahun 2002.[3]
Amin Syam lahir di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, pada 12 Desember 1945[4] sebagai putra dari Andi Syamsuddin Petta Wawo, seorang petugas polisi, dan Andi Bossa Daeng Matajang. Setelah lulus SMA, ia belajar pertanian di Universitas Hasanuddin, tetapi keluar beberapa tahun kemudian dan memilih Akademi Militer Indonesia.[5] Ia lulus dari akademi tersebut pada tahun 1965[6] dan memulai pengabdiannya di Jawa Barat sebagai instruktur di Pusat Pendidikan Artileri Medan di Cimahi, Jawa Barat.[7]
Ia ditugaskan kembali ke Batalyon Artileri Medan 6 di Makassar, Sulawesi Selatan untuk melawan kelompok pemberontak Islam di wilayah tersebut. Setelah pemberontakan diredakan, ia dikirim ke Takalar dan menjadi komandan distrik militer. Ia kemudian dipindahkan ke Komando Daerah Militer Wirabuana—yang mencakup seluruh pulau Sulawesi—dan menduduki beberapa jabatan penting seperti kepala penerangan dan asisten wakil bidang kewilayahan.[7]
Karier politik
Syam memegang berbagai jabatan di militer dan mencapai pangkat kolonel. Ia terpilih menjadi Bupati Enrekang. Selama menjabat sebagai bupati, Syam menjalin hubungan dekat dengan pemuda dan tokoh agama berpengaruh di wilayah tersebut.[5] Ia juga meluncurkan program keluarga berencana untuk rumah tangga di Enrekang.[8]
Syam mencalonkan diri sebagai calon gubernur Sulawesi Selatan pada pemilihan gubernur tidak langsung tahun 2003. Ia memilih Syahrul Yasin Limpo, mantan Bupati Gowa, sebagai calon wakil gubernurnya. Pasangan ini dicalonkan oleh fraksi Golkar di dewan dan mendapat persetujuan dari Departemen Dalam Negeri. Syam dan Limpo memenangkan pemilu dengan 39 dari 75 suara.[11] Kurang lebih setahun masa jabatannya, Syam dituduh terlibat penyalahgunaan APBD Sulawesi Selatan.[12]
Provinsi Sulawesi Barat yang terbentuk dari pemekaran beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan terbentuk pada masa pemerintahan Amin Syam. Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan wajib membantu provinsi baru tersebut dengan memberikan dana sebesar delapan triliun rupiah, namun Syam menolak memberikannya. Syam membawa kasus ini ke pengadilan, meminta peninjauan kembali atas legalitas provinsi Sulawesi Barat.[13] Mahkamah Konstitusi menolak uji materi tersebut dan mewajibkan Sulawesi Selatan memberikan bantuan keuangan kepada Sulawesi Barat.[14]
Wafat
Syam meninggal karena gagal ginjal di Rumah Sakit Siloam Makassar pada 1 September 2023, dalam usia 77 tahun.[15] Keesokan harinya jenazahnya dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Panaikang.[16]
^"Amin Syam-Syahrul Yasin Limpo Menang Telak". Kompas.com (dalam bahasa Indonesian). 29 November 2002. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 December 2002. Diakses tanggal 4 September 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)