Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Balai

Aula Jenderal Soedirman yang terletak di kompleks Sekolah Calon Bintara, Resimen Induk Kodam V/Brawijaya

Aula atau balai adalah ruangan besar yang dapat digunakan untuk rapat, upacara, dan sebagainya.[1] Pada zaman besi dan permulaan Abad Pertengahan di Eropa Utara, aula pertemuan dalam bangunan adalah tempat tuan dan pengikutnya makan dan juga tidur. Sementara itu pada penghujung Abad Pertengahan, aula umumnya adalah ruang paling besar dalam puri dan rumah besar, tempat para pelayan tidur. Seiring kian rumitnya rancangan bangunan, aula tetap menjadi ruangan terbesar, tetapi fungsinya beralih menjadi ruangan untuk menari dan berpesta, sering kali masih merupakan tempat para pelayan tidur. Aula biasanya berada langsung di dalam pintu utama sebuah bangunan. Di rumah Britania modern, aula masuk berada setelah pintu depan dan ini tetap merupakan fitur yang sangat diperlukan, meskipun pada dasarnya hanya merupakan sebuah koridor.

Saat ini, aula masuk dari sebuah rumah adalah ruang setelah pintu depan atau serambi yang secara langsung atau tidak langsung menghubungkan dengan kamar-kamar. Ketika aula memiliki rancangan yang memanjang, aula dapat disebut sebagai koridor.

Penggunaan lain

Aula perguruan tinggi

Banyak bangunan di perguruan tinggi secara formal diberi nama "Aula ... ", yang sering kali mengambil nama-nama orang yang telah berjasa, contohnya Aula King di Cambridge atau Aula Lady Margaret di Oxford. Contoh di Indonesia di antaranya Aula Soetandyo di FISIP Universitas Airlangga. Hal ini dilakukan untuk mengenang orang-orang yang dihormati.

Aula pertemuan

Aula juga merupakan bangunan yang sebagian besar terdiri dari ruang utama, yang disewakan untuk pertemuan dan urusan sosial. Aula dapat dimiliki oleh pribadi atau pemerintahan, seperti gedung serbaguna yang dimiliki oleh satu perusahaan yang digunakan untuk pernikahan dan pertemuan, atau aula komunitas yang bisa disewakan kepada siapa pun.

Aula keagamaan

Dalam arstitektur keagamaan, seperti dalam arsitektur Islam, aula sembahyang adalah ruangan besar yang diperuntukkan bagi kegiatan ibadah seperti salat dll.[2] Sementara itu, gereja aula (hall church) adalah gereja dengan ruang tempat duduk gang (aisle) samping dan ruang tempat duduk utama di tengah (nave) memiliki ketinggian yang sama.[3] Banyak gereja memiliki gereja aula terpisah yang digunakan khusus untuk pertemuan atau acara lainnya.

Bangunan umum

Mengikuti perkembangan yang sama, di gedung-gedung perkantoran dan gedung-gedung yang lebih besar (teater, bioskop dll.), aula masuk umumnya dikenal sebagai foyer (bahasa Perancis untuk perapian). Atrium, sebutan yang kadang-kadang digunakan di gedung-gedung publik untuk aula masuk, asalnya adalah halaman tengah rumah Romawi.

Catatan kaki

  1. ^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses tanggal 2019-05-13. 
  2. ^ The Oxford Companion to Architecture: 2 Volumes (dalam bahasa Inggris). OUP Oxford. 2009-07-23. ISBN 9780198605683. 
  3. ^ Sturgis, Russell. Sturgis' illustrated dictionary of architecture and building: an unabridged reprint of the 1901-2 edition. VOl. II. Mineola, N.Y.: Dover, 1989. 346-347
Kembali kehalaman sebelumnya