Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Ann Dunham di en.wikipedia.org. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan.
(Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel)
Ann Dunham Soetoro (lahir sebagai Stanley Ann Dunham; 29 November 1942 – 7 November 1995) adalah antropolog berkebangsaan Amerika Serikat bidang pembangunan perdesaan. Lahir di Kansas, Dunham melewatkan masa remajanya di Mercer Island di daerah Seattle, Washington, dan masa dewasanya di Hawaii.
Pada 9 Agustus 1992, ia dianugerahi gelar Ph.D. dalam antropologi dari Universitas Hawaii, di bawah pengawasan Prof Alice G. Dewey, dengan 1.043 halaman disertasi berjudul Peasant Blacksmithing in Indonesia: surviving and thriving against all odds. Antropolog Michael Dove menggambarkan disertasi ini sebagai "klasik, mendalam, studi antropologi paling esensial dalam 1.200 tahun". Menurut Dove, desertasi Dunham menantang persepsi populer tentang kelompok ekonomi dan politik terpinggirkan, dan menjelasakan pengertian bahwa akar kemiskinan bukan disebabkan orang miskin itu sendiri melainkan perbedaan budaya yang bertanggung jawab atas kesenjangan antara negara kurang maju dan industri Barat. Menurut Dove, Dunham: mendapati bahwa penduduk desa yang ia teliti di Jawa Tengah memiliki banyak kebutuhan ekonomi, keyakinan dan pola yang sama seperti masyarakat kapitalis Barat. Pengrajin di kawasan desa "sangat menginginkan banyak keuntungan dagang", tulisnya, dan kewirausahaan adalah " hal yang umum di pinggiran kota Indonesia", yang telah menjelma "bagian dari budaya tradisional" di sana selama satu milenium.
Berdasarkan pengamatan ini, Dr. Ann Dunham menyimpulkan bahwa keterbelakangan dalam masyarakat ini (Indonesia) disebabkan kelangkaan modal, alokasi yang merupakan masalah politik, bukan budaya. Program anti-kemiskinan yang mengabaikan kenyataan hal-hal mendasar, anehnya, yang demikian benar-benar memperburuk rentang ekonomi masyarakat karena mereka hanya akan memperkuat kekuatan pada wilayah pemimpin. Saat ia menulis dalam desertasinya, Ann menulis "banyak program pemerintah secara tidak sengaja mendorong stratifikasi (sistem kasta) dengan menyalurkan sumber daya hanya melalui aparat-aparat pemerintah", yang kemudian menggunakan uang tersebut untuk memperkuat status mereka sendiri menjadi lebih baik.[1]