Santo Bernardus dari Clairvaux (1090-21 Agustus1153) adalah seorang biarawan yang memberikan pengaruh besar bagi Gereja pada abad pertengahan.[1] Ia berasal dari Prancis dan selain sebagai biarawan, ia juga terkenal sebagai salah seorang mistikus.[2] Bernardus juga merupakan pendiri dari biara Clairvaux, sebuah biara dari ordo Sistersian.[1]
Ia turut terlibat dalam membangkitkan semangat Perang Salib kedua melalui khotbah-khotbahnya.[1]
Riwayat hidup
Bernardus dari Clairvaux dilahirkan pada tahun 1090 di Fontaines sebagai seorang anak yang berasal dari keturunan bangsawan.[3] Sejak masih kecil, Bernardus sudah mempunyai impian menjadi seorang biarawan.[4]
Ia kemudian masuk dalam komunitas biara Citaux pada tahun 1112.[3] Biara Citaux merupakan biara yang pertama didirikan dari ordo Cistercian.[3] Setelah tiga tahun, Bernardus lalu mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemimpin biara Citaux di Clairvaux pada tahun 1115.[4] Kesempatan tersebut diperolehnya setelah Stephanus Harding, pemimpin Biara Citaux, terkesan oleh kesalehan dan kepemimpinan yang ditunjukannya.[4] Selama berada di bawah asuhannya, biara ini mengalami kemajuan yang pesat.[3] Bernardus bahkan berhasil mengembangkannya hingga menjadi lebih dari delapan puluh biara dengan Citaux sebagai pusatnya.[4]
Pemikiran
Bernardus menekankan penyangkalan diri dan kesucian hidup.[1] Ia mengajarkan orang-orang untuk lebih mengasihi Allah daripada dunia ini.[1] Berbeda dengan kaum skolastik yang banyak mengandalkan akal budi, Bernardus lebih fokus pada perubahan hidup manusia.[1] Bernardus juga mementingkan tentang kerendahan hati manusia di hadapan Allah.[2] Baginya kerendahan hati manusia dibutuhkan dalam rangka penyucian spiritual.[2]
Dengan demikian, ini akan menuntun manusia mencapai kontemplasi sehingga dapat menyatu dengan Tuhan.[2] Akan tetapi, dengan konsep ini Bernardus tidak lantas menyatakan bahwa manusia kemudian menjadi Allah melainkan kehendak manusia dan kehendak Allah yang mencapai kesatuan.[2]
Bernardus tidak setuju dengan Immaculate Conception (Dikandung Tanpa Noda) yaitu suatu ajaran yang menyatakan bahwa Mariadikandung tanpa dosa; menurutnya hanya Yesus Kristus yang dikandung tanpa dosa.[1]
Bernardus juga sangat dikagumi karena ajaran-ajarannya rohaninya yang berlandaskan cinta.[5] Ia banyak membuat khotbah tentang Kidung Agung dan risalah-risalahnya juga banyak berbicara mengenai cinta kepada Allah.[5]
Alasan untuk mencintai Allah adalah Allah sendiri.
Bernardus turut andil dalam Perang Salib Kedua.[4] Atas perintah dari Paus Eugenius III, ia melakukan propaganda Perang Salib.[4] Ini terjadi setelah Edessa sebagai benteng kekristenan terakhir di Palestina berhasil ditaklukkan pada tahun 1145.[4] Ia pun menulis surat untuk membangkitkan semangat orang-orang di Eropa barat agar mau terlibat perang.[6]
Dalam surat yang ditulisnya, terdapat gairah religius dan kefanatikan yang besar dalam diri Bernardus.[6]
Ia sering berkhotbah di Paris dan Jerman.[4] Dengan giatnya, ia mengajak orang-orang untuk ikut mengambil bagian dalam Perang Salib.[4]
Maka apa yang hendak kamu lakukan, hai orang-orang yang gagah berani? Siapkanlah dirimu untuk bertempur sebagai laki-laki dan angkatlah senjata demi nama Kristen. Di sini ada suatu pertempuran yang dapat kamu lakukan tanpa bahaya, di mana ada kekayaan untuk menang dan keuntungan untuk mati karena yang mati akan masuk ke sorga. Ambillah tanda salib dan kamu akan diampuni untuk setiap dosa yang kamu akui dengan hati menyesal.
in progress: critical edition, french translation with notes of the complete works of Bernard of Clairvaux ; indexes on line: [1] Institut des Sources Chrétiennes